Pagi
yang dingin seperti pagi-pagi sebekamumnya terasa menusuk badan gw tadi pagi.
Sehabis beres-beres kamar dan nonton dvd X Men First Class selama dua jam,
cacing-cacing di perut gw mulai bergandengan tangan untuk demo minta jatah makan.
“Kuk.. kuk.. kungkurunguuukk…”
sorak sorai cacing yang terdengar dari arah perut gw. Laper bener ni perut..!
Sehabis
cuci muka dan pakai jaket kamusuh kegwngan, gw langsung meluncur ke warung di pojok
gang. Nasi kuning plus telor dadar dan aneka gorengan bergoyang-goyang
di otak gw sepanjang jalan, mudah-mudahan tu gorengan masih ada. Maklum bro..
gw harus adu cepet dengan ibu-ibu komplek. Mereka gak cukup beli 2 ribu – 3
ribu bwt beli gorengan, kayaknya mereka baru puas meninggalkan warung kalau udah
bawa belanjaan sekanotong kresek penuh.
Ketika
gw duduk di bangku depan warung, nunggu si ibu warung ngelayanin pembeli
lainnya, dari ke jauhan gw lihat ada anak kecil, kepala botak, nggak pake alas
kaki, baju dan celana berwarna kuning bergambar pahlawan superhero, dan
berwarna kulit hitam. Dia datang menghampiri warung.Paraibu yang ada di warung
dan anak kecil yang mereka bawa, sekejap tercuri perhatiannya ke anak berkulit
hitam itu.
Tanpa
terasa tertanggu dengan perhatian orang-orang yang ada di warung, anak kecil
itu berjalan dengan santai dan menerobos pembeli lain menuju bibir jendela
warung. “Ada sabun Rinso buu….?”
dengan aksen yang khas orang timur –ujung kalimat terdengar melengking- anak
kecil itu bertanya ke ibu warung dengan menyodorkan uang 50 ribu. Si ibu warung
hanya tertegun menatap tu anak dan tak menjawab apa-apa. Sedangkan anak-anak
kecil yang ikut jajan bareng ibunya, mereka meledek anak kecil hitam itu dengan
mengulangi ucapannya tadi “Ada
sabun Rinso buu…?” dengan nada sengaja di melengking-kan
panjang di akhir kalimat dan mereka pun tertawa puas.
Mungkin
menjadi hal aneh ketika ada seorang manusia lain yang datang dari belahan
daerah lain yang muncul di lingkungan kita. Dan seperti itulah yang di rasakan
dan di alami orang-orang di warung, ketika bertemu anak kecil berkulit hitam
dengan aksen bicara yang berbeda pula. Tentunya, hal yang tidak kalah anehnya
bahkan memprihatinkan karena harus merasa aneh dengan menunjukan sikap yang
berlebihan, seperti mengacuhkannya dan bahkan meledeknya.
Gw
cuma mengingatkan kalo kita ini hidup diIndonesia. Negeri yang di anugerahi
dengan beribu-ribu keanekaragaman, berbagai macam suku, ras, agama, bahasa,
makanan, adat-istiadat, pakaian, rumah, tempat, dan segudang keanekaragaman
lain yang dimiliki bangsa ini.
So..!
katro bener dan sangat kampungan banget, kalo kamu semua harus
mengkotak-kotakan orang berdasarkan ras, suku, agama, dan lainnya. Mereka
saudara kita sendiri sob, satu tanah air Indonesia..! * semangat’45 banget ni gw..! *. Seperti pilem yang juga
tadi gw liat yaitu ‘That’s what i am’ , TOLERANSI adalah kunci bagaimana kita
hidup dalam perbedaan.
Tuhan
yang mengehendaki kita berbeda, maka hargailah perbedaan itu ato kamu menentang
kehendak Tuhan.
Make better with a cup of coffee
0 comments:
Post a Comment