Belakangan
ini kita mengalami suatu masa dimana Demonstrasi menjadi satu-satunya jalan
untuk menyatakan aspirasi rakyat. Kenapa saya berkata demikian, itu karena
penyampaian aspirasi lewat tulisan hampir tidak pernah di dengar oleh
pemerintah, padahal penyampaian aspirasi lewat tulisan lebih mengkaji mendalam
soal kebijakan-kebijakan pemerintah dan dampaknya bagi rakyat. Pemerintah
sekarang telah tuli atau buta (atau dibutakan) sehingga lewat tulisan pun tidak
mampu untuk merubah sikapnya yang egois dan tidak memikirkan rakyat.
Terlepas
dari penyampaian aspirasi lewat tulisan yang tidak pernah di tanggapi serius,
Pemerintah terus mengeluarkan kebijakan-kebijakan luar biasa yang dampaknya
membuat rakyat memutar otak untuk mengkajinya. Selain itu, pemerintah dengan
beberapa kebijakannya yang luar biasa itu kadang menipu rakyat dengan
dampak-dampak positif yang merupakan fakta belaka (sebagian besar). Kita tidak
memunafikkan beberapa kebijakan yang memang pro rakyat seperti menurunkan harga
BBM atau menaikkan UMR bagi kaum buruh dan kita juga tidak bisa memunafikkan
kebijakan negatif yang katanya berdampak baik juga bagi rakyat nantinya seperti
munculnya UU MD3 atau tentang investasi asing di Indonesia.