Saturday, July 5, 2014

Pilihlah yang tepat, jangan mencacat

Malam ini ditutupnya acara kampanye untuk kedua pasang capres dan cawapres 2014 yang telah bergulir beberapa pekan terakhir. Ditutup dengan debat kelima yang diselanggarakan oleh panitia KPU(Komisi Pemilihan Umum) 2014, sudah beberapa pekan saya diam dan memperhatikan ke 2 calon presiden dan wakil presiden berkampanye menyuarakan visi misinya saat mereka diberi mandat untuk mengabdi kepada ibu pertiwi.
Pemilu kali ini banyak masyarakat yang antusias menyambutnya dan bahkan sengat diperhatikan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, terbukti saat dunia gempar dan mata dunia sedang memandang ke Negara samba(Brazil) karena dibelahan bumi ini sedang diselanggarakan event 4 tahunan yaitu FIFA World Cup 2014 Brazil. Diseluruh dunia jejaring social membicarakan event ini.

Akan tatapi bedahalnya dengan di Indonesia, sampai sampai masyarakat dunia heran, karena yang menjadi trending topic dunia yang pertama bukanlah event sepak bola dunia di brazil, tetapi event pemilihan umum di Indonesia, ini membuktikan antusias masyarakat Indonesia yang bersemangat menyambut pemilu 2014.
Saya mengira bahwa rakyat sudah bosan hidup menderita, rakyat sudah bosan dengan wacana-wacana untuk mensejahterakan meraka. Dan ini adalah saatnya untuk memilih pemimpin yang akan memperbaiki nasib bangsa dan rakyat untuk 5 tahun kedepan. Pemilu kali ini ada 2 putra terbaik bangsa mencalonkan diri sebagai calon presiden NKRI yang ke 7, dan didampingi 2 putra terbaik bangsa yang menjadi wakil presiden dimasing masing calon.
Diantara 2 pasang mencalonkan diri untuk ikut serta meramaikan pesta demokrasi 5 tahunan yang diselenggarakan negeri ini, cukup menarik karena pemilu kali ini akan berlangsung panas dan sengit, bahkan rakyat akan sulit untuk memprediksikan siapa yang akan mendapatkan kursi RI 1. Karena, ke 2 pasang mempunyai visi misi dan keunggulan masing-masing.
Pasangan dengan nomer urut 1 pak prabowo dan pak hatta maju dengan gaya khas Orde lama dengan pakaian dan gaya penyampaian kepada masyarakat yang tegas, berani dan berkharisma. Dan pasangan dengan nomer urut 2 pak jokowi dan pak jusuf kalla dengan gaya sederhana dikagumi masyarakat kecil yang terkenal dengan gaya blusukanya.
Satu bulan yang lalu rakyat masih kebingungan untuk menentukan pilihan kepada calon presiden. Dan sekarang setelah lima kali diselenggarakan debat capres-cawapres masyarakat terbantu untuk menentukan pilihanya. Karena debat capres-cawapres bertujuan untuk membantu masyarakat memilih pilihan dengan hati nurani mereaka.
 Namun ada juga masyarakat yang sangat fanatic untuk membela disalah satu dari keduacalon, sampai-sampai banyak oknum yang dengan mengatas namakan salah satu calon menjelek-jelekan calon yang lain. Dengan frontal menghina dan melecahkan kepada lawan politiknya. Aku pun resah karena banyak teman-temanku hanya agar dicap melek politik, mereka sampai-samapai memposting melecehkan menghina calon yang tidak mereka pilih, menabikan calon yang mereka anggap baik.
Satu minggu yang lalu, dipagi hari saat membuka media social banyak sampah ditimeline menghina calon a, menghina calon b, dan banyak lagi sampai mual aku membacanya. Bahkan saat aku melihat televise aku dibuat geram. Ternyata media atau pers telah terkena virus politik, ada 2 televisi yang dijadikan alat politik yang menjijikan. Televise A menghina calon B, televise C menghina calon presiden D. aku sedih seharusnya media adalah kaum yang netral tidak memihak siapa-siapa.
Ayo teman temanku, pemilihan presiden ini bukanlah ajang untuk melatih diri kita mencaci, menghina, apa lagi memandang dan mencari kebusukan seseorang. Pemilihan presiden ini untuk melatih kita memandang dengan mata hati, mendengar dengan perasaan, memilih dengan bijak, menumbuhkan resa cinta, mempersatukan kita, mewujudkan Bhineka Tunggal Ika, peduli terhadap bangsa, Negara, dan rakyat Indonesia agar lebih sejahtera.
Ayo kita rapatkan barisan tanggal 9 juli nanti kita bersama-sama ke TPS terdekat, pilih calon presiden yang sesuai dengan pilihan hati kalian, presiden yang sekiranya mampu mensejahterakan rakyat Indonesia. 5 menit didalam bilik pemilihan suara akan menentukan 5 tahun nasib bangsa Indonesia. Jangan golput kawan, jangan…Dan setelah hasilnya didapat, pak prabowo atau pak jokowi yang menjadi presiden terpilih, kita harus menerimanya dengan lapang dada, dengan ikhlas, dan bersatu, rapatkan barisan, berpegangan tanpa melihat Suku, ras, agama, bersatu untuk membentuk barisan yang kuat. Berdiri dibelakang presiden berikutnya bersumpah untuk bersama sama mendukung, membantu, dan mengabdi terhadap bangsa dan Negara. Untuk Indonesia yang di cita-citakan pada pendahulu kita. :D

0 comments:

Post a Comment

 
;