Malam ini ditutupnya acara kampanye untuk kedua pasang capres
dan cawapres 2014 yang telah bergulir beberapa pekan terakhir. Ditutup dengan
debat kelima yang diselanggarakan oleh panitia KPU(Komisi Pemilihan Umum) 2014,
sudah beberapa pekan saya diam dan memperhatikan ke 2 calon presiden dan wakil
presiden berkampanye menyuarakan visi misinya saat mereka diberi mandat untuk
mengabdi kepada ibu pertiwi.
Pemilu kali ini banyak masyarakat yang antusias menyambutnya
dan bahkan sengat diperhatikan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia,
terbukti saat dunia gempar dan mata dunia sedang memandang ke Negara
samba(Brazil) karena dibelahan bumi ini sedang diselanggarakan event 4 tahunan
yaitu FIFA World Cup 2014 Brazil. Diseluruh dunia jejaring social membicarakan event
ini.
Akan tatapi bedahalnya dengan di Indonesia, sampai sampai
masyarakat dunia heran, karena yang menjadi trending topic dunia yang pertama
bukanlah event sepak bola dunia di brazil, tetapi event pemilihan umum di
Indonesia, ini membuktikan antusias masyarakat Indonesia yang bersemangat
menyambut pemilu 2014.
Saya mengira bahwa rakyat sudah bosan hidup menderita, rakyat
sudah bosan dengan wacana-wacana untuk mensejahterakan meraka. Dan ini adalah
saatnya untuk memilih pemimpin yang akan memperbaiki nasib bangsa dan rakyat
untuk 5 tahun kedepan. Pemilu kali ini ada 2 putra terbaik bangsa mencalonkan
diri sebagai calon presiden NKRI yang ke 7, dan didampingi 2 putra terbaik
bangsa yang menjadi wakil presiden dimasing masing calon.
Diantara 2 pasang mencalonkan diri untuk ikut serta meramaikan
pesta demokrasi 5 tahunan yang diselenggarakan negeri ini, cukup menarik karena
pemilu kali ini akan berlangsung panas dan sengit, bahkan rakyat akan sulit
untuk memprediksikan siapa yang akan mendapatkan kursi RI 1. Karena, ke 2
pasang mempunyai visi misi dan keunggulan masing-masing.
Pasangan dengan nomer urut 1 pak prabowo dan pak hatta maju
dengan gaya khas Orde lama dengan pakaian dan gaya penyampaian kepada
masyarakat yang tegas, berani dan berkharisma. Dan pasangan dengan nomer urut 2
pak jokowi dan pak jusuf kalla dengan gaya sederhana dikagumi masyarakat kecil
yang terkenal dengan gaya blusukanya.
Satu bulan yang lalu rakyat masih kebingungan untuk menentukan
pilihan kepada calon presiden. Dan sekarang setelah lima kali diselenggarakan
debat capres-cawapres masyarakat terbantu untuk menentukan pilihanya. Karena
debat capres-cawapres bertujuan untuk membantu masyarakat memilih pilihan
dengan hati nurani mereaka.
Namun ada juga
masyarakat yang sangat fanatic untuk membela disalah satu dari keduacalon,
sampai-sampai banyak oknum yang dengan mengatas namakan salah satu calon
menjelek-jelekan calon yang lain. Dengan frontal menghina dan melecahkan kepada
lawan politiknya. Aku pun resah karena banyak teman-temanku hanya agar dicap
melek politik, mereka sampai-samapai memposting melecehkan menghina calon yang
tidak mereka pilih, menabikan calon yang mereka anggap baik.
Satu minggu yang lalu, dipagi hari saat membuka media social
banyak sampah ditimeline menghina calon a, menghina calon b, dan banyak lagi
sampai mual aku membacanya. Bahkan saat aku melihat televise aku dibuat geram.
Ternyata media atau pers telah terkena virus politik, ada 2 televisi yang
dijadikan alat politik yang menjijikan. Televise A menghina calon B, televise C
menghina calon presiden D. aku sedih seharusnya media adalah kaum yang netral
tidak memihak siapa-siapa.
Ayo teman temanku, pemilihan presiden ini bukanlah ajang untuk
melatih diri kita mencaci, menghina, apa lagi memandang dan mencari kebusukan
seseorang. Pemilihan presiden ini untuk melatih kita memandang dengan mata
hati, mendengar dengan perasaan, memilih dengan bijak, menumbuhkan resa cinta,
mempersatukan kita, mewujudkan Bhineka Tunggal Ika, peduli terhadap bangsa,
Negara, dan rakyat Indonesia agar lebih sejahtera.
Ayo kita rapatkan barisan tanggal 9 juli nanti kita bersama-sama ke TPS terdekat, pilih calon presiden yang sesuai dengan pilihan hati kalian, presiden yang sekiranya mampu mensejahterakan rakyat Indonesia. 5 menit didalam bilik pemilihan suara akan menentukan 5 tahun nasib bangsa Indonesia. Jangan golput kawan, jangan…Dan setelah hasilnya didapat, pak prabowo atau pak jokowi yang menjadi presiden terpilih, kita harus menerimanya dengan lapang dada, dengan ikhlas, dan bersatu, rapatkan barisan, berpegangan tanpa melihat Suku, ras, agama, bersatu untuk membentuk barisan yang kuat. Berdiri dibelakang presiden berikutnya bersumpah untuk bersama sama mendukung, membantu, dan mengabdi terhadap bangsa dan Negara. Untuk Indonesia yang di cita-citakan pada pendahulu kita. :D
0 comments:
Post a Comment