HIDUP
MAHASISWA..!!!
“sudah habis waktu tuk mengabdi
kepada Almamater ini, keadaan tak mendukung untuk berbuat lebih. Semoga
tulisan(pemikiran/gagasan) ini dapat menjadi peta(gambaran) serta bekal untuk
membantu adik-adik berjuang dimasa yang akan datang…MERDEKA!!!”
Pada
tulisan sebelumnya saya menuangkan gagasan tentang program jangka panjang (Disini)
yang dapat digunakan untuk membangun pergerakan, pengkoordinasian dan cipta
kondisi alur kerja(Birokrasi) organisasi
Lembaga eksekutif tingkat Universitas (BEM
Kema Tel-U) dalam jangka empat tahun. Jika dianalogikan kita ingin
membangun sebuah rumah, maka kita harus memulai membangun pondasi rumah
terlebih dahulu. Maka selama empat tahun ini kita membangun pondasi yang kuat,
agar dikemudian hari rumah yang kita bangun ini kokoh dalam menghadapi badai
dan guncangan.
Setelah pondasi yang kita bangun ini sudah
kuat, maka tahap berikutnya kita serahkan kepada generasi- penerus untuk
meneruskan membangun rumah(Tel-U)
agar dapat menjadi sebuah rumah perjuangan yang nyaman serta kondusif untuk memajukan
Almamater, Kesejahteraan rakyat dan Bangsa Indonesia.
Selanjutnya
saya akan menulis tentang Badan
Eksekutif Mahasiswa yang hendak kita wujudkan, BEM yang mampu mewujudkan
stabilitas internal, mampu mendobrak tatanan ketidakadilan diranah eksternal (bukan hanya eksistensi semata), BEM yang
selalu hadir ditengah mahasiswa, BEM yang mampu mengembangkan potensi mahasiswa
Tel-U, menggalang persatuan antar organisasi internal untuk bahu membahu berkarya
membanggakan kampus, BEM yang sedikit demo namun langsung ketengah masyarakat
untuk membangkitkan kesadaran, serta mampu menghimpun massa aksi rakyat untuk
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kata-kata saya ini
terkesan utopis(Khayal) memang, namun
harus disadari bahwa hakikatnya inilah Tugas
Pokok Badan Eksekutif!!!.
Badan
Eksekutif adalah badan pergerakan sosial politik yang progressif revolusioner, bukan
Badan Event, sekali lagi BUKAN Badan Event. Jadi, anggota yang direkrut bekerja
diBadan Eksekutif haruslah orang yang benar-benar ingin mengabdikan diri untuk
kesejahteraan mahasiswa, diseleksi benar-benar. Seorang anggota Badan Eksekutif
haruslah berorientasi pada rasa persatuan, dimana pengrekrutan anggota harus
berasal dari setiap element, jurusan, serta pemikiran(Ideologi) yang berbeda-beda, agar saat pleno mampu memunculkan
pandangan berbeda-beda terhadap kebijakan yang akan diambil nantinya.
Lalu
hal yang paling penting dari Badan Eksekutif haruslah Independent, independent seperti apa?
Independent
berarti MERDEKA, merdeka berjuangan
demi kepentingan rakyat(mahasiswa)
bukan demi kepentingan golongan, ataupun titipan sponsor(melunasi dana kampanye). Independent berarti BERANI, berani mengambil sikap membela kaum tertindas, berani melawan
kebijakan pemerintah/rektorat jika menciderai hak rakyatnya. Independent berarti
TERGERAK, tergerak karena hati
nurani untuk memperbaiki tatanan polapikir didalam kampus dan memperbaiki keadaan
sosial dimasyarakat, bukan tergerak karena balas jasa telah mengantarkan
dirinya kepada kursi Kepresidenan mahasiswa.
Oleh
karena itu, untuk terbebas dari ketergantungan tuntutan dari pihak manapun maka
Badan Eksekutif haruslah berdikari(berdiri
dikaki sendiri) dalam hal pendanaan pergerakan. Badan Eksekutif menggunakan
seminimal mungkin dana yang diperoleh dari institusi, dana berlebih bisa
dialokasikan untuk membantu unit mahasiswa yang kekurangan dana, atau untuk
membantu mendanai mahasiswa yang kekurangan akomodasi untuk keperluan lomba
atau penelitian(saya temukan banyak
rekan-rekan mahasiswa yang gagal mengikuti kompetisi karena tidak didanai oleh
kampus pada tahun 2015 lalu).
Lalu
muncul pertanyaan seperti ini “Bagai mana
BEM bisa berdikari?” jawabanya harus
membentuk kementerian implementasi bisnis yang harus dipisah dari kementerian
kewirausahaan yang berfokus dalam menumbuhkan jiwa pengusaha muda. Tugas pokok
dari kementerian implementasi bisnis terfokus mencari dana segar dengan segala
cara yang halal untuk mendanai pergerakan dengan diimbangi meminimalkan
angkaran kerja BEM setahun.
Setelah
Badan Eksekutif dapat berdikari, selanjutnya memperkuat Internal dengan visi persatuan yaitu dengan Mensinergikan(membentuk alur koordinasi yang efektif) semua
element kampus(karyawan, hima, bem fak,
ukm, Komunitas, mahasiswanya) agar dapat bahu-membahu memperkuat pergerakan
Internal kampus, teknis nya akan saya jelaskan secara terperinci pada tulisan
yang akan datang.
Setelah
pergerakan internal berjalan sinergi dan massif, maka pergerakan akan memiliki
power yang kuat dimeja negosiasi untuk memperjuangkan(advokasi) hak-hak kesejahteraan mahasiswa didepan institusi. Sebagai
contoh saat pengurus seluruh lembaga hima 2015 menghadapi surat edaran nomor: 11/SKR8/KMHS/2015 tentang pelarangan
kegiatan osjur, kita bersatu menandatangani petisi untuk legalitas kegiatan,
dengan perjuangan selama dua hari kita mampu memaksa institusi untuk memberikan
legalitas kegiatan. Untuk itulah memperkuat hubungan internal sangatlah
fundamental dilakukan. Teknisnya akan saya jelaskan secara terperinci pada
tulisan yang akan datang.
Namun, semua itu tadi harus dibarengi
dengan pengembangan sumberdaya manusia yang berkualitas serta merekonstruksi tatanan
sosial mahasiswa didalam kampus maupun dalam pergaulan bermasyarakat. Teknisnya
akan saya jelaskan secara terperinci pada tulisan yang akan datang. Untuk ranah
keindonesiaan atau ranah eksternal tidak boleh ditinggalkan, karena Badan
Eksekutif tingkat universitas sebagai ujung tombak ikut serta dalam membangun
masyarakat, haruslah terfokus dalam penyelesai masalah-masalah kebangsaaan.
Cukup
sekian, semoga bermanfaat. Tulisan saya selanjutnya akan menjelaskan secara
teknis program perkementerian.
Salam
perjuangan!!! Merdeka!!!
NB: semua yang
saya tulis ini bukan semata-mata untuk eksistensi belaka, atau karena akan
mencalonkan diri di pemira sebagai Calon presiden mahasiswa lagi hehehehe(disuruh
cepet lulus sama mertua :p). Saya menulis ini murni tulus dari hati saya, agar dapat
menjadi gambaran/bekal kepada calon-calon pemimpin lembaga eksekutif kampus (tingkat
univ, tingkat fakultas, maupun tingkat himpunan) selanjutnya, untuk meneruskan
perjuangan yang belom tuntas dari generasi saya. Semoga bermanfaat dikemudian
hari dan dipergunakan sebaik-baiknya. Eh iya doain ya semoga TA abang kalian
ini cepat kelar dan mendapat pendamping wisuda yang emesh-emesh.
0 comments:
Post a Comment