Monday, August 15, 2016

[Impian] Badan Eksekutif Mahasiswa yang Hendak Kita Wujudkan (Bagian 2)


HIDUP MAHASISWA..!!!
“sudah habis waktu tuk mengabdi kepada Almamater ini, keadaan tak mendukung untuk berbuat lebih. Semoga tulisan(pemikiran/gagasan) ini dapat menjadi peta(gambaran) serta bekal untuk membantu adik-adik berjuang dimasa yang akan datang…MERDEKA!!!”
Pada tulisan sebelumnya saya menuangkan gagasan tentang program jangka panjang (Disini) yang dapat digunakan untuk membangun pergerakan, pengkoordinasian dan cipta kondisi alur kerja(Birokrasi) organisasi Lembaga eksekutif tingkat Universitas (BEM Kema Tel-U) dalam jangka empat tahun. Jika dianalogikan kita ingin membangun sebuah rumah, maka kita harus memulai membangun pondasi rumah terlebih dahulu. Maka selama empat tahun ini kita membangun pondasi yang kuat, agar dikemudian hari rumah yang kita bangun ini kokoh dalam menghadapi badai dan guncangan.
 Setelah pondasi yang kita bangun ini sudah kuat, maka tahap berikutnya kita serahkan kepada generasi- penerus untuk meneruskan membangun rumah(Tel-U) agar dapat menjadi sebuah rumah perjuangan yang nyaman serta kondusif untuk memajukan Almamater, Kesejahteraan rakyat dan Bangsa Indonesia.

Selanjutnya saya akan menulis tentang Badan Eksekutif Mahasiswa yang hendak kita wujudkan, BEM yang mampu mewujudkan stabilitas internal, mampu mendobrak tatanan ketidakadilan diranah eksternal (bukan hanya eksistensi semata), BEM yang selalu hadir ditengah mahasiswa, BEM yang mampu mengembangkan potensi mahasiswa Tel-U, menggalang persatuan antar organisasi internal untuk bahu membahu berkarya membanggakan kampus, BEM yang sedikit demo namun langsung ketengah masyarakat untuk membangkitkan kesadaran, serta mampu menghimpun massa aksi rakyat untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kata-kata saya ini terkesan utopis(Khayal) memang, namun harus disadari bahwa hakikatnya inilah Tugas Pokok Badan Eksekutif!!!.
Badan Eksekutif adalah badan pergerakan sosial politik yang progressif revolusioner, bukan Badan Event, sekali lagi BUKAN Badan Event. Jadi, anggota yang direkrut bekerja diBadan Eksekutif haruslah orang yang benar-benar ingin mengabdikan diri untuk kesejahteraan mahasiswa, diseleksi benar-benar. Seorang anggota Badan Eksekutif haruslah berorientasi pada rasa persatuan, dimana pengrekrutan anggota harus berasal dari setiap element, jurusan, serta pemikiran(Ideologi) yang berbeda-beda, agar saat pleno mampu memunculkan pandangan berbeda-beda terhadap kebijakan yang akan diambil nantinya.
Lalu hal yang paling penting dari Badan Eksekutif haruslah Independent, independent seperti apa?
Independent berarti MERDEKA, merdeka berjuangan demi kepentingan rakyat(mahasiswa) bukan demi kepentingan golongan, ataupun titipan sponsor(melunasi dana kampanye). Independent berarti BERANI, berani mengambil sikap membela kaum tertindas, berani melawan kebijakan pemerintah/rektorat jika menciderai hak rakyatnya. Independent berarti TERGERAK, tergerak karena hati nurani untuk memperbaiki tatanan polapikir didalam kampus dan memperbaiki keadaan sosial dimasyarakat, bukan tergerak karena balas jasa telah mengantarkan dirinya kepada kursi Kepresidenan mahasiswa.
Oleh karena itu, untuk terbebas dari ketergantungan tuntutan dari pihak manapun maka Badan Eksekutif haruslah berdikari(berdiri dikaki sendiri) dalam hal pendanaan pergerakan. Badan Eksekutif menggunakan seminimal mungkin dana yang diperoleh dari institusi, dana berlebih bisa dialokasikan untuk membantu unit mahasiswa yang kekurangan dana, atau untuk membantu mendanai mahasiswa yang kekurangan akomodasi untuk keperluan lomba atau penelitian(saya temukan banyak rekan-rekan mahasiswa yang gagal mengikuti kompetisi karena tidak didanai oleh kampus pada tahun 2015 lalu).
Lalu muncul pertanyaan seperti ini “Bagai mana BEM bisa berdikari?”  jawabanya harus membentuk kementerian implementasi bisnis yang harus dipisah dari kementerian kewirausahaan yang berfokus dalam menumbuhkan jiwa pengusaha muda. Tugas pokok dari kementerian implementasi bisnis terfokus mencari dana segar dengan segala cara yang halal untuk mendanai pergerakan dengan diimbangi meminimalkan angkaran kerja BEM setahun.
Setelah Badan Eksekutif dapat berdikari, selanjutnya memperkuat Internal dengan visi persatuan yaitu dengan Mensinergikan(membentuk alur koordinasi yang efektif) semua element kampus(karyawan, hima, bem fak, ukm, Komunitas, mahasiswanya) agar dapat bahu-membahu memperkuat pergerakan Internal kampus, teknis nya akan saya jelaskan secara terperinci pada tulisan yang akan datang.
Setelah pergerakan internal berjalan sinergi dan massif, maka pergerakan akan memiliki power yang kuat dimeja negosiasi untuk memperjuangkan(advokasi) hak-hak kesejahteraan mahasiswa didepan institusi. Sebagai contoh saat pengurus seluruh lembaga hima 2015 menghadapi surat edaran nomor: 11/SKR8/KMHS/2015 tentang pelarangan kegiatan osjur, kita bersatu menandatangani petisi untuk legalitas kegiatan, dengan perjuangan selama dua hari kita mampu memaksa institusi untuk memberikan legalitas kegiatan. Untuk itulah memperkuat hubungan internal sangatlah fundamental dilakukan. Teknisnya akan saya jelaskan secara terperinci pada tulisan yang akan datang.
Namun, semua itu tadi harus dibarengi dengan pengembangan sumberdaya manusia yang  berkualitas serta merekonstruksi tatanan sosial mahasiswa didalam kampus maupun dalam pergaulan bermasyarakat. Teknisnya akan saya jelaskan secara terperinci pada tulisan yang akan datang. Untuk ranah keindonesiaan atau ranah eksternal tidak boleh ditinggalkan, karena Badan Eksekutif tingkat universitas sebagai ujung tombak ikut serta dalam membangun masyarakat, haruslah terfokus dalam penyelesai masalah-masalah kebangsaaan.
Cukup sekian, semoga bermanfaat. Tulisan saya selanjutnya akan menjelaskan secara teknis program perkementerian.

Salam perjuangan!!! Merdeka!!!

NB:  semua yang saya tulis ini bukan semata-mata untuk eksistensi belaka, atau karena akan mencalonkan diri di pemira sebagai Calon presiden mahasiswa lagi hehehehe(disuruh cepet lulus sama mertua :p). Saya menulis ini murni tulus dari hati saya, agar dapat menjadi gambaran/bekal kepada calon-calon pemimpin lembaga eksekutif kampus (tingkat univ, tingkat fakultas, maupun tingkat himpunan) selanjutnya, untuk meneruskan perjuangan yang belom tuntas dari generasi saya. Semoga bermanfaat dikemudian hari dan dipergunakan sebaik-baiknya. Eh iya doain ya semoga TA abang kalian ini cepat kelar dan mendapat pendamping wisuda yang emesh-emesh.

0 comments:

Post a Comment

 
;