Tanggal 21 desember 2012 sudah berlalu,
perkiraan dan prediksi suku maya hanya mitos belaka, dan film 2012 tinggal
lelucon belaka(tinggal dibakar tu sutradara). Melewati hari yang dimana dunia
gulung tikar(kiamat), dan membayangkan film 2012 itu menjadi kenyataan(sampai
orang suku maya cemas sambil gigit sandal dipojokan kamar menggalalukan kiamat
benar-benar terjadi). Semua itu Pun berakhir dengan begitu saja.
Dengan perasaan senang, dan biasa saja
putra berangakat kekampus siang sekitar jam 2-an(sebenerya males tapi karena
praktikum jadi nggak mungkin keskip/Mbolos), Sebelum berangkat semua berjalan
seperti biasanya. Rumah kami sepi penghuni, sebagian keluarga ada yang kekampus,
anak angkatan 2012 pada sibuk membuat persiapan untuk bazar hari minggu sebagai
peserta dan sebagian lagi ada yang mengurusi kesiapan bazar pada tanggal 23 des
2012 sebagai panitia.
Hujan gerimis diluar rumah, menghalangi
putra untuk berangkat kekampus. Setelah sampai kampus dengan sedikit membasahi
baju putra(jangan membayangkan seperti kucing yang kejebur kolam tom cruse),setelah
praktikum putra pulang sekitar jam 4 sore. Dan saat tiba sekitar 300 meter dari
rumah putra melihat air yang banyak menggenangi sekitar rumah kami, banjir yang
berasal dari sungi yang terletak tak
jauh dari rumah kami.
Terpaksa putra melepas sepatu dan
memberanikan diri untuk pulang, melewati genangan air yang sudah sampai sepaha
orang dewasa, karena rumah kami agak tinggi air hanya merendam depan pagar
rumah saja. Setelah sampai dirumah putra langsung mengganti pakaian dan
mengabari seisi rumah untuk siaga, karena ada sejarahnya rumah kami dulu
terendam, jadi kami hanya berdoa agar tidak semakin tinggi.
Setelah sholat putra melihat didepan pintu
dan airpun mulai meninggi dengan cepat, kamipun panic. Karena seisi rumah belum
pulang semua, yang dirumah hanya kami keluarga baru(anak 2012) yang belum lama
tinggal dirumah, dan kakak senior kami semuanya mengurusi persiapan bazar hari
minggu ini.
Karena kurang pangalaman dan kurang
persiapan, disertai air yang mulai meninggi, kami pun panic dan mencoba membuat
tanggul seadanya agar air tidak masuk rumah kami, dan tidak menunggu lama
sekitar 15 menit air sudah menjebol tanggu yang kami buat, air mulai merendam
lantai 1 dengan ketinggian 20 cm.
didalam rumah, halaman utama |
diluar rumah |
Dan kami(anak 2012 cowok) mengevakuasi
barang2 dikamar lantai satu yang ditinggal penghuninya(kakak senior). Dan
anak-anak cewek 2012 pun mengevakuasi wilayah mereka sendiri. Dan disini lah
kami anak-anak baru kelihatan kompaknya, yang semula kami diragukan oleh kakak
senior tetentang kebersamaan dan kekompakan kami.
Kami bergotong royong saling bantu,
mangangkat dan mengevakuasi barang yang ada dikamar bawah dengan bersama-sama, karena digedung lantai satu cowok hanya 3
kamar, dengan cepar kami selamatkan. Karena digedung cewek kekurangan personil
dan memiliki banyak barang, kami semyua para cowok pun ikut membantu mengangkat
barang-barang yang ada digedung cewek untuk dievakuasi kelantai 2 mereka.
kami setelah evakuasi |
tim cewek 2012 |
Mataharipun mulai bersembunyi dibalik awan
mendung yang menitihkan air gerimis, gelappun mulai menyapa, karena banjir
listrikpun padam dan kami. Untung saja masjid tercinta kami yang ada diruang
tengah tidak terendam banjir, kamipun semua mengungsi kemasjid, kami berkumpul
dan berbagi kesedihan bersama disini.
pada evakuasi ke masjid |
putra dan teman lantai 3 |
makan bareng |
Di tengah gelap yang menyelimuti ditemani
cahaya redup dari liliin yang kami nyalakan di dalam masjid, silir berganti
senior pundatang dari tempat yang akan diadakan bazar. Dengan membawakan makanan, kami makan bersama-sama didalam
masjid. Diluar air menggenangi rumah kami, hawa dingin membuat kami gemetar,
dan gelap malam menyempurnakan ketakutan kami.
Tetapai, kehangatan keluarga yang putra dan
semua keluarga rasakan adalah kebersamaan ini dimana senang maupun duka kami
masih bisa bersama. Dan inilah yang membuat hangat suasana rumah kami tercinta.
Dan tak lama kakak-kakak kami pun datang, membuat hati kami menjadi sedikit
tenang.
tim penyelamat datang(kakak Senior) |
Disini putra mulai berpikir, bahwa sangat
beruntung dan bersyukur karena allah telah menempatkan putra di rumah ini,
dengan didampingi oleh sahabat, keluarga dan kakak-kakak senior yang baik dan
kompak seperti ini. Mungkin disetiap kostan yang lain tidak ada yang seperti
rumah kami ini, yang penuh kepercayaan, kebersamaan, kekompakan, dan rasa
persaudaraan yang erat. Tak disangka malam pun semakin larut, kami pun terlelap
dalam tidur.
Pagi haripun tiba, air yang merendam rumah
kami pun sudah surut, meninggalkan cerita yang takkan terlupakan disenja hari,
dan membuat berantakan seisi rumah kami dilantai satu. Setelah bangun tidur
kami membersihkan rumahkami yang dari sisa banjir yang membuat kotor rumah
kami.
Karena rumah kami banjir, kami angkatan
2012 membatalkan acara mengikuti bazar kami, dan kakak senior yang kebanyakan menjadi
panitia bazar tetap harus mengadakan bazar, dan rumah pu kembali hanya ada
anggakatan 2012, kami bersama-sama membersihakan rumah kami, dari mengeluarkan
barang2 yang terendam dan mengepel seisi rumah.
Dan bukan kami kalau tidak ada tradisi
photo-photo disetiap peristiwa. Hehehe dan inilah sedikit photo peristiwa rumah
kami kebanjiran. Dan jargon kami pun kami kumandangkan.
PPM RJ “Muda, Beda Dan Berbahaya……..! ! !
!”
parkiran kami, terendam |
narsis dikitlah kwkwkw |
barang yang dievakuasi dilantai 2 berantakan |
barang-barang yang kami jemur |
indahnya bergotong royong. |
masak di dapur pengungsian kekkwkwkw |
0 comments:
Post a Comment