Bayangkan
bahwa kamu tersesat di sebuah daerah yang tidak kamu ketahui dan kamu menemui
dua jalan yang sangat-sangat berbeda, jalan yang pertama itu jalan yang terang
benderang, jalan yang kamu dapat melihat
dengan jelas, dan jalan yang satunya adalah jalan yang gelap gulita kamu hanya
diberi satu buah obor untuk menemani kamu menempuh jalan itu, so jadi kamu milih melewati jalan yang mana?
Apabila
aku disuruh memilih, Aku akan memilih melewati jalan yang gelap, bukan karna
aku tak menyukai cahaya. Atau bahkan banyak orang yang akan membenci jalan yang
aku pilih, karna kegelapan identik dengan kejahatan dan kesalahan, aku tak
perduli. Aku memilih jalan yang gelap, karna aku lebih menyukai misteri didalam
kehidupan ini. Kalau jalan yang kita tempuh terang benderang, kita mampu
melihat dengan jelas jalan yang kita tempuh dan dapat melihat dengan jelas
hasil yang kita capai, itu menurutku akan mengurangi sensasinya mencari arti
kehidupan ini.
Dijalan
yang gelap, aku akan mempertajam perasaan ku terhadap sekitar, aku akan
berhati-hati dalam melangkah, aku selalu berfikir dalam bertindak, aku akan
selalu meraba-raba disekitarku, aku akan mempertajam pendengaranku, mempertajam
pandanganku, mempertajam indra penciumanku, untuk berjalan dijalan yang tak
pasti ini. Karna aku berusaha untuk bertahan hidup dengan memecahkan misteri
ini, apa bila aku tak mengetahui jalan yang kau tempuh Aku kan membuat dan
memilih jalan yang aku tempuh, menciptakan keajaiban menentukan masa depanku
sendiri.
Jangan
berfikir saat aku berjalan dikegelapan aku tak memerlukan tujuan, itu pemikiran
yang salah. Karna tidak jelasnya sesuatu diujung sana, oleh karna itu aku harus
mempersiapkan strategi dan rancana untuk selamat keluar dari kegelapan ini. Aku
kan menebak-nebak apa yang akan terjadi setelah kau melewati ini, saku tahu aku
kan kesepian tapi dengan merasakan kesepian aku akan merasakan pentingnya
kebrsamaan. Terkadang aku harus merasakan terjatuh karna tersandung untuk mengetahui rasanya bangkit.
Terkadang
aku harus merasakan terpukur begitu keras agar aku menjadi kuat, didalam
kegelapan aku akan merasakan ketakutan, kelemahan, tak berdaya, aku akan
merasakan rendahnya diriku, agar kau tatap ingat kepadaNYA, agar aku selalu
berdoa kepadaNYA. Kegelapan ini akan menuntunku pada kepercayaan bahwa dititik
terendah kita, dititik terlemah kita, kita akan melihat kebesaran tuhan kita
kan melihat tuhan akan menolong kita.
Dijalan
yang gelap, pasti aku akan menemukan ketakutan, ketakutan yang ada didalam
diriku. Tetetapi, aku bersyukur karna merasakan ketakutan ini, terkadang kita
perlu memiliki ketakutan didalam diri kita. Saat kita takut akan masa depan
yang suram disitu kita akan berjuang berusaha mati-matian untuk berjuang untuk
masa depan kita. Disaat kita takun akan kematian, kita akan selalu berhati-hati
dalam menjalani hidup. Ketakutan akan membuat kita arif dan bijak sana untuk
mengambil segala keputusan karna kita selalu takut untuk gagal.
So,
intinya kita nggak boleh menyesal menempuh jalan yang gelap, kita nggak boleh
menyerah karna kita berada dijalan yang gelap, kita harus mengambil hikmah dari
semua itu mengambil hikmah dari hal yang selalu dibenci manusia. Kegelapan dan
ketakutan. Jadikan itu senjata untuk merubah mu pandang mereka dari sisi yang
berbeda. Nggak ada salahnya kita melawan arus, nggak ada salahnya kita berfikir
berbeda dengan orang lain, walaupun mereka menganggap keanehan akan apa yang
kita kerjakan.
0 comments:
Post a Comment