Saat malam datang,
Aku meliat di televisi para elit
politik berkelahi saling caci maki.
Mendebatkan tentang rakyat kita,
Berdebat tentang hancurnya moral
bangsa, kemiskinan dimana-mana.
Tetapi, keluargaku, teman-temanku,
daerahku, masyarakatku, bangsa dan negeriku,
Mereka juga memiliki nasib yang
sama, dihancurkan oleh ketamakan para penguasa.
Apakah hanya orang-orang politik
berkuasa saja yang boleh berbicara tentang
Para diktator dan para koruptor telah berkembang terlalu besar
dinegeri ini,
Mereka membuat perang perdebatan
dipanggung politik, untuk melindungi kepentingan mereka
dan mengambil keuntungan dari
semua itu.
Jika tidak melakukan itu, meraka
akan haus dan kelaparan.
Tapi rakyat kecil dan kaum buruh
seperti mereka,
Telah dirubah dijadikan medan
perang untuk para partai politik dan penguasa besar.
Dan setiap terjadi perang, rakyat
kecil seperti kitalah yang akan hancur dan miskin.
Mereka? Aahh... Mereka malah
menjadi kaya dan berkuasa.
Kita semua menginginkan hal yang
sama.
Kita menginginkan perdamaian dan
kesejahteraan yang diidam-idamkan para leluhur kita.
Kita sebagai mahasiswa, adalah
ujung tombak penggerak perubahan bangsa.
Hancur bangkitnya bangsa dan
negara ini, ada dipundak kita.
Kita sebagai mahasiswa harus
berani melawan arus sistem yang amburadul ini.
Kita harus ambil peran dan
turuntangan untuk menyuarakan hati rakyat, yang telah terbungkam oleh perut
kosong mereka sendiri.
Kita dituntut untuk jadi pemikir,
penggagas, pembela, pemimpin rakyat.
Dipundak kita, ada amanat dari
rakyat bangsa ini untuk melakukan perubahan tanpa berpihak pada KORUPSI, KOLUSI
dan NEPOTISME.
Bandung, 05 Desember 2013
@Koesoemapeotera
0 comments:
Post a Comment