Ada hantu yang berkeliaran negeri ini, hantu para
pemuda yang tidak perduli dengan bangsanya. 87 tahun yang lalu para pemuda
mengambil sumpah untuk berbangsa, bertanah air, dan berbahasa yang satu. Lalu
melakukan tindakan nyata membuat konsepsi-konsepsi pembentukan bangsa Indonesia
dikemudian hari dan berjuang dengan tindakan yang berujung dengan pembuangan. Lalu
jaman setelah kemerdekaan, para pemuda melakukan tindakan nyata pula dengan
mempertaruhkan nyawanya untuk mempertahankan kedaulatan Republik.
Dijaman orde lama. Para pemuda berjuang disektor
pendidikan, yaitu belajar dan mendidik masyarakat, Ini pula suatu tindakan
nyata. Berbeda dengan jaman orde baru, Tindakan nyata para Pemuda saat itu
ialah turun kejalan untuk mendobrak para penguasa, menghancurkan tirani, Karena
suara dibungkam, tubuh dibuang, dan keadilan diperkosa oleh para pengusa.
Lalu jaman ini. Apa tindakan nyata yg dilakukan
Pemuda(Mahasiswa)? Berjuang memberikan konsepsi-konsepsi? Berjuang dalam
mendidik masyarakat? Berjuang mendobrak tirani? yang mana yang kau sebut
berjuang? yang mana yang kalian katakana pergerakan? tindakan yang mana kalian
mengatas namakan penyambung aspirasi rakyat?
“Lalu apa
tindakan nyata KITA? pantaskah kita menginjakkan kaki dibumi pertiwi dan menari
diatasnya? merayakan ketamakan dan diri kita sendiri. Padahal Sesungguhnya
bukan darah kita yang tertumpah untuk Indonesia, TIDAK setetespun keringat kita
menyumbang untuk negeri ini. JANGAN JADI PENYAKIT, yang tidak tau terimakasih”
BANGUN!!!
BANGUN!!! BANGUN NEGERI INI!!!
INGAT !!! Ini JAMAN kita !! Ini ERA Kita!!! dimana
kita sendiri yang menentukan arah pergerakan kita(Pemuda). Bukan lagi kita
malah terlalu jatuh dalam romantika masa lalu, yang Mengharuskan mengikuti
pedoman-pedoman pergerakan yang sama pada masa yang telah lewat.
Kita harus bisa membaca permasalahan saat ini, kita
harus bisa mengkaji jaman kita. Di Era kita sekarang ini pergerakan Pemuda
bukan lagi memikirkan hanya konsepsi-konsepsi saja, Bukan hanya vokal turun
kejalan untuk mendobrak tirani. Namun harusnya berbeda dengan jaman sebelumnya,
setiap jaman berbeda permasalahanya, tentu berbeda pula tindakan untuk
mengatasinya.
Ciptakan pergerakan yang baru, ciptakan pergerakan
yang effektif dan yang berdampak besar untuk rakyat Indonesia, jangan
pergerakan kita hanya untuk eksis tensi semata. Di jaman kita ini, kita lah yg
menentukan arah pergerakan pemuda, dengan
PERGERAKAN SOSIAL yang MENASIONAL. Pergerakan yg dimana kita mengkaji
permasalahan bangsa saat ini lalu dilakukan secara serentak diseluruh pelosok
negeri.
Jika Masalah bangsa sekarang ialah masalah
pendidikan mari kita buat gerakan Indonesia Mengajar, jika masalahnya ialah
pangan, mari kita mengkaji masalah pangan, mencari solusi dan cara untuk
mengatasinya. lalu kita Ajarkan kepada Rakyat,
kita didik rakyat untuk mengolah memenuhi kebutuhan pangan dirinya dan
bangsa. Jika masalahnya ekonomi, kita kaji ekonomi yg cocok dengan kultur
budaya kita, lalu kita turun kemasyarakat!!!, kita ajarkan rakyat cara ekonomi
yang sesuai dengan kultur kita. Jika masalahnya disosio politik, kita kaji
bersama masalah politik, lalu kita ajarkan rakyat dengan organisasi. Dan masih
banyak lagi masalah negeri ini yang masih bisa kita kerjakan dengan tindakan
nyata kita.
Jangan menjadi pemuda penuntut, jangan jadi pemuda
yang hanya bisa berteriak tanpa tindakan nyata kepada masyarakat. Jikalau
pemuda saat ini identik dengan kaum yang bernama mahasiswa(pemuda yang
berpendidikan), maka pergerakanya pun harus terdidik. Pergerakanya ialah harus
mencerdaskan masyarakat untuk membantu menyelesaikan Masalah negeri ini, bukan
malah menambah masalah baru.
Sesungguhnya saya setuju dengan tindakan
teman-teman mahasiswa diluar sana yang suka aksi turun kejalan, karena mereka
bertujuan untuk mendidik para pengusa dengan perlawanan. Namun, disamping
perlawanan itu, diharapkan ada penyeimbang dengan aksi lain yaitu untuk
mencerdaskan masyarakat. turun langsung kemasyarakat, bersentuhan langsung
dengan mereka, merbicara langsung dengan orang yang kita pinjam namanya untuk
melawan penguasa.
0 comments:
Post a Comment