Friday, May 20, 2016

​Mengamini Tuduhan


mereka yg berkata dan aku mengamininya
bukan karena kesalahan, namun karena pengakuan
terlepas itu salah atau tidak, tak jadi soal
persoalannya adalah dampak dari sikap ku
bagaimana mempertanggungjawabkannya
aku malu pada diriku sendiri
pada buruh yg disiplin di pabrik-pabrik
pada tani yg tak mengeluh saat mencangkul
aku malu pada pena yg tak protes,
ketika aku menggoreskan raganya di atas kulit kayu
betapa luka hitamnya semakin mengalir
dan aku semakin paham
bahwa memang luka lah yg membentuk tulisan
aku mengamini mereka yg protes
soal realitas yg terlihat dan tak terlihat
dibalik tirai, aku berlari bersama mereka yg tereksploitasi
dalam pandangan inderawi, aku hanyalah pecundang tolol kelas kakap
pantas sajalah mereka protes sedemikian rupa
ah sudah lah, untuk apa puisi ini!
toh, aku mengamini semua ejekan mereka
yg merasa benar dan senang dalam kubangan kebenaran
sedangkan aku, tertawa melihat kubangan itu
sungguh kotor,
penuh dengan legitimasi dan klaim-klaim
semoga mereka bahagia dalam cerita
tak jadi soal, siapa individu, siapa massa
tak masalah kalau kami mati atau tidak
toh, aku mengamininya
jujur tak hanya lewat pena


0 comments:

Post a Comment

 
;