Wednesday, June 11, 2014 0 comments

Mencari Cahaya [part 2 Sepucuk Surat]


 

“Siapa kau? Mangapa kau mengejarku di labirin gelap ini, apa mau mu?” tanyaku yang masih keringat dingin karena kaget setengah mati melihat sosok yang tak kenal menyerupai diriku.
“albusatera barhawa setra maha ruchi kanji nebusta” jawabnya.
“apa? Aku tak mengerti apa yang kau ucapkan, siapa kau sebenarnya?” sambil tanganku menggenggam sekuat yang ku bisa, untuk berjaga-jaga kalau dia menyerangku.
Sosok hitam itu hanya menjawab ku dengan mengeluarkan suara-suara dengan bahasa yang tak bisa ku mengerti sepatah kata pun. Dan dengan suara yang tak jelas, lebih mirip berbisik. Wajah itu menatapku dengan tatapan seakan bertanya-tanya dalam kebingungan melihatku. Apakah dia juga heran dan sama takutnya dengan ku saat mengalami kejadian ini. Itu menjadi misteri hingga saat ini.
Daarrrkkk terdengar suara pintu dibelakangku yang tergedor sangat keras dari dalam, sial!! aku seperti terkurung dengan keadaan ini, didepanku terlihat sosok hitam yang tak kukenal sama sekali, dan ditambah pintu misterius dibelakangku bergerak seakan ada seseorang yang mencoba mendobraknya.
Monday, June 2, 2014 0 comments

Mencari Cahaya [part 1 Labirin]


Sudah lama aku mencari cahaya didalam labirin gelap ini, labirin yang tak berujung, labirin yang tak memberi ku alasan untuk pulang kepadaMu. Aku berjalan terlalu lama, sebenarnya hanya itu-itu saja jalan yang ku lalui, aku kehilangan arah, kehilangan petunjuk yang Kau berikan kepadaku. Aku meraba-raba yang ada didepanku kosong, tak ada apa-apa selain dinding-dinding yang membatasi ruang gerak ku menuntun keruang yang tak kukenal.
Mencoba mendengar sekitarku yang sunyi, mencoba penglihatanku yang gelap, aku takut, gusar, dan ragu-ragu dalam setiap langkah. Tiba-tiba aku merasakan hawa sesosok makhluk berada dibelakangku, bulu kuduk ku berdiri, aliran darahku bergerak cepat. Aku tak banyak piker dan langsung berlari kalang kabut, sosok itu mengejarku, aku tak tahu pasti karena kegelapan ini pandanganku terbatas. Tapi dengan auranya yang kelam, tersa betu bahwa dia mengejarku.
Aku tak tahu sosok apa yang mengejarku itu, apa maunya, dan yang penting dimana aku sekarang? Aku tak bisa berfikir dengan jernih, ditambah dengan ketakutan setengah mati karena dikejar sosok hiatam yang menakutkan itu. Astaga dia cepat sekali, tak kuasa lagi kakiku untuk melangkah, dan sudah sejauh mana aku berlari, atau aku hanya berputar disitu-situ saja? Entahlah.
 
;