Sudah
2 bulan lebih aku berjalan sendiri dijalan yang sama saat 3 tahun yang lalu,
tak sedikitpun aku ingin mencari jalan yang lain. Jalan yang berkelok-kelok
menaiki gunung dan menuruni lembah, aku disajikan pemandangan indah
menyejukkan. Mungkin perjalanan ini tak akan sama lagi seperti dulu, yang
dimana engkau selalu berada disampingku menemaniku dari kesepian, menunjukkan
arah jalanku ketika aku talah jauh dari jalan ini, dan selalu manja menggodaku.
Ya,
mungkin tak akan sama lagi. seperti 2 bulan yang lalu saat engkau membiarkan
aku memulai perjalanan sendiri, memlepaskan aku untuk berjalan jauh didepanmu. Tapi,
pada kenyataannya aku memutar kemudi lalu berjalan dibelakangmu, aku tak mau
membiarkan dirimu berjalan sendiri, melihatmu jatuh sendiri tanpa ada bahuku
yang siap menyaggamu.
Mungkin
engkau tak menyadari bahwa aku berjalan dibelakangmu saat ini, aku melihatmu
kesusahan dan aku tak bisa melakukan apa-apa, aku sudah tak punya hak lagi
membantumu, jujur melihat itu membuat hatiku sakit. Sakit bukan karena
ditinggalkan, melainkan sakit karena tak bisa berbuat apa-apa.
“saat ini bagiku CINTA bukanlah sekedar memberi kasih, tapi Juga rela untuk berjuang dan tersakiti untuk mempertahankanya selalu tetap ADA.”
Aku
akan mempertahankan hubungan ini sekuat apa yang ku bisa, aku rela tersakiti
bertahan dengan sikap acuhmu selama ini, aku akan tetap bertahan sampai
kepulanganku nanti. Sampai aku bertemu denganmu, mendengar langsung kata-kata
dari suara mu. Lalu, kita akan membicarakan perjalanan ini akan tetap berjalan
ataukah terhenti. [semoga aku masih bisa
berjalan bersamamu sekali lagi]. Ketika engkau menginginkan berhenti, maka
aku takbisa memaksamu untuk melanjutkan perjalanan.
“Berlarilah sejauh yang engkau suka, Aku akan mencoba ihklas untuk berjalan dibelakangmu. Jika kau membutuhkanku aku, berhentilah sejenak aku akan memelukmu.”
Engkau
tahu aku sedikit arogan, aku tak bisa hidup dibawah tekanan orang lain apa lagi
berjalan dibelakang bayang bayang orang lain. Aku selalu ingin berjalan didepan
membuat semua orang mau mengikutiku. Maaf kan aku jika suatu saat nanti aku
diam karena sudah lelah berjalan dibelakangmu, lelah dengan sakitnya diacuhkan.
Dan akhirnya aku berlari kencang tanpa sekalipun melihat kebelakang. Jika saat
itu tiba, maafkan aku. Setidaknya aku telah bejuang semampuku untk
mempertahankan kita(B4RA).
0 comments:
Post a Comment