I love you dad |
Akhir-akhir ini aku malas sekali untuk menulis, aku
seperti kehilangan inspirasi akhir2 ini, mungkin karena tugas yang datang
bertubi-tubi tak kenal jeda. Yaaa, itu alasan yang tepat untuk situasi saat
ini, rasanya sore ini agak melankolis, hujan yang tak begitu deras jatuh diatas
atap, dedaunan, genangan air, serta jatuh diatas tanah yang basah, berirama
membuat sebuah simponi kegalauan. Aku melihat tetesan demi tetasan hujan jatuh
butir demi butur air seakan menyeretku kedalam ruang rindu yang menyesakkan
dada. Kerinduan teramat dalam kepada Ayahku yang sudah hampir satu setengah
tahun tak jumpa dengannya.
Rindu akan gemblengan yang selama ini menempa diriku
dengan keras untuk menjadi karakter yang kuat. Disiplin, tanggung jawab, berani
dan setia beliau tanamkan didalam diri aku yang masih belia ketika itu. Aku
ingat saat umurku 10 tahun Beliau tega mendorongku dari atas jembatan ke aliran
sungai dibawahnya, yang saat itu hanya aku yang tak berani terjun dari sana
diantara teman-teman sebayaku. Beliau adalah seseorang yang selalu mendorongku
untuk terus maju kedepan melawan rasa takutku.
Beliau tak pernah memberikanku contoh terlebih dahulu,
akan tetapi memaksaku langsung mencoba, bereksperimen langsung mencari jalan
keluar dari setiap masalah yang aku hadapi. Beliau tak segan-segan membentak
dan memukulku ketika aku mengeluh kepadanya, saat ibunda memberi uluran tangan
membantuku, beliau orang pertama yang menghalangi ibunda. Bagiku sosok seorang
ayah adalah dictator yang kejam, tak kenal belas kasih, sebagai monster yang
harus aku kalahkan.
Saat aku merajuk meminta sesuatu beliau berkata bahwa
aku manja, akan tetapi ketika aku berhasil mencapai tujuan ku dengan berusaha
dan berjuang, ayah pasti memberikanku apresiasi dengan hadiah yang selalu
membuatku terharu, semua barang yang aku inginkan pasti dia beri dengan
kualitas yang terbaik. Saat-saat seperti itulah aku mengerti bahwa seperti
itulah cara beliua mendidik anak-anaknya. Akan tetapi saatku beranjak dewasa
aku jarang sekali bertemu dengannya karena beliau bertugas dikalimantan.
Sampai saat inipun aku jarang sekali bertemu
dengannya, hampir satu setengah tahun tak bertemu memupuk rasa rindu akan sosok
seorang ayah. Terkadang rasa rindu ini saat dalam ketika aku melihat
teman-temanku dijemput oleh ayahnya, aku seperti iri melihat mereka yang selalu
bertemu dengan keluarga terutama ayah mereka dengan semaunya. Aku rindu padamu
ayah..
masa mudanya |
0 comments:
Post a Comment