Indonesia
merupakan negara yang kaya. Secara geografis, Indonesia terletak di antara dua
benua dan dua Samudera serta terletak di dalam lingkaran cincin api dunia.
Selain itu, kondisi geografis Indonesia juga membentuk Indonesia yang terdiri
dari ribuan pulau-pulau. Jika mengikuti pembagian iklim berdasarkan lintang,
maka Indonesia terletak di iklim tropis. Jika ditinjau lebih jauh, kondisi alam
Indonesia ternyata sangatlah heterogen dengan adanya bioma-bioma yang beragam
di wilayah-wilayah di Indonesia. Hal ini menyebakan Indonesia memiliki keyakaan
alam yang sangat luar biasa. Implikasi logis dari kekayaan alam tersebut ialah
kekayaan budayanya. Sebab, manusia akan hidup mengikuti bagaimana alam tempat
hidupnya sebab Kebudayaan manusia dibentuk oleh faktor alam(nature) dan
faktor sosial(nurture).
Kekayaan
kondisi alam Indonesia yang menyebabkan kebudayaan yang beragam tersebut
menyebabkan masyarakat Indonesia menjadi masyarakat plural. Indonesia bisa
dikatakan plural sebab secara suku, bahasa, agama, dan kepercayaan Indonesia
sangatlah beragam. Keberagaman tersebut tentunya menjadikan masyarakat
Indonesia memegang nilai-nilai yang berbeda antara satu dengan yang lainnya
sehingga sangat mungkin terjadi ketidakcocokan yang bisa menimbulkan konflik.
Kondisi masyarakat Indonesia seperti demikian juga disadari oleh parafounding
fathers saat merumuskan dasar negara kita, yakni Pancasila yang mengandung
nilai-nilai pluralitas.
Indonesia
merupakan negara yang menjunjung tinggi pluralitas. Keberagaman yang disadari
oleh para founding fathers ini diabadikan menjadi semboyan negara
kita yang diambil dari kakawin Sutasoma karya Mpu Tantular yakni Bhineka
Tunggal Ika. Frase Bhineka Tunggal Ika yang biasa diartikan dengan berbeda-beda
tetapi tetap satu memiliki makna yang sangat tinggi dalam menjunjung
nilai-nilai pluralitas. Bhineka Tunggal Ika mengajarkan kita untuk menjunjung
tinggi sikap toleransi antara satu ikatan dengan ikatan yang lain baik secara
suku, agama, kepercayaan, maupun ikatan-ikatan lainnya.
Kita
harus menyadari bahwasanya nilai-nilai pluralitas harus sama-sama kita junjung
bersama dengan semangat ke-bhinekaan. Integrasi bangsa harus kita jadikan
prioritas bersama. Sudah waktunya kita melampaui tantangan-tantangan Integrasi
bangsa seperti primordialisme, etnosentrisme ataupun politik sektarian. Kita
harus benar-benar menyadari bahwasanya Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan
bangsa Indonesia bukan sekedar semboyan belaka melainkan harus kita
realisasikan sebagaimana cita-cita para pendiri bangsa kita.
Realisasi
ini perlu kita mulai dari diri sendiri. Kita perlu benar-benar menanamkan
semboyan Bhineka Tunggal Ika tersebut di dalam diri kita untuk kita resapi dan
kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Semangat ke-bhinekaan itulah yang perlu
untuk selalu kita jaga sebagai upaya menjaga stabilitas dan integrasi bangsa.
Hal-hal yang dapat memicu konflik seperti primordialisme, etnosentrisme,
politik sekatian, dan sentimen kelompok harus sama-sama kita hindarkan dengan
menjunjung tinggi semboyan Bhineka Tunggal Ika sebagai pemersatu bangsa.
0 comments:
Post a Comment