Apa salahnya muslim memakai topi santa? Toh, gak ada bedanya
sama kristiani yang memakai peci kan? Ini hanyalah masalah kultur, bukan
syari'at bung! Banyak orang yang tidak bisa memaknai toleransi karena mereka
hidup dalam alam fundamentalisme Agama. Seandainya mereka mengerti bahwa
persoalan kultur bukanlah persoalan syari'at, maka tidak akan ada
fundamentalisme semacam ini.
Di beberapa mesjid banyak yang bilang-dalam khutbah Jum'at
kemarin-kalau mengucapkan selamat hari natal itu haram. Loh, kita hanya
mengucapkan, bukan merayakannya, pak Ustadz! Seperti kata Gusdur, kalau perlu
kita ikut duduk bersama mereka yang kristiani untuk sekedar menghormati mereka.
Lalu apa salahnya? Apa karena ada ayat Alqur'an yang menyebutkan bahwa jika
kita mengikuti mereka, maka kita termasuk bagian dari mereka? Kita tidak
mengikuti, tetapi kita menghormati. Inilah asas dari toleransi, bung! Jangan
rusak ukhuwal al insaniyah hanya karena saling mengkafirkan. Legitimasi kafir
hanyalah milik Allah SWT, bukan milik aku, engkau, atau kalian.
Oke, kembali ke konteks, kebetulan maulid Nabi SAW dan milad
Isa As hanya berbeda satu hari di tahun ini. Ini merupakan suatu momen yang
unik, dimana dua orang yang diimani milyaran manusia di bumi akhirnya bisa
berdampingan hari lahirnya. Momen ini janganlah dirusak dengan sifat-sifat
Fundamentalisme ala 'Media Islam Online'. Mereka bilang tidak berhak bagi umat
muslim untuk mengikuti kultur yang biasa dilakukan umat kristiani menjelang
natal. Tetapi mereka tidak tahu bahwa umat kristiani bahkan mempunyai toleransi
kuat dalam mengajak umat muslim untuk merayakan kedua hari tersebut secara
damai. Disini kita sepatutnya berpikir, bahwa momen seperti itu akan mempererat
tali toleransi antar beragama, bukan malah memprovokasinya untuk saling berperang.
Maulid Nabi SAW adalah momen dimana Nabi Muhammad SAW lahir
dan wafat, yaitu bertepatan dengan 12 Rabiul Awal. Sedangkan, natal adalah
momen dimana Isa As atau Yesus Kristus lahir di Bethlehem, yaitu bertepatan
dengan 25 Desember. Keduanya merupakan panutan dari umat muslim dan seharusnya
tidak boleh umat muslim mencela natal karena ia dirayakan umat kristiani.
Sedangkan, bagi umat kristiani, maka ia harus menghormati maulid Nabi SAW
karena disucikan oleh umat muslim. Tidak hanya itu, umat muslim maupun umat
kristiani harus sama-sama merayakan kedua hari tersebut dengan saling
memperkuat solidaritas antar umat beragama.
Ingat, musuh kita bukanlah umat muslim maupun umat kristiani,
tapi Kapitalisme. Disinilah, para fundamentalis yang menelan mentah-mentah
klaim kebenaran tidak melihat titik permasalahannya. Mereka harus memahami
bahwa Islam maupun Kristen muncul sebagai antithese dari masyarakat Kapitalisme
Mekkah dan masyarakat Feodalisme Romawi di Palestina. Maka, sudah sepatutnya
umat muslim dan umat kristiani bersatu untuk melawan hal tersebut.
* Dari seorang pecundang tolol kelas berat yang heran akan
pernyataan Fundamentalis agama terkait natal dan maulid Nabi SAW
0 comments:
Post a Comment