Rosa Luxemburg, nama ini sungguh masyhur seantero dunia. Jika
seorang Marxis belum mengetahui sosok Rosa, maka ia perlu berpikir ulang untuk
menyatakan dirinya sebagai marxis. Pemikirannya dianggap sangat radikal, bahkan
ia tidak segan mengkritik Marx soal reproduksi kapitalisme dan juga menjadi
pembela umum revolusioner dari serangan para reformis Eropa yang menelanjangi
Marxisme secara dangkal. Teorinya yang paling berpengaruh namun luput dari
perhatian kita ialah persoalan mengenai keruntuhan Kapitalisme.
Dalam bukunya, reformation or revolution, Rosa banyak
mengkritik pandangan para reformis mengenai laju perkembangan Kapitalisme yang
menggila. Bernstein sebagai seorang yang menjadi pionir dalam gerakan reformis
bahkan menyatakan bahwa kapitalisme memperlambat keruntuhan dirinya dengan
proses adaptasi. Adaptasi tersebut termanifestasikan dengan sirnanya
krisis-krisis ekonomi global dengan berkembangnya sistem kredit, kerjasama
organisasi-organisasi perusahaan (biasanya disebut kartel dan trust),
komunikasi dan informasi yang disempurnakan, dan kesejahteraan yang diberikan
kaum modal kepada para pekerja. Karena alasan itulah, Bernstein mengajukan
realisasi Sosialisme dengan reformasi sosial.
Namun, Rosa yang berpandangan revolusioner dengan jelas
membantah semua analisa Bernstein itu dengan menyatakan teori Marxis itu benar
dan revolusioner bukan reformis seperti para intelektual pengecut. Menurut
Rosa, adaptasi Kapitalisme tersebut justru menuntun Kapitalisme ke titik
kehancurannya. Ia memulai analisa kritiknya dengan menjabarkan bagaimana sistem
kredit dapat memperlambat namun juga mempercepat keruntuhan Kapitalisme.
Menurut Rosa. Basis Sosialisme Ilmiah bertumpu pada 3 hasil
utama dari perkembangan Kapitalisme yaitu tumbuhnya anarkhi dalam ekonomi
kapitalisme, sosialisasi proses produksi secara progressif, dan kesadaran kelas
pekerja yang cenderung meningkat. Bernstein, sang pecundang menendang poin
pertama dari 3 faktor pendukung fundamental Sosialisme Ilmiah tersebut bahwa
anarkhi dalam perkembangan ekonomi kapitalis tidak menuju pada sebuah
keruntuhan ekonomi secara umum.
Mari kita analisa satu per satu kritik Rosa terhadap pandangan
Bernstein yang sangat revisionis mengenai keruntuhan Kapitalisme. Bernstein
menyebutkan bahwa sistem kredit menjadi salah satu faktor penting yang membuat
ekonomi kapitalisme berkembang. Kredit mempunyai 2 fungsi utama yaitu untuk
memperluas produksi dan memfasilitasi pertukaran. Kedua fungsi tersebut bukan
malah membuat Kapitalisme berkembang.
Sebagai permulaan, kredit memang dapat meningkatkan kapasitas
produksi sehingga menimbulkan kekuatan motif-dalam atau inner motive yang
secara konstan mendesak produksi untuk melampaui batas pasar (overproduksi).
Lalu kredit muncul sebagai sarana pertukaran yang paling efektif namun akhirnya
kredit hanya mengurangi kapasitas konsumsi pasar sampai ke batas minimal dan
coba tebak ? Overproduksi secara tidak terelakkan terjadi.
Lalu Bernstein berbicara soal organisasi para pengusaha yang
akan mengakhiri anarkhi produksi dan akan menghapus krisis dengan regulasi.
Namun yang terjadi ialah gabungan perusahaan tersebut akan meniadakan atau
mengorbankan salah satu cabang industri yang tergabung dalam kartel untuk
meningkatkan saham. Kartel-kartel ini biasanya mencari keuntungan di pasar luar
negeri karena pasar dalam negeri biasanya sudah mereka kuasai. Mereka akan
menjual ke luar negeri dengan harga yang lebih murah dibanding dengan dalam
negeri.
Akibatnya ialah menajamnya persaingan antar kartel di luar
negeri. Kejadian selanjutnya persaingan kapitalisme internasional dapat
menyebabkan sebagian dari modal yang menganggur menjadi tidak berguna dan modal
yang cukup banyak tersosialisasi melalui regulasi akan cenderung berbalik
kepada bentuk modal individu. Persaingan antar individu ini akan menjadi faktor
dari ramainya pasar internasional. Organisasi pengatur jalannya pasar tersebut
akan menggelembung dan membuka jalan bagi krisis yang lebih parah.
Hal ini disimpulkan oleh Rosa dengan pernyataan :
"jadi, sampai sekarang, perluasan tiba-tiba ranah ekonomi
kapitalis dan bukan penciutannya setiap kali merupakan penyebab dari terjadinya
krisis perdagangan."
Jika kita perhatikan sebagian komentar Rosa mengenai analisa
Bernstein tersebut, maka kita akan mendapatkan kesimpulan bahwa adaptasi
Kapitalisme akan mempercepat keruntuhannya. Ini di buktikan dengan rentang
jarak antara krisis-krisis dunia semakin pendek. Siklus krisis tahunan menjadi
cepat karena adanya penawaran adaptasi yang baru. Misalnya ialah krisis tahun
1929 teratasi karena adanya analisa yang dilakukan oleh John Maynard Keynes,
seorang ekonom liberal.
Namun krisis terjadi
lagi pada tahun 1965 dan 1970an. Kedua krisis tersebut akhirnya diatasi dengan
teori Neoliberalisme. Namun krisis terjadi lagi dengan rentang waktu yang
semakin pendek yaitu antara tahun 1998 dengan tahun 2008. Sekarang kita bersiap
menghadapi krisis baru akibat jatuhnya pasar saham China dan revolusi
demokratis Syriza di Yunani yang berdampak pada guncangnya nilai mata uang
Euro.
Hal ini membuktikan bahwa analisa Rosa dengan secara tepat
menggambarkan bahwa adaptasi Kapitalisme menjadi sebab cepatnya siklus krisis
tahunan dari Kapitalisme. Siklus tersebut akan menuntun Kapitalisme pada satu
titik, yaitu titik kehancurannya.
Rosa, sebagai seorang revolusioner dikenal sebagai orator
ulung dan dikenal sebagai penganjur dari pemogokan massa. Ia tidak segan-segan
untuk mengkritik Lenin dalam sikapnya membubarkan majelis konstituante Rusia yang
pada saat itu dipenuhi kaum kontrarevolusi dan borjuasi. Rosa menganggap
tindakan tersebut tidaklah demokratis. Rosa dikenal pula sebagai doktor
perempuan pertama di Polandia dan juga berjuang dalam pembebasan perempuan. Hal
ini sungguh sangat wajar karena ia sendiri merupakan salah satu pemimpin dan
pendiri Partai Sosial Demokrat Jerman.
Tidak sedap rasanya jika kita tidak mengakhiri artikel ini
dengan pernyataan dari Rosa Luxrmburg :
"yang paling berharga dalam naik turunnya arus gelombang
revolusi adalah perkembangan jiwa kaum proletar. Keuntungan yang di dapat oleh
lompatan intelektual yh tinggi kaum proletar akan menjamin kemajuan mereka
secara terus menerus dalam perjuangan politik dan ekonomi yang akan
datang"
0 comments:
Post a Comment