Sunday, September 17, 2017

​ROSA LUXEMBURG DAN ANALISA MENGENAI KERUNTUHAN KAPITALISME

Rosa Luxemburg, nama ini sungguh masyhur seantero dunia. Jika seorang Marxis belum mengetahui sosok Rosa, maka ia perlu berpikir ulang untuk menyatakan dirinya sebagai marxis. Pemikirannya dianggap sangat radikal, bahkan ia tidak segan mengkritik Marx soal reproduksi kapitalisme dan juga menjadi pembela umum revolusioner dari serangan para reformis Eropa yang menelanjangi Marxisme secara dangkal. Teorinya yang paling berpengaruh namun luput dari perhatian kita ialah persoalan mengenai keruntuhan Kapitalisme.
Dalam bukunya, reformation or revolution, Rosa banyak mengkritik pandangan para reformis mengenai laju perkembangan Kapitalisme yang menggila. Bernstein sebagai seorang yang menjadi pionir dalam gerakan reformis bahkan menyatakan bahwa kapitalisme memperlambat keruntuhan dirinya dengan proses adaptasi. Adaptasi tersebut termanifestasikan dengan sirnanya krisis-krisis ekonomi global dengan berkembangnya sistem kredit, kerjasama organisasi-organisasi perusahaan (biasanya disebut kartel dan trust), komunikasi dan informasi yang disempurnakan, dan kesejahteraan yang diberikan kaum modal kepada para pekerja. Karena alasan itulah, Bernstein mengajukan realisasi Sosialisme dengan reformasi sosial. 
Namun, Rosa yang berpandangan revolusioner dengan jelas membantah semua analisa Bernstein itu dengan menyatakan teori Marxis itu benar dan revolusioner bukan reformis seperti para intelektual pengecut. Menurut Rosa, adaptasi Kapitalisme tersebut justru menuntun Kapitalisme ke titik kehancurannya. Ia memulai analisa kritiknya dengan menjabarkan bagaimana sistem kredit dapat memperlambat namun juga mempercepat keruntuhan Kapitalisme.

Menurut Rosa. Basis Sosialisme Ilmiah bertumpu pada 3 hasil utama dari perkembangan Kapitalisme yaitu tumbuhnya anarkhi dalam ekonomi kapitalisme, sosialisasi proses produksi secara progressif, dan kesadaran kelas pekerja yang cenderung meningkat. Bernstein, sang pecundang menendang poin pertama dari 3 faktor pendukung fundamental Sosialisme Ilmiah tersebut bahwa anarkhi dalam perkembangan ekonomi kapitalis tidak menuju pada sebuah keruntuhan ekonomi secara umum.
Mari kita analisa satu per satu kritik Rosa terhadap pandangan Bernstein yang sangat revisionis mengenai keruntuhan Kapitalisme. Bernstein menyebutkan bahwa sistem kredit menjadi salah satu faktor penting yang membuat ekonomi kapitalisme berkembang. Kredit mempunyai 2 fungsi utama yaitu untuk memperluas produksi dan memfasilitasi pertukaran. Kedua fungsi tersebut bukan malah membuat Kapitalisme berkembang.
Sebagai permulaan, kredit memang dapat meningkatkan kapasitas produksi sehingga menimbulkan kekuatan motif-dalam atau inner motive yang secara konstan mendesak produksi untuk melampaui batas pasar (overproduksi). Lalu kredit muncul sebagai sarana pertukaran yang paling efektif namun akhirnya kredit hanya mengurangi kapasitas konsumsi pasar sampai ke batas minimal dan coba tebak ? Overproduksi secara tidak terelakkan terjadi.
Lalu Bernstein berbicara soal organisasi para pengusaha yang akan mengakhiri anarkhi produksi dan akan menghapus krisis dengan regulasi. Namun yang terjadi ialah gabungan perusahaan tersebut akan meniadakan atau mengorbankan salah satu cabang industri yang tergabung dalam kartel untuk meningkatkan saham. Kartel-kartel ini biasanya mencari keuntungan di pasar luar negeri karena pasar dalam negeri biasanya sudah mereka kuasai. Mereka akan menjual ke luar negeri dengan harga yang lebih murah dibanding dengan dalam negeri.
Akibatnya ialah menajamnya persaingan antar kartel di luar negeri. Kejadian selanjutnya persaingan kapitalisme internasional dapat menyebabkan sebagian dari modal yang menganggur menjadi tidak berguna dan modal yang cukup banyak tersosialisasi melalui regulasi akan cenderung berbalik kepada bentuk modal individu. Persaingan antar individu ini akan menjadi faktor dari ramainya pasar internasional. Organisasi pengatur jalannya pasar tersebut akan menggelembung dan membuka jalan bagi krisis yang lebih parah.
Hal ini disimpulkan oleh Rosa dengan pernyataan :
"jadi, sampai sekarang, perluasan tiba-tiba ranah ekonomi kapitalis dan bukan penciutannya setiap kali merupakan penyebab dari terjadinya krisis perdagangan."
Jika kita perhatikan sebagian komentar Rosa mengenai analisa Bernstein tersebut, maka kita akan mendapatkan kesimpulan bahwa adaptasi Kapitalisme akan mempercepat keruntuhannya. Ini di buktikan dengan rentang jarak antara krisis-krisis dunia semakin pendek. Siklus krisis tahunan menjadi cepat karena adanya penawaran adaptasi yang baru. Misalnya ialah krisis tahun 1929 teratasi karena adanya analisa yang dilakukan oleh John Maynard Keynes, seorang ekonom liberal.
 Namun krisis terjadi lagi pada tahun 1965 dan 1970an. Kedua krisis tersebut akhirnya diatasi dengan teori Neoliberalisme. Namun krisis terjadi lagi dengan rentang waktu yang semakin pendek yaitu antara tahun 1998 dengan tahun 2008. Sekarang kita bersiap menghadapi krisis baru akibat jatuhnya pasar saham China dan revolusi demokratis Syriza di Yunani yang berdampak pada guncangnya nilai mata uang Euro.
Hal ini membuktikan bahwa analisa Rosa dengan secara tepat menggambarkan bahwa adaptasi Kapitalisme menjadi sebab cepatnya siklus krisis tahunan dari Kapitalisme. Siklus tersebut akan menuntun Kapitalisme pada satu titik, yaitu titik kehancurannya.
Rosa, sebagai seorang revolusioner dikenal sebagai orator ulung dan dikenal sebagai penganjur dari pemogokan massa. Ia tidak segan-segan untuk mengkritik Lenin dalam sikapnya membubarkan majelis konstituante Rusia yang pada saat itu dipenuhi kaum kontrarevolusi dan borjuasi. Rosa menganggap tindakan tersebut tidaklah demokratis. Rosa dikenal pula sebagai doktor perempuan pertama di Polandia dan juga berjuang dalam pembebasan perempuan. Hal ini sungguh sangat wajar karena ia sendiri merupakan salah satu pemimpin dan pendiri Partai Sosial Demokrat Jerman. 
Tidak sedap rasanya jika kita tidak mengakhiri artikel ini dengan pernyataan dari Rosa Luxrmburg :
"yang paling berharga dalam naik turunnya arus gelombang revolusi adalah perkembangan jiwa kaum proletar. Keuntungan yang di dapat oleh lompatan intelektual yh tinggi kaum proletar akan menjamin kemajuan mereka secara terus menerus dalam perjuangan politik dan ekonomi yang akan datang"

0 comments:

Post a Comment

 
;