Saturday, May 25, 2019

Siapakah yang Dapat Menghancurkan Kapitalisme Hari Ini?


Kapitalisme merupakan sistem yang Barbar, dengan siklus boom-and-bustnya yang memporakporandakan ekonomi dan kesejahteraan rakyat pekerja. Sistem ini hanya bisa dihancurkan oleh ideologi revolusioner kelas buruh, yakni sosialisme. Sosialisme tidak hanya sebatas sebagai “good idea” atau ideologi yang revolusioner, tetapi sosialisme sebagai hasil yang tak terelakkan dari perkembangan kapitalisme itu sendiri. Marx menjelaskan, bahwa dengan keserakahannya untuk mendapatkan keuntungan pribadi yang besar, borjuasi mengembangkan kekuatan-kekuatan produktif ke suatu tingkat yang tinggi dan seiring dengan itu juga menciptakan milyaran kelas proletar yang akan menumbangkan kapitalisme; dengan demikian, kapitalisme telah menciptakan kondisi-kondisi obyektif bagi sosialisme.
Milyaran komoditas di pasar dunia  diperdagangkan setiap hari. Harga komoditas naik turun karena berada dalam permainan pasar yang membabi buta dan keji. Beberapa tahun lalu, seorang pemain modal terkenal, George Soros, menulis sebuah buku yang menggambarkan dengan detail mengenai sifat barbar dari pasar finansial. Dan manifestasi yang paling memukul dari semua ini adalah terjadinya krisis overproduksi, yang tentunya, memiliki segudang dampak eksternal yang mengerikan: pabrik-pabrik ditutup ketika rakyat lapar dan membutuhkan pekerjaan, rumah-rumah disita ketika rakyat membutuhkan atap di atas kepalanya.

Sekali lagi, kapitalisme adalah sistem yang sangat buruk dan barbar. Munculnya problem-problem berat merupakan dampak tak terelakkan dari sistem yang buruk ini. Hampir di seluruh negara-negara ketiga muncul problem-problem sosial yang mengerikan akibat dari kebangkrutan kapitalisme. Di Indonesia misalnya, jutaan keluarga tinggal di perkampungan-perkampungan kumuh, di pinggir-pinggir rel kereta api, atau di tempat-tempat yang benar-benar tak layak untuk dihuni habitat manusia.
Problem-problem yang serius ini menuntut pembenahan yang serius pula. Setelah Revolusi Oktober di Rusia, Bolshevik membenahi seluruh perkampungan kumuh dan mengambil alih rumah-rumah mewah milik orang kaya dan tanah-tanah milik gereja untuk dijadikan perumahan yang layak bagi rakyat serta dibangun tempat-tempat yang lebih bermanfaat seperti gedung pertemuan pemuda, panti jompo, klinik kesehatan, museum dan galeri seni, dll.; menasionalisasi tanah-tanah, bank-bank, rumah-rumah mewah, dan bisnis-bisnis properti besar.
Terkait dengan ‘siapakah yang bisa menghancurkan kapitalisme’, Marx dan Lenin telah menegaskan bahwa hanya kelas buruhlah satu-satunya kekuatan utama yang akan membawa revolusi sosialis – beraliansi dengan kaum tani miskin. Herbert Marcuse, seorang intelektual Marxian dari Mazhab Frankfurt, dengan kekeliruan analisanya pernah menjelaskan mengenai stabilitas kapitalisme di awal tahun 1960-an. Marcuse pesimis dengan kelas buruh di Eropa sebagai elemen progresif dan motor revolusi. Bahkan, lebih jauh, dalam analisisnya, menempatkan “kekuatan lain” sebagai penggerak progresif dalam revolusi, seperti kaum radikal di kampus-kampus, dan sebagainya.
Bagaimana bisa Marcuse menjelaskan mengenai stabilitas kapitalisme dan melemahnya kelas buruh di awal tahun 1960-an? Kecerobohan analisisnya ternyata terbukti dengan hadirnya pemogokan revolusioner pada bulan Mei 1968 di Perancis. Meskipun massa yang tergabung di serikat-serikat buruh hanya terhitung tidak lebih dari lima juta, tapi sekitar sepuluh juta massa menduduki pabrik-pabrik di seluruh Perancis. Di sini Marcuse juga tidak melihat peran yang merusak dari kepemimpinan Sosial Demokrat dan kaum Stalinis dalam kelas buruh. Lebih dari itu, dengan analisis intelektualnya yang menduga-duga, Marcuse menuduh kelas buruh telah berhasil “diborjuasikan” dan “di-Amerikakan” seperti tertulis dalam bukunya One-Dimensional Man.
Pandangan “kritis” Marcuse dan teoritikus-teoritikus Marxian menara gading yang skeptis dengan kekuatan progresif kelas buruh menemui keruntuhan totalnya hari ini. Kekeliruan analisa mereka ditunjukkan dengan fakta riil peran kelas buruh dalam revolusi hari ini di Venezuela. Kelas buruh menempatkan dirinya di depan kelas-kelas lain yang juga tertindas: kaum tani dan miskin kota, pengangguran, pedagang kakilima, gelandangan, sekutu-sekutu alamiah dari proletariat yang juga menunjukkan spirit revolusioner yang besar. Ini merupakan kekuatan riil dalam masyarakat Venezuela. Aliansi revolusioner antara kelas-kelas yang dipimpin oleh kaum buruh ini akan memobilisasi mayoritas besar populasi dan menggiring mereka masuk dalam sebuah kekuatan besar yang akan menyapu serta menghancurkan kekuatan angkuh kapitalisme.
Hidup Buruh!



0 comments:

Post a Comment

 
;