Monday, August 15, 2011 0 comments

KELEBIHAN MU


Kau bukan yang terindah
Kau bukan yang terbaik
Kau bukan yang tercantik
Kau bukan yang terlembut
Kau bukan yang termanis
Kau bukan yang tercerdas
Kau bukan yang terhangat
Tapi kau adalah segalanya di hidupku
Sebab kau selalu punya hati untuk mengerti
Sebab kau selalu punya hati untuk memahami
Sebab kau tak pernah lelah untuk mendampingi
Sebab kau tak pernah lelah untuk berbagi
Sebab kau mengerti arti cinta sejati
Sebab kau mengerti makna hati tulus putih



Sragen,16-05-2007
0 comments

MENJAGA HATI


Aku takkan menangisi cinta yang t’lah berlalu
pun takkan kuratapi kesepian hati yang tak bertepi
Sendiri bukanlah sebuah akhir,
sebagaimana mencintamu hanyalah awal
Takkan juga kumenyalahkan rasa jika esok masih ada
Takkan pula kubertanya pada sang Kuasa
tentang makna dibalik perjumpaan dan perpisahan
Tujuan hidupku bukan hanya untuk cinta



Sragen,15-05-2007
0 comments

CINTA...........?


Sebab cinta tak butuh terlalu banyak kata
Buang semua puisi yang pernah kuberi !
Lupakan semua kata mesra yang kuucap !
Perhatikan saja berapa lama aku disini
Berhentilah untuk menatap masa lalu
Rajutlah impian kita setiap waktu
Tanpa ada egomu… tanpa ada egoku
Berjalanlah bersama sebagai satu
Sebab  cinta tak hanya ingin sementara
Belajarlah untuk s’lalu mengerti
Belajarlah untuk s’lalu memberi
Jadikan kesuciannya itu abadi s’lamanya


Sreagen,14-05-2007
0 comments

KILL ME


Sudahi rindaku kan
Menanti adakan rasa
Sepiku mencoba melawan
RindU ini membunuh ku

Terdiam tanpa kata-kata
Terjaga dalam ruang sepi
Menangis tanpa air mata
Tertusuk terbius rindu ini membunuhku

Sepiku tanpa derita hanya
Melantunkan nada
Merindumu  membunuhku

Sepiku tanpa derita
Hanya melantunkan
Nada merindumu
Membunuh
Di.......Ri......ku

ra mudeng sing ngawe

0 comments

Akar Tiga

Aku takut akan selalau menjadi
angka kesepian seperti akar tiga.
Tiga baik dan benar.
kenapa tiga-ku disembunyikan...
...dibalik tanda akar yang kejam ?
kuharap aku sembilan karena
sembilan bisa atasi trik jahat ini...
...dengan aritmatika singkat.
kini aku takkan bisa lihat matahari
sebagai 1,7321.
seperti realitiku,sebuah irasional
yang menyedihkan.
tapi apa yang kulihat ini ?
satu lagi pangkat tiga,datang menghampiriku
bersama kami berlipat ganda untuk
ciptakan angka yang kami sukai
bersuka cita sebagai bilangan bulat
kami lepaskan diri dari batasan dunia dengan
satu ayunan tongkat sihir..
tanda akar kami terlepas dan cintaku diperbaharuhi.
aku tak bisa janjikan gaya hidup seperti yang
ditawarkan dunia.aku tak janji akan segera mengerti...
tapi aku janji....akan selalu mencintaimu...
aku takkan mengubahmu menjadi orang yang berbeda..
jadi,bagaimana kalau kita mengulangnya lagi ?
Thursday, July 7, 2011 0 comments

“…Kita akan mengerti seberapa berharga sesuatu, ketika kita kehilangan itu…”


“…Kita akan mengerti seberapa berharga sesuatu, ketika kita kehilangan itu…”
Kami telah lama menjalin pesahabatan, bahkan bisa dibilang kami lebih dekat dibanding saudara sekalipun, tetapi semua yang pernah kami lalui harus berakhir dengan sebuah pengkhianatan… sungguh aku masih bertanya apakah ini benar sebuah pengkhianatan?
Hmmm.. rasanya udah lama banget Ryan ga tegur-teguran sama Devani, padahal mereka itu dulu temen baik banget loh, tapi sekarang mah boro-boro, saling tatap aja ngak, bahkan jika ada orang yang membahas “mantan sahabat” mereka, mereka langsung ganti topik pembicaraan atau langsung menghilang dengan segera, risih banget emang liat sikap mereka sekarang, hmm kra-kira apa ya yang bisa gw lakuin? gw masih inget inget pohon di depan gang rumah gw, tempat dimana gw dan devai pernah ngerjain Ryan dengan cara ngegantung dia karena dia lagi ultah, rasanya kangen sama semua hal yang dulu lagi…
“Jef, kenapa lo kok bengong aja sih?” Devani membangunkanku dari lamunan sesaat.
“Oh, nggak apa-apa kok, eh lo tau kan seminggu lagi Ryan ultah, kira-kira kita kasih apa ya?”
“Oh, terserah lo aja deh, dia kan temen lo…”
Kata-katanya saat itu jelas menyadarkanku bahwa semuanya kini telah jauh berubah.
Sesampainya dirumah, aku bertemu dengan Ryan, dia datang menghampiriku dengan wajah pucat, tidak seperti biasanya, bukan Ryan yang aku kenal dulu.
“Hai Jeff, boleh gw ngomong sama lo…” Katanya sambil tersenyum, walau aku tahu senyumnya agak dipaksakan.
“Boleh banget yan, lama juga ngak apa-apa…” Aku menyambutnya dengan hati yang bahagia, dengan harapan yang lebih dari seorang sahabat.
“sebenernya Seminggu lagi, gw mau pindah rumah dan ikut nenek gw di surabaya dan gw mau pamitan sama lo…”
“loh kenapa pindah? ada masalah??”
“Ngak ada masalah apa-apa kok, sampein salam gw juga buat devani ya…”
“Kenapa lo ga kesana buat pamitan juga sama dia?”
“Ngak, gw masih takut kesana, takut dia masih marah sama gw…”
Ryan mengingatkanku akan kejadian kurang lebih 3 bulan yang lalu, dan itulah yang memulai sikap dingin dan angkuh diantara persahabatan kami. saat itu Devani sedang terbaring dirumah sakit karena deman berdarah, yang aku tahu golongan darah kami bertiga sama, tapi entah kenapa Ryan selalu menghindar ketika diminta mendonorkan darah, mungkin itu yang membuat Devani kesal, tapi yang jadi pertanyaanku sekarang mengapa ia tidak mau menyumbangkan darah? setauku Ryan orang yang pemberani, tidak mungkin takut pada jarum suntik.
Beberapa hari setelah Ryan kerumahku, aku akhirnya bertemu dengan Devani, ia makin sibuk dengan “urusannya sendiri”
“Van lo udah tau belum kalo Ryan pindah keluar kota?”
“Udah, terus mau diapain? biarin aja dia pergi jauh-jauh.”
Dan tiba-tiba saat kami berbicara muncul Ryan
“Van gw pengen ngomong sebentar boleh ngak?”
“Sorry gw ga ada waktu buat orang egois kayak lo…”
“Tapi van gw pengen jelasin semuanya, termasuk peristiwa waktu lo sakit…”
“Nggak ada yang perlu di jelasin…” Devani langsung pergi tanpa mempedulikan Ryan, aku hanya menonton kejadian itu, beberapa detik berselang Ryan terjatuh dari tempatnya berpijak…
“Bruk…” Aku dan Devani jelas kaget dan langsung membawanya ke rumah sakit.
Aku mengabari keluarga Ryan, dan saat aku tiba dirumah sakit, semuanya sudah terlambat… tapi apa yang terjadi? Secepat itukah? Aku melihat Devani yang penuh tangis dating menghampiriku…
‘Jeff, gw salah kira selama ini tentang Ryan…”
“Kenapa Van?”
“Sebenernya Ryan kena Leukimia dan itu udah bertahun-tahun yang lalu, dia nggak mau nyumbang darahnya waktu itu, karena takut kita akan tahu tantang penyakitnya…”
belakangan aku baru tahu, Ryan sama sekali tidak pergi kerumah neneknya di Surabaya, tapi ke Singapur untuk pengobatan, kini semua jelas saat kami kehilangan dia, kehilangan seorang sahabat…

Saturday, May 14, 2011 0 comments

Siapa Putra?

“ Who am I?
Name             : Iman’nda Kusuma Putra
Nickname        : Putra/poetera/si ganteng dari goa hantu/IK poet RA.
DOB               : Sragen, 14 Mei 1994
Gender           : Cowok (baru nyadar)
Interested in : Blogging, Writing, Reading, Science, History, Politics, Related all about design, Engineering Tech, Traveling, and Art.
Passion          : Writing, Reading,Basketball, Scouting Boys, Engineering Tech and      Science.
Star Sign      : Taurus (pengennya sih Leo biar ganas)
Hobby           : Ngupil, sambil nyantai di depan rumah(sumpah PW parah)
Shio              : Anjing kawin, cocoknya ditaro mengarah ke utara, Fengshuinya bagus
Life Motto    :  "menjalankan Tri Satya dan dasa darma"

“ Sosial Media
Twitter         : @KOesoemaPoetera (Allay? Bodo amat.)
Facebook      : Iman’nda Koesoema Poetera
Tumblr          : Koesoemapoetera (coret" iseng biar nggak nyampah & ngganggu dimedsos)
Instagram   : Ipoetera
Fanspage      : Putra Punya Cerita

“Formal Education 
Primary School       : SDN Ngandul 1 (Sragen, Jateng)
Secondary School   : SMP N 1 Sumberlawang (Sragen, Jateng)
High School            : SMA N 1 Gemolong (Sragen, Jateng)
College                   : Telkom University, majors In Computational Science ‘12


 
;