Hujan deras mengguyur bandung dan
sekitarnya, badaidisertai sambaran kilat membahana dilangit yang gelap, malam
ini sekitar jam 9 malam salah satu dari ketiga tim futsal(doa ibu) keluarga
putra men di bale endah, jadi mau g mau harus diniati dan diperjuangkan untuk
nonton dan memberi semangat buat tim doa ibu.
Karena hujan plus listrik mati dari sekitar
jam 5 sore tadi menyebabkan kedatangan putra terlambat. Setelah hujan aga reda
barulah kami (putra, yoku, yayan, anan, rafif, dan rossid) melanjutkan
perjalanan. Setelah sampai untung saja tim doa ibu belum selesai bertanding,
dan kami masih bisa sempat melihat pertan dingan tersebut.
Akhirnya tim doa ibu selesai bertanding
juga melawan tim yang katro ndeso dan urakan, maen futsal kaya mau adu kaki dan
berhujunga dengan hasil seri. Hal yang yang kami khawatirkan akhirnya terjadi
juga, yang semula kami berangkat melewati pasar dayeuhkolot damai-damai saja
dan aman-aman saja untuk dilewati, waktu kami pulang jalan dipasar dayeuh kolot
sudah terendam air sampai sebetis.
Setelah melewati genangan air yang selalu
datang saat bandung diguyur hujan deras, sesampainya digriya, putra langsung
menuju tempat duduk putra yang empuk dan hangat, sambil matap ini si ASUS
kesayangan. Baru beberapa menit duduk diatas singgasana super nyaman, eehhh
listrik mati lagi, karena bosan nggak bisa ngapa-ngapain putra duel maen yugi
OH!!! Adja ama rossid.
Walaupun men kalah mulu yang penting bisa
melawan dengan segenap tenaga, heheh. Setelah melakukan duel beberapa kali dan
hasilnya masih tetep sama , dan akhirnya putra memenangkan duel dengan rossid
untuk pertama kalinya, hahah. Setelah puas bisa memenangakan pertandingan,
putra beristirahat dan sekaligus mengerjakan tugas kalkulus yang sungguh
terlalu banyaknya.
Diwaktu hujan yang dingin dengan disertai
sambaran kilat dilangit, gelapnya lorong lantai 3 hanya bermodalkan senter
kecil putra berjuang mengerjakan soal kalkulus walaupun akhirnya gagal tercapai
hehehe. Rossid dan rafif yang dari tadi teriak-teriak kelaparan akhirnya
mengajak putra untuk keluar mencari makan.
Karena dari tadi setelah ujan-ujanan kaki
putra sakit banget, dan putra menolak ajakab makan rossid dan rafif. Padahal baru beberapa menit rafif turun dan
melihat air telah mencapai depan gerbang rumah kami, rafif dan ocid
membangunkan orang-orang untuk siaga meng evakuasi barang-barangyang berada
dilantai 1 gedunga lama.
Jam 2 dengan keadaan gelap gulita, ditambah
hujan deras mengguyur mantap sudah kejutan yang diberi tuhan kepada mahkluknya.
Tidak berlangsung lama Cuma dengan hitungan menit air sudah memasuki rumah
kami, semua orang ber kerja sama untuk mengevakuasi barang-barang yang harus
diselamatkan. Dan evakuasi berjalan cepat karena semua penghuni griya fullteam.
Beda seperti yang dulu saat mendapatkan banjir pertama di bandung.
ratapan anak kost |
Ada yang bingung untuk menyelamatkan
kura-kura, motor yang diparkir dihalaman tengah, spatu-spatu, sandal-sandal,
dan menyelamatkan diri sendiri tentunya.untung saja banjirnya tidak seperah
tahun lalu saat air menggenang rumah kami se tinggi paha.Untung juga air yang
menggenangi Cuma sampai semata kaki dan langsung turun, kejadian kejutan yang
sangat mutlak kerennya.
Setelah mengetahui air sudah surut kami pun
melanmjutkan istirahat, karena putra besok masuk pagi jam 7 langsung bertemu
ALin(Aljabar linier). Dan pagi harinya tuhan kembali menunjukkan kekuasaan nya
terhadap mahkluk ciptaannya ini, putra bangun jam 8 wow sangat menabjukkan
sekalai, putra langsung sholat dan persiapan kekampus eh ternyata alin udah selesai,
padahal barukeluar dari kamar.
Lalu ada kejadian yang sangat mengesankan
juga saat berangkat kekampus, walaupun air sudah mulau turun tetapi masih
menggenangi depan rumah kami, air yang menggenangi didapan rumah putra setinggi
lutut, putra tetep harus kuliah fisika karena g mau ketinggalan sati sesipun(heheh
karena persentase kehadirannya putra udah 75% jadi g boleh mbolos lagi heheh)
paksa berangkat kuliah.
Dan disinilah perjuangan niat kekampus atau
tudahnya kelihatan, mas angga ada jam kekampus karena melihat keadaan banjir
memilih untuk mengurungkan niatnya berangkat dan memilih dikamar, rafif memilih
untuk tidur, anan rossid apip dan putra tetep berangkat kekampus.
Ada beberapa mahasiswa yang juga kostnya
kena banjirpun ada yang berangakat dengan jalan melewati banjir yang dalam, ada
juga yang menggunakan perahu karet. Semangat kekampus jangan sampai padam Cuma
karna banjir semata. Semangat sob.
semangat mas |
Yah ini mati lampu lagi… oh iya ada yang
ketinggalan, putra lihat banjir yang menggenangi bandung ini adalah banyaknya
sampah dialiran sungai. Sampah adalah penyebeb salah satu terjadinya banjir.So, jangan buang sampah sembarangan…!!!
0 comments:
Post a Comment