Sudah hampir 1 bulan aku tertawa diatas kehilangan sesuatu,
tertawa menutupi hati ku yang resah atas kehilangan, Kehilangan seorang yang
aku anggap sebagai masa depanku. Suatu keadaan yg tak ku duga sebelumnya, karena
semua berjalan seperti biasa tak ada masalah berrarti. Tapi, dibalik ketenangan
yang menakutkan ini ada sesuatu yang ganjil, entah apa sesuatu itu ia seperti
racun dalam darahku yang perlahan-lahan menyebar dan membuatku tercekik keracunan
secara tiba-tiba.
Diawali dengan perubahan sikap yang semakin lama semakin asing
bagiku, menghilang tanpa kabar secara perlahan. Lalu, tanpa penyebab yang tak
kumengerti, ia memutuskan hubungan yg telah terjalin selama 3 tahun lebih ini
secara tiba-tiba dengan alasan yang tak jelas. Mungkin jarak, jarak dan selalu
jarak yang sealu disalahkan pada setiap pertengkaran. Apa jarak tak memberikan
ruang dan arti bagimu? Apakah jarak hanya mengkis komitmen yang telah terucap. Mungki
memang begitu, aku hanya bisa terima. Aku merasa seperti mengalami Déjà vu,
sama persis seperti akhir dari hubunganku yang lalu.
“seseorang akan mengetahui bahwa ia sangat mencintai seseorang ketika ia telah merasakan kehilangan orang yang benar-benar ia sayangi,”
Aku setuju dengan kata-kata diatas, kamu akan merasa benar-benar
mencintai seseorang ketika orang itu telah meninggalkanmu. Aku sungguh menyesal
karena terlambat mengetahui nya, saat aku kehilangan mu(B4RA), duniaku seakan terseret kedalam lubang hitam yang hampa. Hidupku
mulai tak berarti, aku mulai malas untuk mengejar mimpi ku. Karena aku telah
kehilangan daya untuk maju, kehilangan tujuan yang telah kita impikan. Lebay? Ya
mungkin agak sedikit berlebihan aku menanggapinya tapi apa daya.
Sosok seorang presiden dictator seperti pak Soeharto hancur
berantakan hidupnya karna di tinggal oleh seorang wanita yang iya cintai, pak
habibie merasa hancur ketika kehilangan cinta nya. Mungkin akupun merasakan hal
yang sama seperti itu, bedanya aku hanya orang biasa yang sedang berjuang untuk
menjadi seperti mereka.
Cukup, mungkin hanya sampai disini aku meratapi kepergian seorang
yang telah menemani hidupku 3 tahun ini, menjaga diriku dari kesepian. Mulai sekarang
aku akan membuka diri untuk kehidupan baru, membuka hati untuk diisi kembali
walupun tak akan utuh sepernuhnya oleh kenangan baru, tapi setidaknya akan
mengobati rasa sakit ini. menemukan sosok yang benar-benar akan mendampingiku
untuk berjuang bersama menuju impian ku. Terimakasih telah memberikan arti
perpisahan ini (Bay). :*
0 comments:
Post a Comment