“Jika kau ingin mengubah dunia, maka rubahlah diri yang ada didalam cermin terlebih dahulu.” –Imannda Kusuma Putra
Quote
yang tidak sengaja aku buat entah dari mana inspirasinya itu adalah motivasi
yang aku buat untuk diriku sendiri, karena dulu waktu aku masih kecil, aku
mempunyai mimpi untuk mengubah dunia menjadi yang lebih baik lagi. Degan sadar
aku berfikir bahwa Sebelum aku merubah dunia, aku harus berjuang dengan keras
untuk merubah diriku terlebih dahulu, lalu merubah orang disekitarku, barulah aku
dapat merubah dunia dengan cara pandang, fikiran, sikap dan tindakan ku. Memang
tak mudah, tapi bukan berarti tak mungkin kan?
Dari
sekolah dasar hingga sekarang aku tak malu dan tak segan untuk bercerita
tentang mimpi-mimpiku kepada orang disikitarku, bahwa aku akan menjadi pemimpin
bangsa seperti idolaku, yaitu seorang presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno. Sejak saat itu aku selalu
diremehkan, dianggap berkhayal terlalu tinggi, ditertawakan, bahkan tak sedikit
orang menghindari ku. Karena mereka risih dan menganggapku aneh karena selalu
cerita tentang mimpi-mimpiku. Tapi, Itu semua tak membuatku berkecil hati,
apalagi merubah mimpi besarku itu justru aku malah senang dan bersemangat untuk
membuktikan kepada mereka bahwa aku akan menjadi seseorang yang ada dimimpiku.
Dari
kecil Aku adalah orang yang suka bermimpi, sering kali aku melamun disaat sepi
datang menghampiri, diwaktu ini biasanya pikiranku terbang kemana-mana bermimpi
bahwa aku dapat melakukan segalanya didunia ini, aku dapat menjadi seorang
presiden, menjadi seorang pengusaha sukses, menjadi musisi, menjadi penulis
terkenal dan masih banyak lagi. Biasanya kalau sudah terlanjur berkhayal aku
enggan untuk menyudahi khayalanku, aku kadang marah jika diganggu orang lain
saat pikiranku terbang kemana-mana.
Disaat
itupun aku berfikir bahwa aku harus bangun dari khayalanku, aku harus
menyudahinya untuk mulai mewujudkannya dengan usaha dan langkah-langah kecil
untuk menjadikannya nyata walau semua itu tak mudah, terkadang aku dirundung
kegalauan oleh karenanya. Tak jarang rasa putus asa menghampiriku karena
seringnya aku gagal dalam perjuangan demi mewujudkan khayalan itu. Terkadang
aku merasa lelah untuk sekadar memberi semangat pada diriku yang berhenti ditengah
jalan enggan untuk meneruskan langkah.
Setelah
beberapa waktu aku hanya duduk diam untuk beristirahat dan melanjutkan
lamunanku, tuhan selalu memberikan peringatan-peringatan kecil dengan
sindiran-sindiran yang entah dari mana saja datangnya. Lalu, aku tersadar, aku
marah dengan diriku yang hanya duduk dan melamun. Bagai mana mungkin aku dapat
hidup seperti yang ada didalam mimpi itu, jika aku hanya duduk santai dan
melamun saja.
“Hasil biasanya tak jauh dari usaha kita, keajaiban tak akan datang jika aku hanya duduk diam saja tanpa mencoba untuk menjemputnya” –Imannda Kusuma Putra
Seperti
tadi malam aku mendapat sindiran keras dari mas ade, senior yang sudah lulu, “hallo gimana nih kabarnya calon pemimpin
bangsa? Masih suka tidur seperti dulu?”dengan nada guyonya. Seketika itu
rasanya bagai dipukul jutaan besi tepat mengenai hati dan pikiranku, aku merasa
malu bercampur marah kepada diriku yang tak tahu diri ini, yang selalu
menyombongkan mimpiku kepada orang-orang tanpa memandang tindakan yang telah
aku lakukan untuk mencapainya. Aku merasa sebagai orang pembual besar yang tak
punya muka untuk bertemu dengan orang-orang tersebut. Ingin rasanya aku lari
sejauh-jauhnya untuk menghilang dari mereka, namun aku tak mungkin
melakukannya.
Aku
tak ingin menjadi seorang pecundang dengan mengaku kalah kepada meraka, dan
membiarkan mereka menertawai ku sampai aku dikubur tanah. Aku akan paksa diriku
untuk melalukan hal mewujudkan mimpi besarku itu. Hey kalian lihat aku 10 tahun
dari sekarang aku akan hidup dalam mimpi ku, bukan hanya khayalan tapi
kenyataan. Dan akan ku sumpal tawa kalian itu. Ingat 10 tahun dari sekarang tepatnya
31 January 2026.
0 comments:
Post a Comment