Keren aslinya dari pada diphoto, sumfah |
Selamat
ulang tahun kalender yang ke 2015, semoga di umur mu yang sudah tua ini, aku
mampu menorehkan coretan-coretan kenangan yang manis ditubuhmu. Nggak nyangka
ya kamu bertambah umur dengan cepat, perasaan baru kemarin merayakan tahun baru
2014, sekarang sudah pesta kembang api lagi. Hmmmmm malam pergantian tahun kali
ini aku merayakannya bersama sahabat-sahabat dekatku (Rafif, Vian, dan Fikar) keibu kota Jakarta, lebih tepatnya
dibunderan HI. Rencana awal Yoku, ocid dan anan ikut merayakan ulangtahun
kalender dengan bakar-bakar ikan dipantai, akan tetapi mereka ada urusan
penting mendadak yang tidak bisa ditinggalkan.
Jadi
yaaa sudah lah kami ber empat harus mencari tempat yang bagus buat tahun baru,
daripada dikamar sendiriankan garing parah. Kami menghabiskam malam tahun
baruan di HI juga itu hasil searching dimbah
google, “Tempat yang meriah buat tahun
baru”, dan hasilnya kalo diIndonesia yang paling meriah diHI. Andaikan
punya pintu kemana saja milik doraemon aku ingin melihat pesta kembang api
diParis atau nggak ikut festival bikini di Rio de Jenerio, kan asik.
Sebenarnya
kami juga mager(Males Gerak) mau keluar, tapi hati tidak ingin malam tahun
baruan dikamar. Ya badan kami paksakan untuk pergi ke Bundera HI, itupun
berangkat nya mepet banget sekitar jam 8 malem. Dari rumah rafif
dibekasi(Sebuah planet baru yang menggantikan Pluto) kami sempat beberapa kali
nyasar karena kami mengandalkan teknologi GPS yang mencari jalan terdekat,
bukan jalan terbaik.
Perjalanan
kali ini special edition karena si fikar yang bawa nyetir mobil kijang kotak
milik rafif. Aku sempat diberi sport jantung gratis hampir tertabrak Busway
tiga kali, plus mendapat bonus nabrak trotoar pembatas jalan Busway(Untung nggak kebalik nii mobil). Sampai
di HI kami bingung mencari tempat parkir yang enak, karena disini rame banget,
sampai disini kita bernapas harus bawa tabung oksigen sendiri-sendiri dari
rumah(Lebay).
Sebelum Pergantian tahun selfie dulu lah, untuk yang terakhir kali di tahun 2014 |
Setelah
muter-muter sampai tujuh kali kaya toaf ngelilingi kakbah diMekkah. Akhirnya
kami mendapat tempat parkir, mobil sudah terparkir dengan, tapi nyesek juga
karna bayar parkirnya 50rb rupiah, bangkee bisa kaya mendadak tu abang-abang
jaga parkir. Belum sampe situ perjalanan yang absurd banget, kami juga harus
melewati ribuan orang yang berjuber nggak karuan untuk masuk ke bunderan HI
nya.
Setelah
mendapat spot yang bagus buat foto-foto kembang api yang diluncurkan, tidak
lama menunggu jam duabelas tanda peluncuran kembang api besar-besaran
diluncurkan. Saat aku melihat kembang api yang diluncurkan, aku seperti melihat
uang jutaan rupiah dibakar di udara.
Yaaa,
benar kan orang berbondong-bondong datang dari penjuru ibukota berkumpul hanya
rame-rame melihat uang jutaan rupiah dari manusia dermawan untuk membakar uang
mereka. Truss kita tepok-tepok kegirangan, berfoto ria dengan muka senyum
lebar, selfie beramai-ramai dengan teman untuk diunggah dimedia social, dan
kita lupa saat ini IBU PERTIWI sedang berduka, dirundung bencana secara
bertubi-tubi.
0 comments:
Post a Comment