Thursday, January 15, 2015

Pengaplikasian HPC dalam Bidang Militer(Intelijen)

Teknologi informasi merupakan perpaduan dari teknologi telekomunikasi dan komputer. Dengan perkembangan bidang ini juga memberi dampak kepada beberapa aspek dikehidupan manusia, teknologi informasi berkembang tak hanya dalam bidang ekonomi, kesehatan, kimia dan industry, akan tetapi dengan adanya kebutuhan untuk melindungi sebuah Negara dari ancaman. Maka teknologi informasi juga dikembangkan dalam pertahanan dan keamanan Negara, Penggunaan teknologi informasi telah menyebar ke segala bentuk organisasi pertahanan negara.
Organisasi militer misalnya, menempatkan teknologi informasi sebagai salah satu senjata yang mendukung kekuatan dan persatuan organisasi. Hal ini sejalan dengan kekhasan organisasi militer yang selalu menuntut kecepatan dan ketepatan informasi sebelum mengambil sebuah keputusan (perumusan strategi). Ini berarti teknologi informasi dengan komputasi berkinerja tinggi akan sangat berpengaruh terhadap perubahan strategi militer.
Sekarang ini hampir seluruh sistem yang digunakan untuk kepentingan militer seperti komando dan kendali, intelijen, pengintaian dan pengamatan, bentuk platform persenjataan telah telah memanfaatkan teknologi tersebut. Tentunya untuk menjaga faktor keamanan pada sistem tersebut perlu ada upaya untuk melindunginya terhadap pihak-pihak yang berupaya untuk mengacaukan sistem tersebut. Konsep perlindungan sistem perlu ditempuh mengingat sistem tersebut selain membentuk suatu jaringan juga memanfaatkan gelombang elektromagnetik yang rawan terhadap gangguan penyadapan dan pengrusakan data pada saat terjadi proses interaksi. Mengingat lompatan kemajuan teknologi informasi demikian pesatnya, maka perkembangan teknologi perlu disimak secara seksama sebagai bahan antisipasi dalam menghadapi perang informasi pada abad ini.

Pertahanan dengan Sebuah doktrin militer defensif menyiratkan operasi kekuatan militer yang lebih besar dari sebagian besar postur pertahanan, yang pada peperangan operasional skala mengasumsikan bentuk pertahanan secara mendalam ,dan strategis. Dengan adanya komputasi kinerja tinggi, bidang militer juga dapat mengolah data yang sangat banyak untuk menjadikan informasi yang berguna sebagai pengambil keputusan komando militer.
Dalam perencanaan operasi militer , sebuah strategi pertahanan adalah kebijakan untuk mencegah serangan, atau meminimalkan kerusakan serangan, dengan asumsi kekuatan pertahanan di kedalaman strategis untuk mencegah musuh dari menaklukkan wilayah. Pertahanan juga merupakan eufemisme untuk perang, yang digunakan oleh pemerintah untuk mencerminkan sikap non-agresif mereka di wilayah mereka yang tidak membawa konotasi negatif  perang, seperti  Kementerian atau Departemen Pertahanan.
Dengan adanya doktrin militer, teknologi informasi merupakan kunci pada setiap operasi militer. Kegiatan militer yang ada bersandar pada peralatan komunikasi berkecepatan tinggi dan komputer. Berdasarkan fakta ini, terciptalah suatu konsep baru yang disebut dengan Perang Informasi (Information Warfare)yaitu persaingan untuk mendapat keunggulan informasi. Teknologi informasi dikombinasikan dengan teknologi perang lainnya memungkinkan untuk menciptakan jenis perang yang secara kualitatif berbeda. Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat juga menyebabkan perubahan yang sangat cepat dalam bidang militer. Mungkin juga beberapa puluh tahun lagi militer akan memakai robot untuk berperang, bukan dengan manusia lagi.
Perkembangan teknologi informasi akan berpengaruh pada sistem pelatihan dan pendidikan terutama yang berkaitan dengan senjata baru. Karena penggunaan teknologi informasi yang cukup intensif, tentara mengenyam pendidikan yang lebih tinggi dibandingkan orang yang bergerak pada bisnis. Jadi, dalam peperangan saat ini militer tidak hanya sekedar menarik pelatuk saja tetapi memerlukan personel dengan kemampuan yang cukup tinggi.


0 comments:

Post a Comment

 
;