Teknologi informasi merupakan perpaduan dari teknologi telekomunikasi
dan komputer. Dengan perkembangan bidang ini juga memberi dampak kepada
beberapa aspek dikehidupan manusia, teknologi informasi berkembang tak hanya
dalam bidang ekonomi, kesehatan, kimia dan industry, akan tetapi dengan adanya
kebutuhan untuk melindungi sebuah Negara dari ancaman. Maka teknologi informasi
juga dikembangkan dalam pertahanan dan keamanan Negara, Penggunaan teknologi
informasi telah menyebar ke segala bentuk organisasi pertahanan negara.
Organisasi militer misalnya, menempatkan teknologi
informasi sebagai salah satu senjata yang mendukung kekuatan dan persatuan
organisasi. Hal ini sejalan dengan kekhasan organisasi militer yang selalu
menuntut kecepatan dan ketepatan informasi sebelum mengambil sebuah keputusan
(perumusan strategi). Ini berarti teknologi informasi dengan komputasi
berkinerja tinggi akan sangat berpengaruh terhadap perubahan strategi militer.
Sekarang ini hampir seluruh sistem yang digunakan
untuk kepentingan militer seperti komando dan kendali, intelijen, pengintaian
dan pengamatan, bentuk platform persenjataan telah telah memanfaatkan teknologi
tersebut. Tentunya untuk menjaga faktor keamanan pada sistem tersebut perlu ada
upaya untuk melindunginya terhadap pihak-pihak yang berupaya untuk mengacaukan
sistem tersebut. Konsep perlindungan sistem perlu ditempuh mengingat sistem
tersebut selain membentuk suatu jaringan juga memanfaatkan gelombang
elektromagnetik yang rawan terhadap gangguan penyadapan dan pengrusakan data
pada saat terjadi proses interaksi. Mengingat lompatan kemajuan teknologi
informasi demikian pesatnya, maka perkembangan teknologi perlu disimak
secara seksama sebagai bahan antisipasi dalam menghadapi perang informasi pada
abad ini.
Pertahanan dengan Sebuah doktrin militer defensif
menyiratkan operasi kekuatan militer yang lebih besar dari sebagian besar
postur pertahanan, yang pada peperangan operasional skala mengasumsikan
bentuk pertahanan secara mendalam ,dan strategis. Dengan adanya komputasi
kinerja tinggi, bidang militer juga dapat mengolah data yang sangat banyak
untuk menjadikan informasi yang berguna sebagai pengambil keputusan komando
militer.
Dalam perencanaan operasi militer , sebuah strategi
pertahanan adalah kebijakan untuk mencegah serangan, atau meminimalkan
kerusakan serangan, dengan asumsi kekuatan pertahanan di kedalaman
strategis untuk mencegah musuh dari menaklukkan wilayah. Pertahanan juga
merupakan eufemisme untuk perang, yang digunakan oleh pemerintah
untuk mencerminkan sikap non-agresif mereka di wilayah mereka yang tidak
membawa konotasi negatif perang, seperti Kementerian atau
Departemen Pertahanan.
Dengan adanya doktrin militer, teknologi informasi
merupakan kunci pada setiap operasi militer. Kegiatan militer yang ada
bersandar pada peralatan komunikasi berkecepatan tinggi dan komputer.
Berdasarkan fakta ini, terciptalah suatu konsep baru yang disebut dengan Perang
Informasi (Information Warfare)yaitu persaingan untuk mendapat keunggulan
informasi. Teknologi informasi dikombinasikan dengan teknologi perang
lainnya memungkinkan untuk menciptakan jenis perang yang secara kualitatif
berbeda. Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat juga menyebabkan
perubahan yang sangat cepat dalam bidang militer. Mungkin juga beberapa puluh
tahun lagi militer akan memakai robot untuk berperang, bukan dengan manusia
lagi.
Perkembangan teknologi informasi akan berpengaruh
pada sistem pelatihan dan pendidikan terutama yang berkaitan dengan senjata
baru. Karena penggunaan teknologi informasi yang cukup intensif, tentara
mengenyam pendidikan yang lebih tinggi dibandingkan orang yang bergerak pada
bisnis. Jadi, dalam peperangan saat ini militer tidak hanya sekedar menarik
pelatuk saja tetapi memerlukan personel dengan kemampuan yang cukup tinggi.
0 comments:
Post a Comment