Friday, May 27, 2016 0 comments

​Angin Pembunuh



semalam angin berhembus kencang
menerbangkan angan-angan utopiaku
dan kini aku tau bahwa bisikan malam itu jujur
suara gonggongan anjing beradu
seakan mengusir hitam dan kelabu
tapi hitam dan kelabu tak sendu
ia tetap hancurkan malam ku
semalam angin berhembus kencang
aku terjaga menunggu kelam
kini jiwaku hilang
aku lemah
tinggal hitung waktu saja
kapan sekiranya aku ke neraka
sebagai simbol pengorbanan bahagia
semalam angin membuatku lelah
kini aku ditinggal semua
ya, karena aku selalu bersalah
kita lihat siapa yg mati pertama
takkan kubiarkan angin membunuh kalian
dan kubiarkan kalian menghakimiku


Friday, May 20, 2016 0 comments

​Mengamini Tuduhan


mereka yg berkata dan aku mengamininya
bukan karena kesalahan, namun karena pengakuan
terlepas itu salah atau tidak, tak jadi soal
persoalannya adalah dampak dari sikap ku
bagaimana mempertanggungjawabkannya
aku malu pada diriku sendiri
pada buruh yg disiplin di pabrik-pabrik
pada tani yg tak mengeluh saat mencangkul
aku malu pada pena yg tak protes,
ketika aku menggoreskan raganya di atas kulit kayu
betapa luka hitamnya semakin mengalir
dan aku semakin paham
bahwa memang luka lah yg membentuk tulisan
aku mengamini mereka yg protes
soal realitas yg terlihat dan tak terlihat
dibalik tirai, aku berlari bersama mereka yg tereksploitasi
dalam pandangan inderawi, aku hanyalah pecundang tolol kelas kakap
pantas sajalah mereka protes sedemikian rupa
ah sudah lah, untuk apa puisi ini!
toh, aku mengamini semua ejekan mereka
yg merasa benar dan senang dalam kubangan kebenaran
sedangkan aku, tertawa melihat kubangan itu
sungguh kotor,
penuh dengan legitimasi dan klaim-klaim
semoga mereka bahagia dalam cerita
tak jadi soal, siapa individu, siapa massa
tak masalah kalau kami mati atau tidak
toh, aku mengamininya
jujur tak hanya lewat pena


Thursday, May 12, 2016 0 comments

​Bayang-bayang Ketidak-aturan dalam Keteraturan


di ruang yang gelap dalam kamar yang lembab
dalam aroma malam serta latar yang sangat haru
melarutlah aku dalam kuasa renungan akan suatu masa
suatu sejarah dimana senyum bisa menutupi deru
suatu masa dimana mawar putih adalah pelita
maka meneteslah air mata larung sendu biru
disanalah ku menemukan suatu kisah panjang
tentang sebuah keluguan yang bernama bayangan
yang mengajarkan ku banyak hal soal kehidupan
yang kini hilang karena aku merindukan kenyataan
karena mimpi lagi-lagi hanyalah harapan
ku tinggalkan bayangan bernama harapan dalam sejarah
saat siap kenyataan mengambilalih cerita-cerita
dan hilanglah sendiri ku yang penuh surga dunia
datanglah keramaian yang menyeretku tega
mimpi menghilang, datanglah kerja-kerja utopia
sayangnya, kenyataan tak seindah alam semesta di kepala
sayangnya pula, kenyataan tak seburuk kisah yang aku rangkai
kenyataan berkisah soal struktur-struktur indah semesta
bergerak teratur, layaknya arus konstan dari tenangnya sungai
sedang bayang-bayang adalah soal perbaikan diri dari masa ke masa
Sayang aturan adalah tempat bergantung manusia
dan batas wajar kenyamanan adalah cita-cita per kepala
namun bayang-bayang memberikan persepsi soal ritma
harmonia kisah yang memberiku pelajaran soal menyikapi semua
mengajarkan ku menjadi satu padunya makhluk dengan semesta
sayang, aku hanya merenungi dalam diam, dalam melankolia
dalam rindu tanpa ada upaya yang kunikmati tuk menuju kesana
aku terjebak cerita palsu soal bahagia menjadi pegawai atau pengusaha
sayang, memori hanyalah memori yang tak memaafkan kita
hanya datang pada saat rindu dan pergi hanya begitu saja


Monday, May 2, 2016 0 comments

May Day 2016, Buruh berjuang sendiri? Dimana Mahasiswa?





Hidup Buruh!!!
Hidup Rakyat Indonesia!!!
Merdeka!!!
Hari ini hari dimana seluruh buruh sedunia turun kejalan bukan hanya memperingati hari buruh Internasional, bukan hanya sebagai bentuk seremonial saja, namun Hari ini (1 May) adalah hari perjuangan Buruh menuntut kesejahteraan kepada pemerintah, para buruh bersatu untuk mengambil kembali hak-hak mereka yang dirampas oleh kaum pemodal (kapitalis) yang disokong oleh para manipulator ulung yang sedang ongkang-ongkang kaki digedung perwakilan rakyat.
Namun dimana para Mahasiswa? Dimana orang-orang yang digadang sebagai Agent Of Change? Sosial control? Iron stock? Moral Force? Apakah 4 peran dan fungsi mahasiswa tersebut hanyalah sebatas slogan meninabobokan para mahasiswa? Hanya sebatas kata-kata buaian agar mereka bisa membusungkan dada disetiap mengenakan Alamater saat turun kejalan?
 
;