Ketika sedang berjalan-jalan di taman Firdaus, aku bertemu
Tuhan sedang berbincang sembari tertawa bersama Muhammad dan Yesus. Lalu aku
mampir sejenak tuk bertanya padanya, "Tuhan, ya Rabbi, apa Kau terlalu
bahagia hingga tak tahu bahwa manusia zaman sekarang hanya ingin mengejar
surganya yg picis ini tanpa tahu bahwa mereka diciptakan bukan untuk itu?"
Tuhan menjawab dengan nada kesal, "Baiknya kau nilai
sendiri! Toh, kau terkena dampaknya kan? Disuruh sholat dan dilarang bermain
catur oleh mereka dengan sebab catur itu Aku haramkan, padahal kitabKu tak
menyebutkan demikian!" Tuhan marah dan bermuram durja kepadaku.
Aku menjawab, "apa Kau terlalu diktator sehingga aku
disuruh untuk melakukan hal demikian? Bukankah alasan utama manusia hidup untuk
beribadah kepadamu dan ibadah itu perwujudan dari rasa cinta hamba kepada
diriMu itu? Aku ingin sekali marah kepada mereka yg mengejar surga dan takut
neraka! Aku membayangkan, jika saja Engkau tak menciptakan surga, apa jadinya
manusia? Lalu apakah sholat itu hanya sekedar gerakan yg dilakukan tiap lima
waktu atau misa tiap sabtu minggu saja? Oh Tuhan, jawab itu semua, sedangkan
aku sekarang sedang berusaha mencari kebenaran yg hakiki dan manusia yg ku
kenal terlalu tolol tuk menafsirkan maksudMu, terlebih lagi mereka yg
mempermasalahkan bahwa aku selalu salahc dihadapan mereka!"
Tuhan menjawab, "Sungguh, Aku telah menurunkan ayat-ayat yg telah memberikan penjelasan. Dan Aku memberi petunjuk siapa yg Aku kehendaki ke jalan yg lurus (QS An Nur: 46) Dan kitab ini adalah penjelasan yg sempurna bagi manusia, agar mereka diberi peringatan dengannya, agar mereka mengetahui bahwa Aku Tuhan Yg Maha Esa dan agar orang yg berakal mengambil pelajarannya. (QS Ibrahim: 52)"
Aku pun menyudahi percakapan sebelum pergi ke bumi bersama
orang yg tertindas dengan berkata, "Jelas lah bagiku bahwa Engkau Maha
Benar, namun mereka yg mencap dirinya benar dengan segala mazhab yg mereka pegang,
aku rasa mereka belum tentu mempergunakan akalnya tuk memahami itu. Aku
memahami bahwa manusia dibekali akal tuk berpikir, alat gerak tuk bertindak,
dan hati tuk merasakan. Tetapi mereka tak pernah mensinkronisasikan ketiganya.
Aku kecewa pada mereka yg memaksaku menyembahMu tanpa tahu apa yg aku kerjakan
selama ini! Maaf aku pamit terlebih dahulu, tak pantas bagiku di taman yg ini,
tamanku di bumi bersama mereka yg tertawa dan menangis. Assalamu'alaikum"
Tuhan pun menjawab, "Engkau tak perlu bersusah payah
karena aku ada di tiap diri manusia mewujud sebagai esensi yg perlu kalian cari
ketika kalian melangkah! Wa'alaikum salam"
Tuhan pun melanjutkan perbincangannya dengan Muhammad dan
Yesus di taman Eden/Firdaus itu sedangkan aku ke Bumi tuk kembali merenung
tentang kebenaran yg hakiki.
0 comments:
Post a Comment