Thursday, March 9, 2017

​Imagine


Ketika sedang berjalan-jalan di taman Firdaus, aku bertemu Tuhan sedang berbincang sembari tertawa bersama Muhammad dan Yesus. Lalu aku mampir sejenak tuk bertanya padanya, "Tuhan, ya Rabbi, apa Kau terlalu bahagia hingga tak tahu bahwa manusia zaman sekarang hanya ingin mengejar surganya yg picis ini tanpa tahu bahwa mereka diciptakan bukan untuk itu?"
Tuhan menjawab dengan nada kesal, "Baiknya kau nilai sendiri! Toh, kau terkena dampaknya kan? Disuruh sholat dan dilarang bermain catur oleh mereka dengan sebab catur itu Aku haramkan, padahal kitabKu tak menyebutkan demikian!" Tuhan marah dan bermuram durja kepadaku.

Aku menjawab, "apa Kau terlalu diktator sehingga aku disuruh untuk melakukan hal demikian? Bukankah alasan utama manusia hidup untuk beribadah kepadamu dan ibadah itu perwujudan dari rasa cinta hamba kepada diriMu itu? Aku ingin sekali marah kepada mereka yg mengejar surga dan takut neraka! Aku membayangkan, jika saja Engkau tak menciptakan surga, apa jadinya manusia? Lalu apakah sholat itu hanya sekedar gerakan yg dilakukan tiap lima waktu atau misa tiap sabtu minggu saja? Oh Tuhan, jawab itu semua, sedangkan aku sekarang sedang berusaha mencari kebenaran yg hakiki dan manusia yg ku kenal terlalu tolol tuk menafsirkan maksudMu, terlebih lagi mereka yg mempermasalahkan bahwa aku selalu salahc dihadapan mereka!"
Tuhan menjawab, "Sungguh, Aku telah menurunkan ayat-ayat yg telah memberikan penjelasan. Dan Aku memberi petunjuk siapa yg Aku kehendaki ke jalan yg lurus (QS An Nur: 46) Dan kitab ini adalah penjelasan yg sempurna bagi manusia, agar mereka diberi peringatan dengannya, agar mereka mengetahui bahwa Aku Tuhan Yg Maha Esa dan agar orang yg berakal mengambil pelajarannya. (QS Ibrahim: 52)"
Aku pun menyudahi percakapan sebelum pergi ke bumi bersama orang yg tertindas dengan berkata, "Jelas lah bagiku bahwa Engkau Maha Benar, namun mereka yg mencap dirinya benar dengan segala mazhab yg mereka pegang, aku rasa mereka belum tentu mempergunakan akalnya tuk memahami itu. Aku memahami bahwa manusia dibekali akal tuk berpikir, alat gerak tuk bertindak, dan hati tuk merasakan. Tetapi mereka tak pernah mensinkronisasikan ketiganya. Aku kecewa pada mereka yg memaksaku menyembahMu tanpa tahu apa yg aku kerjakan selama ini! Maaf aku pamit terlebih dahulu, tak pantas bagiku di taman yg ini, tamanku di bumi bersama mereka yg tertawa dan menangis. Assalamu'alaikum"
Tuhan pun menjawab, "Engkau tak perlu bersusah payah karena aku ada di tiap diri manusia mewujud sebagai esensi yg perlu kalian cari ketika kalian melangkah! Wa'alaikum salam"
Tuhan pun melanjutkan perbincangannya dengan Muhammad dan Yesus di taman Eden/Firdaus itu sedangkan aku ke Bumi tuk kembali merenung tentang kebenaran yg hakiki.

0 comments:

Post a Comment

 
;