قال الإمام الشافعى رحمه الله تعالى"مامن حادثة وقعت او ستقع إلى يوم القيامة الا و لها فى كتاب الله عز وجلّ وسنة رسوله صلى الله عليه وسلم، منزع و مأخذ، علمه من علمه وجهله من جهله.
Iman syafi'i rohimahullahu berkata "tidaklah setiap
peristiwa yang telah terjadi atau akan terjadi sampai hari kiamat terkecuali
bagi peristiwa tersebut didalam kitab Allah Swt dan sunnah Rosul Saw tempat
rujukan dan tempat pengambilan, mengetahui hal itu orang-orang yang
tahu, tidaklah mengetahui orang-orang yang tidak tahu.
Berangkat dari sini, bukanlah hal yang aneh bagi setiap
muslim yang berpegang teguh pada ajaran Alquran dan Alhadist menghadapi
berbagai macam problematika yang disuguhkan dimuka bumi ini
semuanya telah tersirat tinggal kita intropeksi dan menggambil hikmah didalamnya.
Permadani sejarah telah memaparkan berbagai macam pristiwa,
yang tentu saja mempengaruhi keberlangsungan hidup umat manusia abad ini,
berpijak pada warisan umat manusia yang terakhir membangun masa emas
peradabannya dimasa lampau, dua masa renaissanse Timur dan barat menjadi
pengantar pemikiran dalam tulisan ini. Di abad pertengahan terjadi masa
renaissanse pertama, dimana saat itu umat islam mencapai puncak
kejayaannya, ilmu pengetahuan dan kebudayaan berkembang pesat.
Berpijak dari pentauhidan
yang mantap saat itu umat islam berjuang dalam mengembangkan ilmu agama dan
ilmu pengetahuan, bahkan umat islam membentuk gerakan penyelamatan
budaya-budaya dan pengetahuan yunani kuno yang dibiarkan pudar bangsaya sendiri
dengan cara melakukan penerjemah dan memberikan komentar terhadap
buku-bukunya, baik matematika, fisika, mekanika,
botanika, astronomi, filsafat hinggalah galinus, hipokritus,
plotomeus , euclidus, plato, aristoteles namanya masih dikenal hingga saat ini.
Hal itu terjadi dimana saat dunia barat dalam zaman
kegelapannya, yang ilmuwan-ilmuwan mereka dikudeta pendeta sampailah saat
secara maknawi matahari terbit dibarat pada masa pasca akhir abad pertengahan,
saat dimana umat islam mengalami kemunduran dan menjadi titik awal kebangkitan
pelajar-pelajar barat yabg tadinya mengkaji kebudayaan dari umat islam atas
kesadaran keterbelakangannya kini menutar kendali dengan menerjemahkan
buku-buku berbahasa arab ke bahasa latin, inilah awal mula renaissanse
barat, terjadilah pemerkosaan-pemerkosaan ilmu, filsafat,
sastra dan ilmu-ilmu lainnya kembali dimurtadkan, sebab esensi dari
semangat renaissanse barat terletak pada pandangan mereka tentang manusia bukan
hanya memikirkan nasib akhirat, tetapi harus juga memikirkanBagaimana
cara menikmati hidup didunia ini, hal itu tentu bertolak belakang dengan
semangat renaissanse pertama, semangat renaissanse barat semakin menjadi
yang akhirnya menciptakan individu-individu sekuler, hal ini menyebabkan agama
diremehkan bahkan agama hanya digunakan sebagai senjata untuk kepentingan
sekulerisasi itu sendiri dengan semboyan yang terkenal "religion was not
highes exspression of human values" atau secara tegas dikatakan leon
batista " man can do all thing if they will".
Begitulah, Allah
swt mempergilirkan kemenangan, sebagaimana kemenangan Nabi muhamad saw
diperang badar dan kekalahan diperang uhud, Tidak lain karna memang ada hikmah
yang kentara didalammnya, diantaranya adalah nampaknya kaum munafik ditengah
rosul dan nampaknya siapa yang yang benar-benar beriman dan mengikuti serta
menjunjung tinggi perintah beliau.
Pertanyaannya, dari renaissanse yang manakah umat manusia abad
ini menuai kebudayaan modern? Dari renaissanse yang manakah umat islam abad ini
menuai kebudayaan modern? Tentu saja, ketika umat islam menuai kebudayaan
modern barat ini seiring berlangsungnya waktu tanpa disadari semakin jauhlah
umat islam dari jati dirinya sendiri, malulah dengan kebudayaannya
sendiri tanpa ada keinginan menggali kembali sejarah dari tulisan tangan-tangan
murni moyangnya, mereka membaca sejarah jahiliyah dari tangan-tangan orientalis
yang ketika menyadurnyapun dalam keadaan jahiliyah.
Ironi, umat islam meninggalkan bahasa agamanya bahasa inggris
turut diakui memilki gengsi lebih tinggi jika dipelajari, semakin jauhlah
umat islam dari alquran dari alhadist dari keilmuan agama yang lainnya,
yang nampaklah akhirnya generasi umat yang hanya mengetahui islam sebagai
ritual-ritual belaka. Indonesia dengan mayoritas penghuninya beragama islam,
dalam setiap sektor kenegaraannya telah diwesternisasikan sebagai peninggalan
koloni yang hidup dan dipertahankan, eropanisasi budaya, hukum,
politik, pakaian, bahasa, alfabet, agama, filsafat dan
lain-lainnya telah membimbing pendewasaan indonesia sampai saat ini, dan lembaga-lembaga
pendidikan menjadi tempat pencucian otak dan tempat memproduksi manusia-manusia
western yang mengklaim diri sebagai manusia maju yang tanpa disadarinya semakin
mendalamnya ketenggelaman kebanggaan terhadap budaya agamanya, padahal tidak
bisa ditampik, peran islam dalam sejarah kemerdekaan indonesia dapat
dibuktikan, dan telah diakui sebagai kekuatan cultural yang melahirkan
pejuang-pejuang yang gigih, tetapi anehnya islam dicegah untuk turut
merumuskan kemerdekaan indonesia menurut versinya.
Para perumus kemerdekaan lebih sepakat dengan tokoh belanda
Snouck hurgronye yang mengatakan islam yang sebagai kekuatan peribadatan saja
boleh diberi kebebasan, tapi tidak untuk dibidang politik dan ketatanegaraan
lainnya, pusaka koloni yang dipertahankan itu membuat kita bisa melihat umat
islam di indonesia atu mungkin diseluruh dunia nampak seperti buih,
terkatung-katung.
Nyanyian ninabobo tidak sedikit menyihir umat islam menjadi
hedonis mengakibatkan kesenjangan diri dan islam semakin menjadi, maka
berlomba-lombalah mereka menumpuk harta yang tujuannya hanya demi kepuasaan
semata, bila seperti ini tentu kesenjangan kelaspun dan
kesenjangan-kesenjangan apapun tidak bisa dinapikan, sebab bila mana umat
islam jauh dari agamanya, aturan-aturan dan petunjuk-petunjuk Allah dan
rosulnya ditinggalkan maka terjadilah fase fatrah, yakni dalam artian
kekendoran yang menimpa umat islam atas tertimbunya ajaran-ajaran agama atas
pengabaian umatnya sendiri, dalam kondisi seprerti ini maka kembalilah
islam sebagaimana asal mula datang, asing. Asing ditengah-tengah paham
kapitalis yang didiputarkan rodanya oleh umat islam sendiri, asing
ditengah paham sosialisme marxisme dan paham-paham subhat yang diperjuangkan
umat islam sendiri. Hanyalah golongan kecil yang berpegang teguh pada Alquran
dan hadist dan mencintai, mempelajari, mempertahankan kebudayaan yang
masih terjaga dari kejayaan islam dahulu.
Di bagian manakah kita?
Sebagai seorang muslim wajiblah kita menyadari bahwa islam ini
adalah agama rohmatulil alamin, yang artinya islam adalah agama rahmat untuk
semesta, yang mana bilamana hukum-hukum islam yang di tinggikan
keuntunganlah bagi umat islam sendiri dan umat yang lainnya, islam
bukanlah sebatas agama yang hanya mengatur persoalan ibadah melulu, islam
adalah agama yang mengatur segala aspek, bahkan hal-hal kecil seperti
makan, minum, tidur, semuanya dalam petunjuk Allah melalui nabinya,
adalah tugas umat islam yang menyadari menjaga kemurnian ini ditengah-tengah
hiruk pikuk zaman yang sulit ini dengan cara menjadi unggul dan menguasai
tradisi ulama-ulama salaf saleh baik dibidang ilmiah maupun amaliyah serta
melahirkan regenerasi umat yang khoiru ummah dan tafaquh fi din secara
berkesinambungan disamping mengimbangi laju zaman dengan melahirkan generasi-generasi
yang dapat memudarkan kekeliruan-kekeliruan yang dipupuk musuh-musuh islam
terhadap umatnya, tidak lain semoga saja pengupayaan seperti ini adalah
salah satu bentuk perjuangan untuk penyambutan kejayaan islam yang telak akan
kembali di akhir zaman yang semakin meruncing ini.
ﻳُﺮِﻳﺪُﻭﻥَ ﻟِﻴُﻄْﻔِﺌُﻮﺍ ﻧُﻮﺭَ ﺍﻟَّﻪِ ﺑِﺄَﻓْﻮَﺍﻫِﻬِﻢْ ﻭَﺍﻟَّﻪُ ﻣُﺘِﻢُّ ﻧُﻮﺭِﻩِ
ﻭَﻟَﻮْ ﻛَﺮِﻩَ ﺍﻟْﻜَﺎﻓِﺮُﻭﻥَ
Mereka ingin hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan
mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya
meskipun orang-orang kafir benci. Walahu 'alam
0 comments:
Post a Comment