Saturday, March 4, 2017

​Umat islam dalam ninabobo westernisasi

قال الإمام الشافعى رحمه الله تعالى"مامن حادثة وقعت او ستقع إلى يوم القيامة الا و لها فى كتاب الله عز وجلّ وسنة رسوله صلى الله عليه وسلم، منزع و مأخذ، علمه من علمه وجهله من جهله.
Iman syafi'i rohimahullahu berkata "tidaklah setiap peristiwa yang telah terjadi atau akan terjadi sampai hari kiamat terkecuali bagi peristiwa tersebut didalam kitab Allah Swt dan sunnah Rosul Saw tempat rujukan dan tempat pengambilan,  mengetahui hal itu orang-orang yang tahu,  tidaklah mengetahui orang-orang yang tidak tahu.
Berangkat dari sini,  bukanlah hal yang aneh bagi setiap muslim yang berpegang teguh pada ajaran Alquran dan Alhadist menghadapi berbagai macam problematika yang disuguhkan dimuka bumi ini   semuanya telah tersirat tinggal kita intropeksi dan menggambil hikmah didalamnya.
Permadani sejarah telah memaparkan berbagai macam pristiwa, yang tentu saja mempengaruhi keberlangsungan hidup umat manusia abad ini,  berpijak pada warisan umat manusia yang terakhir membangun masa emas peradabannya dimasa lampau,  dua masa renaissanse Timur dan barat menjadi pengantar pemikiran dalam tulisan ini. Di abad pertengahan terjadi masa renaissanse pertama,  dimana saat itu umat islam mencapai puncak kejayaannya, ilmu pengetahuan dan kebudayaan berkembang pesat.

 Berpijak dari pentauhidan yang mantap saat itu umat islam berjuang dalam mengembangkan ilmu agama dan ilmu pengetahuan,  bahkan umat islam membentuk gerakan penyelamatan budaya-budaya dan pengetahuan yunani kuno yang dibiarkan pudar bangsaya sendiri dengan cara melakukan penerjemah dan memberikan komentar terhadap buku-bukunya,  baik matematika,  fisika, mekanika,  botanika,  astronomi,  filsafat hinggalah galinus, hipokritus,  plotomeus , euclidus, plato, aristoteles namanya masih dikenal hingga saat ini.
Hal itu terjadi dimana saat dunia barat dalam zaman kegelapannya,  yang ilmuwan-ilmuwan mereka dikudeta pendeta sampailah saat secara maknawi matahari terbit dibarat pada masa pasca akhir abad pertengahan, saat dimana umat islam mengalami kemunduran dan menjadi titik awal kebangkitan pelajar-pelajar barat yabg tadinya mengkaji kebudayaan dari umat islam atas kesadaran keterbelakangannya kini menutar kendali dengan menerjemahkan buku-buku berbahasa arab ke bahasa latin, inilah awal mula renaissanse barat,  terjadilah pemerkosaan-pemerkosaan ilmu,  filsafat,  sastra dan ilmu-ilmu lainnya kembali dimurtadkan,  sebab esensi dari semangat renaissanse barat terletak pada pandangan mereka tentang manusia bukan hanya memikirkan nasib akhirat,  tetapi harus juga memikirkanBagaimana cara menikmati hidup didunia ini,  hal itu tentu bertolak belakang dengan semangat renaissanse pertama,  semangat renaissanse barat semakin menjadi yang akhirnya menciptakan individu-individu sekuler, hal ini menyebabkan agama diremehkan bahkan agama hanya digunakan sebagai senjata untuk kepentingan sekulerisasi itu sendiri dengan semboyan yang terkenal "religion was not highes exspression of human values" atau secara tegas dikatakan leon batista " man can do all thing if they will".
 Begitulah,  Allah swt mempergilirkan kemenangan,  sebagaimana kemenangan Nabi muhamad saw diperang badar dan kekalahan diperang uhud, Tidak lain karna memang ada hikmah yang kentara didalammnya, diantaranya adalah nampaknya kaum munafik ditengah rosul dan nampaknya siapa yang yang benar-benar beriman dan mengikuti serta menjunjung tinggi perintah beliau.
Pertanyaannya, dari renaissanse yang manakah umat manusia abad ini menuai kebudayaan modern? Dari renaissanse yang manakah umat islam abad ini menuai kebudayaan modern? Tentu saja,  ketika umat islam menuai kebudayaan modern barat ini seiring berlangsungnya waktu tanpa disadari semakin jauhlah umat islam dari jati dirinya sendiri,  malulah dengan kebudayaannya sendiri tanpa ada keinginan menggali kembali sejarah dari tulisan tangan-tangan murni moyangnya, mereka membaca sejarah jahiliyah dari tangan-tangan orientalis yang ketika menyadurnyapun dalam keadaan jahiliyah.
Ironi, umat islam meninggalkan bahasa agamanya bahasa inggris turut diakui memilki gengsi lebih tinggi jika dipelajari,  semakin jauhlah umat islam dari alquran dari alhadist dari keilmuan agama yang lainnya,  yang nampaklah akhirnya generasi umat yang hanya mengetahui islam sebagai ritual-ritual belaka. Indonesia dengan mayoritas penghuninya beragama islam, dalam setiap sektor kenegaraannya telah diwesternisasikan sebagai peninggalan koloni yang hidup dan dipertahankan, eropanisasi budaya,  hukum, politik,  pakaian, bahasa, alfabet,  agama,  filsafat dan lain-lainnya telah membimbing pendewasaan indonesia sampai saat ini, dan lembaga-lembaga pendidikan menjadi tempat pencucian otak dan tempat memproduksi manusia-manusia western yang mengklaim diri sebagai manusia maju yang tanpa disadarinya semakin mendalamnya ketenggelaman kebanggaan terhadap budaya agamanya,  padahal tidak bisa ditampik,  peran islam dalam sejarah kemerdekaan indonesia dapat dibuktikan,  dan telah diakui sebagai kekuatan cultural yang melahirkan pejuang-pejuang yang gigih,  tetapi anehnya islam dicegah untuk turut merumuskan kemerdekaan indonesia menurut versinya.
Para perumus kemerdekaan lebih sepakat dengan tokoh belanda Snouck hurgronye yang mengatakan islam yang sebagai kekuatan peribadatan saja boleh diberi kebebasan, tapi tidak untuk dibidang politik dan ketatanegaraan lainnya, pusaka koloni yang dipertahankan itu membuat kita bisa melihat umat islam di indonesia atu mungkin diseluruh dunia nampak seperti buih, terkatung-katung.
Nyanyian ninabobo tidak sedikit menyihir umat islam menjadi hedonis mengakibatkan kesenjangan diri dan islam semakin menjadi,  maka berlomba-lombalah mereka menumpuk harta yang tujuannya hanya demi kepuasaan semata,  bila seperti ini tentu kesenjangan kelaspun dan kesenjangan-kesenjangan apapun tidak bisa dinapikan,  sebab bila mana umat islam jauh dari agamanya,  aturan-aturan dan petunjuk-petunjuk Allah dan rosulnya ditinggalkan maka terjadilah fase fatrah,  yakni dalam artian kekendoran yang menimpa umat islam atas tertimbunya ajaran-ajaran agama atas pengabaian umatnya sendiri,  dalam kondisi seprerti ini maka kembalilah islam sebagaimana asal mula datang,  asing. Asing ditengah-tengah paham kapitalis yang didiputarkan rodanya oleh umat islam sendiri,  asing ditengah paham sosialisme marxisme dan paham-paham subhat yang diperjuangkan umat islam sendiri. Hanyalah golongan kecil yang berpegang teguh pada Alquran dan hadist dan mencintai,  mempelajari, mempertahankan kebudayaan yang masih terjaga dari kejayaan islam dahulu.
Di bagian manakah kita?
Sebagai seorang muslim wajiblah kita menyadari bahwa islam ini adalah agama rohmatulil alamin, yang artinya islam adalah agama rahmat untuk semesta,  yang mana bilamana hukum-hukum islam yang di tinggikan keuntunganlah bagi umat islam sendiri dan umat yang lainnya,  islam bukanlah sebatas agama yang hanya mengatur persoalan ibadah melulu, islam adalah agama yang mengatur segala aspek, bahkan hal-hal kecil seperti makan,  minum, tidur, semuanya dalam petunjuk Allah melalui nabinya, adalah tugas umat islam yang menyadari menjaga kemurnian ini ditengah-tengah hiruk pikuk zaman yang sulit ini dengan cara menjadi unggul dan menguasai tradisi ulama-ulama salaf saleh baik dibidang ilmiah maupun amaliyah serta melahirkan regenerasi umat yang khoiru ummah dan tafaquh fi din secara berkesinambungan disamping mengimbangi laju zaman dengan melahirkan generasi-generasi yang dapat memudarkan kekeliruan-kekeliruan yang dipupuk musuh-musuh islam terhadap umatnya,  tidak lain semoga saja pengupayaan seperti ini adalah salah satu bentuk perjuangan untuk penyambutan kejayaan islam yang telak akan kembali di akhir zaman yang semakin meruncing ini.
ﻳُﺮِﻳﺪُﻭﻥَ ﻟِﻴُﻄْﻔِﺌُﻮﺍ ﻧُﻮﺭَ ﺍﻟَّﻪِ ﺑِﺄَﻓْﻮَﺍﻫِﻬِﻢْ ﻭَﺍﻟَّﻪُ ﻣُﺘِﻢُّ ﻧُﻮﺭِﻩِ
ﻭَﻟَﻮْ ﻛَﺮِﻩَ ﺍﻟْﻜَﺎﻓِﺮُﻭﻥَ
Mereka ingin hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir benci. Walahu 'alam

0 comments:

Post a Comment

 
;