Ternyata berpura-pura tidak pernah memberikan bahagia apa pun.
Sudah hampir tiga puluh hari berlalu di sini, sejak aku memutuskan berhenti untuk selalu hadir di hidupmu.
Selama itu pula detik terus bergulir menjauh, melupakanku yang tertatih di
belakang. Menggapai semua yang telah kutinggalkan selama menantimu.
Aku dengan yakin berkata bahwa meneruskan perjalanan adalah sebuah
jawaban. Kamu memilih bisu bila itu bicara tentangku. Kamu memilih buta bila
itu bicara menyadari keberadaanku. Satu buku telah lahir dari perpustakaanku
yang paling dalam; yang telah kupilah baik-baik agar setiap rasa yang
kuselusupkan di dalamnya akan mengalir dengan tepat melalui jemarimu ketika
perlahan mulai menggeser halaman demi halaman. Sampai kamu sadar, bila segala
yang ada di dalamnya itu tentang kamu.
Tetapi, semua itu hanya ingin yang kini menguap menjadi angan. Aku
yang berpura-pura selama ini. Padahal, aku tidak benar-benar meneruskan
perjalanan. Hanya bibir yang percaya, sementara hatiku serupa kehilangan
cahaya. Tanpamu di dalamnya hanya seperti cangkang kosong dan rindu menggema
tanpa tujuan.
Aku lelah membohongi diri sendiri tanpa menemukan bahagia apa pun
di dalamnya.
0 comments:
Post a Comment