Thursday, March 14, 2019

Thesis Mahasiswa Menurut Analisis Marxis


Pengamatan terbaru terhadap mahasiswa saat ini :
1.      Saya kecewa ketika para mahasiswa tidak bertindak sebagai mahasiswa lagi. Pengungkapan 3 konsep fungsi mahasiswa yang pernah saya tulis dan saya sampaikan tidak lagi dijiwai oleh para mahasiswa tersebut.
2.      Beberapa missal sederhana tentang bobroknya mahasiswa masa kini salah satunya adalah membaca presentasi bukan mempresentasikan bacaan. Hal ini adalah salah satu bukti kemunduran intelektual mahasiswa. Padahal tugas mahasiswa sebagai pengembang ilmu sudah sepantasnya memberikan pengajaran argumentatif dengan kajian yang sudah cukup mendalam.
3.      Memang diakui, kreatifitas mahasiswa saat ini mencapai tingkat yang inovatif, berarti para mahasiswa berhasil mengembangkan kemampuan seni dan verbalistiknya secara tajam dan mendalam.
4.      Beberapa mahasiswa secara sadar merubah dirinya menjadi seorang yang revolusioner juga mengaku sebagai motor penggerak rakyat, tetapi sekali lagi mereka melupakan salah satu fungsi pokok mahasiswa yaitu berpikir kritis solutif.
5.      Adapun yang berpikir kritis, tetapi hanya menjadi bumbu omong kosong yang nyata. Apalagi disertai dengan tindakan yang tidak mencerminkan mereka sebagai seorang intelektual terdidik.
6.      Beberapa sanggup mengembangkan ilmu hingga ke tingkat yang paling membanggakan, tetapi mereka salah menafsirkan sehingga muncul persepsi egoisitas dan hilangnya rasa Sosialisme Intelektual di kalangan mereka.
7.      Beberapa dari mereka mencoba bergabung atau membentuk organisasi berlatar belakang paham kiri. Mahasiswa seperti ini sadar akan tujuan dari oposisi pemerintahan, tetapi tidak disertai kajian yang dalam, kita mengetahui bahwa jika paham merah tersebut tidak di mengerti dengan benar akan menimbulkan salah artian atau persepsi negative yang menjurus ke tindakan ekstrimitas yang ceroboh.
8.      Karena semakin maraknya Universalisme dalam paham Kapital – Liberal, maka mahasiswa sebagai garda depan tidak luput dari imbas tersebut. Hasilnya mereka semakin individualistis dan tidak lagi mencerminkan Sosialitas, jauh dari asas pokok bangsa Indonesia yang pernah di sampaikan Bung Karno yaitu “Gotong Royong”.
9.      Beberapa mahasiswa yang saya apresiasi adalah karena mereka mencoba memurnikan ajaran Pancasila. Seperti yang kita ketahui, merebaknya Universalisme Liberal telah mengubah arah dari filsafat Pancasila yang tidak lagi murni seperti pada awalnya.
10.  Organisasi – organisasi Mahasiswa masa kini yang berbeda asas dan paham seringkali bertikai, lebih parahnya lagi mereka mengakui hal itu terjadi karena atas nama rakyat.
11.  Pokok – pokok yang terjadi di atas adalah karena mereka kehilangan salah satu asas pokok kehidupan mansia yaitu agama. Mereka mencoba menyalahkan agama atas apa yang telah terjadi di kalangan masyarakat, yaitu pertentangan antar kelas, atau lebih parahnya lagi pertikaian, mengacu kepada pemikiran Marx yang disalah artikan oleh mereka.
12.  Pokok – pokok tersebut harusnya di kritisasi sehingga menghasilkan suatu solusi dari arah pergerakan mahasiswa Indonesia kedepannya, bukan menjadi suatu These yang tiada artinya sama sekali.

Antithese dari These Tentang Mahasiswa saat ini
1.            Mengembangkan 3 fungsi pokok kemahasiswaan yang pernah saya sampaikan pada forum diskusi atau tulisan – tulisan sebelumnya.
2.            Menghilangkan dan menghindari arus Universalisme paham Kapital – Liberal yang tidak sesuai dengan asas bangsa Indonesia yaitu “Gotong Royong”.
3.            Menerapkan prinsip Sosialisme Intelektual dengan menilik dari ajaran Robert Owen, Marx, Engels, dan para tokoh pergerakan Indonesia pada masa awal kemerdekaan.
4.            Mengembangkan salah satu asas pokok kehidupan manusia yaitu keagamaan, tentunya bukan berarti kita harus menelan mentah – mentah ajaran agama, tetapi melalui kajian yang dalam sehingga kita paham apa sebenarnya fungsi agama tersebut di masyarakat.

Synthese Mahasiswa saat ini
“ Menciptakan mahasiswa yang memiliki modal yang cukup untuk menjadi pengemban intelektual ilmiah yang berasaskan Sosialisme Agama dan menjadi motor penggerak bangsa Indonesia yang berada di garda depan dalam membawa arus masyarakat ke kehidupan yang modern dan sejahtera serta bisa bersaing dengan bangsa yang lainnya di dunia.”

0 comments:

Post a Comment

 
;