Pengaitan antara Komunisme dengan Atheis menjadi suatu
polemik yang umum di Indonesia. Stigma ini di ciptakan bahkan secara radikal
sehingga rakyat Indonesia yang pada dasarnya berprinsip “gotong royong”
akhirnya tidak lagi demikian. Pancasila yang merupakan Sosialisme ala Indonesia
pun akhirnya di selewengkan menjadi suatu ideologi yang dekat dengan
Liberalisme. Masyarakat Pancasila yang di bentuk orde baru akhirnya menjadi
masyarakat totaliter dan dogmatis terhadap Pancasila yang bahkan tidak murni
lagi maknanya. Tap MPR No. 25/1966 sengaja di bentuk agar pengaruh Amerika yang
justru menjauhkan kita dari agama masuk ke Indonesia.
Lalu paham kita yang Sosialisme akhirnya di jauhkan,
kita menjadi suatu masyarakat yang individualis, teralienasi akibat materi, dan
akhirnya tidak lagi bersifat manusia. Masyarakat kita tak ubahnya seperti mesin
pencetak uang bagi negara-negara Liberalisme yang maju. Hal ini tidak pernah di
sadari oleh masyarakat kita sendiri karena masyarakat kita di biarkan awam dan
buta akan politik. Kembali ke topik awal. Islam adalah sebuah agama yang
mayoritas pemeluknya ada di Indonesia. Ketika negara ini masih dalam proses
menuju tahap negara, Islam adalah penggerak mayoritas serta basis perjuangan
yang paling potensial. Salah satu organisasi massa Islam yang paling besar dan
juga menjadi tonggak awal pergerakan adalah Sarekat Islam.