Aku
sempat ingin berhenti menuliskan perjalanan pencarianku untuk menemukanmu. Kamu
mungkin tidak pernah tahu betapa sulitnya berjalan, berlari, atau bahkan memacu
langkah tanpa istilah hanya untuk mengejar sebuah kekosongan untukku. Kamu
mungkin tidak pernah tahu bahwa mendengarmu baik-baik saja sudah cukup untuk
membuatku bahagia.
Mungkin
kamu tidak pernah tahu semua itu karena kita memang belum ditakdirkan bersama.
“Pengecut,”
katamu.
Dan
aku hanya bisa tersenyum getir dan diam. Acapkali aku memaki tanpa suara di
keheningan malam. Di antara senyap dan dingin yang merengkuh tubuhku. Rindu ini
semakin kejam. Menikamku dari belakang dengan ingatan-ingatan tentangmu yang
berkelindan lebih sering dari sebelumnya.
Sampai
kapan pun aku tidak pernah bisa membalas ucapanmu itu. Mungkin memang benar,
aku adalah lelaki pengecut yang hanya bisa menunggu tanpa mau mencipta satu
langkah pun. Mungkin memang benar, kamu tidak pernah tahu bahwa ribuan langkah
kujejaki dan tak sekali pun jalan yang kulalui ini benar-benar menujumu. Jalan
ini penuh liku, penuh deras hujan dan aku meringkuk sendirian kehujanan.
Kamu
pernah menyadarinya, tidak? Walau sekali saja?
Itulah
kenapa kamu menilaiku sebagai pengecut. Karena sejauh apa pun langkah yang
kucipta untukmu, keberadaanku takkan pernah berarti di kedua bola matamu. Bahwa
aku bukanlah senja yang kamu cari. Aku hanyalah deras hujan yang ingin kamu
hindari sebisa mungkin.
Lalu,
bila sudah seperti ini aku bisa apa?
Lelah
adalah kata yang selalu kucoret di dalam kamus perjalananku. Tapi, di beberapa
waktu, kata itu terus menerus muncul dan memaksaku untuk memikirkannya. Dan,
ya, beberapa kali aku memutuskan berhenti karena ada yang mengalihkan
perhatianku.
Kali
ini beda, aku benar-benar hampir berhenti karena tidak tahu harus melangkah ke
mana lagi. Kakiku seakan sudah menemukan titik jenuhnya. Dan kamu, masih entah
di mana. Gemersik dedaunan begitu lantang terdengar di telingaku yang sesorean
ini memutuskan rebah di bawah pohon Beringin di tanah lapang takjauh dari
rumah.
Duhai
kamu, sedang di mana hari ini?
0 comments:
Post a Comment