Monday, July 13, 2015 0 comments

Sesungguhnya Terang Sumurnya Hati

Harapan - Usaha – Hasil
Sejatine Padhang Sumuring Ati. (Sesungguhnya Terang Sumurnya Hati)
Sumber: google.com
Setiap Manusia dilahirkan dengan Hati yang bersih… Bersih bagai Sinar Putih dan terang yang menyinari fikiran manusia yang akan berdampak pada perilakunya di kehidupan bermasyarakat. Seiring berjalannya waktu, maka Laku hidup manusia lah yang seringkali mempengaruhi keberadaan Sinar tersebut. namun Jauh di Lubuk hati manusia yang paling dalam, sinar itu akan tetap menyala. Meskipun berubah ubah intensitasnya… Apakah akan meredup sedikit demi sedikit karena tertutup atau justru semakin terang dan memberi ruang bagi Sinar tersebut untuk menyinari sekitarnya.
Hati Manusia bagai sebuah Modem atau terminal LAN Ilahiyah antara Tuhan dengan hambanya… menjadi jalur komunikasi dan fondasi keyakinan atau keimanan atas kekuasaan Tuhan dan KebesaranNya. Menjadi tempat kita gantungkan segala Do’a dan harapan kita. Semakin kita intens berkomunikasi dan menggunakan jalur komunikasi ini, maka semakin teranglah hati dan fikiran kita.
Tuesday, June 16, 2015 0 comments

Romantika Sastra


Diskusi Publik tentang “Kampus, Organisasi Mahasiswa, dan Peristiwa 1965” merupakan pembicaraan yang begitu menarik. Dalam diskusi tersebut dibahas bagaimana fenomena hilangnya marxisme yang terjadi di kampus. Dalam diskusi tersebut didapatkan bahwa  fenomena yang terjadi di hadapan kita saat ini ternyata tak terlepas dari kenyataan sejarah yang pernah terjadi di masa lalu. Satu persatu pembicara mengupas bahasan yang mereka kuasai. Audiens pun tampak memperhatikan dengan cukup serius. Ada yang sudah mengetahui apa inti pembahasannya, ada pula yang masih baru menggali.
Saya pun turut mendengarkan, dan pada sesi pembahasan mas Iwan Pirous, saya mendapatkan sebuah kutipan menarik, “ketika sastra menjadi romantis dan ilmu sosial menjadi normatif”. Lalu, apa kaitannya hal ini dengan tema bahasan yang dibicarakan? Ya, untuk memahaminya kita perlu sedikit kembali ke belakang melihat halaman sejarah panjang negeri kita. Orde Baru memang banyak mengubah tatanan masyarakat dari status quo di Orde Lama. Sejarah kelam dalam peristiwa tahun 1965 turut mengubah cara pandang masyarakat tentang gerakan kiri, sosialisme, marxisme, atau komunisme. Propaganda-propaganda anti PKI merontokkan pemikiran progressif,sebab apabila kita menganut pemikiran tersebut maka akan dianggap subversif, pemberontak, tak bertuhan, dll. Pemberantasan PKI juga berimbas pada pemberantasan organisasi-organisasi kerakyatan karena dianggap berafiliasi dengan PKI yang terlibat dalam pemberontakan. Hal itu misalnya, Organisasi-organisasi seperti Gerwani dan Lekra. Tokoh seperti Pramoedya Ananta Toer pun turut menjadi korbannya.
Salah satu aspek penting yang turut menjadi korban peristiwa 65 adalah matinya marxisme dalam lingkungan akademik. Marxisme sebagai cikal bakal lahirnya sosialisme ilmiah sesungguhnya memiliki peran yang begitu besar dalam menjelaskan fenomena-fenomena yang ada di dunia. Studi sosial bisa dikatakan menjadi kering sebab hanya bertumpu pada teori-teori sistem (struktural-fungsional) yang menjelaskan terjadinya fenomena sebagai fungsi dan bagian dari sistem. Hal tersebut terjadi sebab literatur-literatur yang berlandaskan pemikiran-pemikiran Marx yang progressif diberangus. Sebagai dampak logisnya, mahasiswa sebagai akademisi dan kaum intelektual gagal mengenali fenomena sosial secara historis. Pisau analisis pun menjadi semakin tumpul karenahanya bisa memandang dengan analisis sosial yang menekankan pada relasi-relasi sosial yang singkronik tentang suatu peristiwa layaknya fotografer. Selain itu, Dampaknya mahasiswa semakin jauh dari gerakan-gerakan sosial yang benar-benar mengakar dan sesuai dengan kenyataan yang terjadi di masyarakat. Gerakan sosial pun semakin dipandang menjadi sebuah anomali.
Saturday, May 30, 2015 0 comments

Kesepakatan Tercapai dikedua Belah Pihak (Kampus dan Mahasiswa)



 
Penyerahan Petisi oleh perwakilan Ormawa Se Tel U
Hari ini adalah hari pertempuran kami dengan pihak kemahasiswaan, jika hari ini tidak ada keputusan yang pasti, maka kami sepakat untuk melakukan aksi besar-besaaran dengan jumlah lebih dari 3000 orang untuk mengepung LC. Pada pukul 9 pak hendratno dan pak sony telah datang, dan teman-teman hima banyak yang tidak bisa hadir, namun tidak memperkecil semangat kami untuk melakukan diskusi dengan pihak kemahasiswaan agar dicabutnya surat edaran tersebut.
Setelah diskusi dengan alot selama kurang lebih 2 jam, akhirnya diskusi menemui titik terang dengan disetujui beberapa tuntutan kami yaitu diadakanya osjur, kegiatan diluar kampus, dan kaderisasi dengan beberapa syarat yang telah disepakati bersama. Alhamdulialah pekerjaan selama 3 hari ini terbayar tuntas dan semua pihak senang. Aku bersyukur bahwa aku dapat bekerja dengan baik dan didukung oleh temen-teman hima. Dan BEM sekareng dipandang baik dan direspon baik oleh mahasiswa karena telah memperjuangkan hak dan aspirasi mahasiswa.
Surat kesepakatan yang telah disepakati oleh kedua belah bihak

Friday, May 29, 2015 0 comments

Penandatanganan Petisi Penolakan Surat Edaran Nomor: 11/SKR8/KMHS/2015



Hari ini adalah hari kedua perjuangan kami untuk menolak kebijakan kampus yang tidak masuk akal, dan terlihat otoriter. Kami sepakat bahwa Himpunan, DPM fakultas, BEM fakultas, DPM kema dan BEM kema akan bersatu untuk menandatangani petisi ini yang akan kami serahkan kepada kampus esok harinya langsung kepada pak yahya yang membuat surat edaran tersebut. Pada hari ini ada 23 ormawa dari 35 Ormawa yang ada di kampus ini, dikarenakan banyak yang sudah KP dan yang Geladi ya tidak mengapa. Dari 23 ormawa kami menandatangani petisi dan membuat satu pemikiran yang satu untuk menolak kebijakan tersebut dengan rasa solidaritas yang kuat.
Dan sisanya yang belum ttd dengan semangat aku menemui perwakilan setiap ormawa untuk menandatangani petisi tersebut.
Pak Wapres Yunus menandatangani Petisi Perwakilan BEM KEMA Tel U





Thursday, May 28, 2015 0 comments

Melawan SK Osjur(ospek Jurusan) Sepihak Dari Kampus



Berada di TUCH, saya selaku Mendagri menjadi Moderator
Setelah aksi tanggal 21 mai kemarin, hari-hari ku membosankan yang dimana tidak adal lagi kuliah, ujian sudah selesai jauh-jauh hari, tidak ada kegiatan yang apa-apa, hanya nonton drama korea, dan selebihnya tidur. Waktu ku pun tidak produktif sama sekali, yang biasanya aku pulang kekostan pukul 11 malam namun sekarang hanya dikamar saja, terasa aneh dan tidak menyenangkan.
Mungkin karena keinginanku untuk mengerjakan sesuatu yang bisa bermanfaat, tadi malam Pak yahya wakil rektor IV bagian kemahasiswaan mengeluarkan surat edaran yang berisi tentang pelarangan osjur dan kegiatan diluar kampus dengan keputusan yang dibuat secara sepihak. Spontan teman-teman Himpunan langsung ramai dan menolak keras keputusan yang oleh pak yahya, ketika itu juga tepatnya tadi malam aku memutuskan untuk pertemuan mendadak pagi tadi jam 8 pagi.
Friday, May 22, 2015 0 comments

Aksi 21 Mei 2015, Mengingatkan Penguasa Atas Musibah Negeri Ini




Hari ini adalah hari dimana semua mahasiswa seluruh mahasiswa yang tergabung dalam alliansi BEM SI akan berkumpul didepan istana Negara untuk menuntut bapak presiden yang terhormat Jokowi untuk memperingati 17 tahun reformasi Indonesia. Dengan semangat 45 kita dari bandung pukul 6 pagi berkumul di depan LC untuk berangkat kejakarta. Sampai dijakarta pukul 11 kami tiba di masjid istiqlal, setelah istirahat sebentar dan persiapan, lalu temen-teman red border bersama-sama dengan teman-teman dari bandung yaitu universitas Polban(politeknik bandung), dan teman-teman dari UPI (Universitas Pendidikan Indonesia).
Saturday, May 16, 2015 1 comments

Jawaban Untuk Kebanggaanku Kepada IK

         

         Ada beberapa hal yang sangat menggelitik pemikiran ku semalaman ini, sebuah pernyataan dari seorang sahabat yang lalu menjadi pertanyaan besar sehingga mengganggu tidurku. Pernyataan yang dilontarkan itu adalah hasil dari kebiasaaan ngobrol-ngobrol kecil setelah futsal tadi malam. Diawali dengan pertanyaan iseng sahabatku,
E: “gimana kabar BEM put?”Aku : “Baik, aman-aman saja. Karena sedang uas kampus jadi adem-ayem, trus IK gimana?”E : “ya begitulah, sama aman-aman saja.”Aku: “eh iya, aku mau ngasih masukan dong, kamu ngerasa ndak sih, kalo perkembangan kita itu     agak lambat, berbeda dengan Himasains dulu yang berkembang sangat cepat.”E: “lambat gimana? Jangan bandingkan dengan BEM dong, kalo menurut aku sih kebanggan kamu ke IK itu kurang.”Aku: “kurang? Maksudnya? Bukan aku bandingkan dengan BEM, aku melihat dengan himpunan yang lain itu, hima kita sedikit lebih lambat pergerakanya, dan kurang kelihatan aja dilingkup kampus kita.”E: “iya, maksudnya, karena kamu kurang melihat kegiatan hima kita, kamu lebih sibuk diatas, dan jarang berkumpul dengan kita. Seperti yang aku sebutkan tadi, kebanggan kamu kehima kita kurang, buktinya kamu lebih sibuk berkontribusi diluar dari pada dihima.”
Saat Arak-Arakan November 2014
 
;