Sunday, March 29, 2015 0 comments

Surat Rindu Untuk Keluargaku

Hari ini adalah hari tergila ku, hari keterbalikan semua akal logika, hari titik balik seorang mahasiswa biasa yang terbuang tak memiliki suara menjadi seorang yang memiliki suara merubah arah perjalanan. Hari yang mencampur aduk perasaan dipangkal pikiranku, rasa senang, iri, sedih, marah, dan bangga bercampur menjadi satu melebur dalam keringat perjuangan.
Rasa senang ku, adalah yang biasanya aku hanya berada dibarisan belakang, suaraku tak didengar, bahkan aku tak dianggap ada, berniat memberi lebih tapi selalu dipandang tak berguna, hanya menjadi mahasiswa pendengar dan berteriak tak bersua. Kemarin suaraku didengar tidak hanya oleh barisan keluargaku saja, namun oleh seluruh barisan. Senang memang namun tak seseru dibarisan keluarga tercinta.
Lalu rasa sedihku, adalah karena melihat keluargaku berfikiran dan menatap sinis keluarga lain saat mereka dengan lantang menjaga keluarganya walaupun dengan kericuhan. Memang terlihat kekanak-kanakan, namun bukankah keluarga seharusnya seperti itu ketika satu keluarga kita dipukul anggota keluarga yang lain tidak hanya bisa tinggal diam, mereka membalas orang yang memukul keluarganya dan membelanya, walaupun dengan cara yang tidak bijak. Namuan keluarga tersebut memiliki sosok seorang kepala keluarga yang selalu paling depan menenangkan keluarga itu dengan arif dan bijak.
Friday, March 20, 2015 0 comments

Wangi Apa Almamatermu?

Gambar dari sini
Seorang mahasiswa menepuk-nepuk bagian bahu almamaternya. Sesekali ia tiup. Membuat butir-butir debu beterbangan. Bagian lengan terlihat kusam, masih tersisa bekas keringat yang bercampur debu saat berdemo kemarin siang. Lantas ia mencium jaket kebanggaannya itu. “Inilah wangi perjuangan”, bisiknya dalam hati.
Di sudut yang lain, seorang mahasiswa sedang menyeterika kemeja putih, celana hitam, dan tidak lupa jaket almamaternya. Bahkan, biasanya sangat jarang ia semproti baju yang diseterika dengan pewangi dan pelembut, tapi hari itu ia pakai. Mahasiswa itu membuka agendanya. Di lembar ke dua belas ia tuliskan bahwa besok ia harus mengikuti konferensi tingkat nasional. Ah, pasti karena itu ia siapkan pakaian rapi lengkap dengan almamater kebanggaannya. Sebelum diletakkan dalam sudut lemari, diciuminya almamater itu. “Wanginya sudah siap untuk konferensi esok,” batinnya bergumam.
Sunday, March 15, 2015 0 comments

Aksi SP 1 Jokowi




Hari ini aku bersama dengan BEM KEMA Tel-U 2015 melakukan Mimbar bebas di car free day Dago, pada jam 7 pagi. Dimulai titik kumpul diindomaret depan PBB pada pukul 5 pagi itu hanya ekspetasi saja, dan realitanya berkumpul jam 6 pagi. Lalu kami bereifing sampe jam 6.30, dan langsung berengkat bareng-bareng ke Dago dengan iring-iringan motor.
Sesampainya didago kami perkor motor dibawah jembatan layang, lalu long mars dan berorasi sampai MCD dago sekitar 1 KM jauhnya. Demi menyuarakan suara rakyat dan opini rakyat, kami merelakan hari libur, dan Kasur yang empuk dikosan. Kami memilih orasi dan turun kejalan. Diperjalanan kami terlihat sangat mencolok kalena kecfd menggunakan jas kebanggaan almamater merah merona, dengan barisan kira-kira 50 orang lebih, berjalan dengan menyuarakan tuntutan kepada pemeintah.
Tuesday, March 10, 2015 0 comments

Buktikan Totalitas dengan Kerja Keras

gambar dari sini
Akhir-akhir ini aku jadi malas untuk menulis, ya… sibuk. Alasan yang dari dulu menurutku kurang valid, bagai mana tidak? Setiap kali terlambat posting blog selalu alasan sibuk, ndak ada waktu, banyak tugas, sedang ujian. Namun disela-sela itu semua aku selalu memiliki waktu untuk nonton drama korea, selalu bisa menyempatkan maen game, lalu kenapa tidak memiliki waktu untuk nulis? Jawabanya entahlah, aku selalu sibuk mencari alasan atau benar-benar lelah.
“Pengkerdilan salah satu pengkerdilan terkejam dalam hidup adalah membiarkan pikiran yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang mendahulukan istirahat sebelum lelah.”
Tak ku sangka setelah aku masuk dalam organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), semua jadwal dalam hidupku berubah total, yang dulu aku sibuk dengan tugas, bermain, dan kegiatan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang semua aku ikuti. Kacau balau hanya dengan bergabung satu organisasi(BEM), semua tanggung jawab diUKM aku lepas, semua waktu bermain dengan sahabat-sahabatku berkurang, waktu tidurpun semakin sedikit, dan yang paling krusial adalah waktu membaca dan menulis ku terganggu sekali.
Sunday, March 1, 2015 4 comments

Resensi Novel “Bulan” karya Tere Liye


Identitas Novel
Judul                     : BULAN (novel Bumi Seri #2)
Penulis                  : TERE-LIYE
Penerbit                : Garamedia Pustaka Utama
Tahun Terbit        :  2015
Tebal halaman      : vi+351
Namanya Seli, usianya 15 tahun, kelas sepuluh. Dia sama seperti remaja yang lain. Menyukai hal yang sama, mendengarkan lagu-lagu yang sama, pergi ke gerai fast food, menonton serial drama, film, dan hal-hal yang disukai remaja.
Tetapi ada sebuah rahasia kecil Seli yang tidak pernah diketahui siapa pun. Sesuatu yang dia simpan sendiri sejak kecil. Sesuatu yang menakjubkan dengan tangannya.

Namanya Seli. Dan tangannya bisa mengeluarkan petir.
 
;