Saturday, October 15, 2016

DUNIA PETERNAKAN


"wanita itu siapa, pagi-pagi dia sudah menyapu membersihkan daun jelatang di pelataran kampus", tanyaku kepada satpam kampus yg daritadi matanya hanya mengawasi tiap orang yg masuk area kampus. Matanya tanda bahwa ia sedang waspada, mungkin ia sedang mencari orang yg mulutnya lebar. Kabarnya kemarin, orang yg bermulut lebar itu meludahi seseorang yg menjual buku Islam dan Sosialisme saat bazaar di kampus.
"dia adalah orang yg diludahi oleh orang yg bermulut lebar kemarin nak", jawab si satpam kepadaku.
"siapa orang yg bermulut lebar itu?"
satpam tidak menjawab, matanya terus waspada memperhatikan para mahasiswa yg masuk ke kampus satu per satu. Aku pun jadi tak menghiraukan lagi pertanyaan tadi. Aku berjalan menghampiri si wanita yg memunguti daun jelatang satu per satu itu. Aku bertanya:
"siapa yg meludahimu kemarin, kawan?", bukannya menjawab, wanita itu malah meludahiku dan pergi dari hadapanku. Aku pun kesal, tetapi aku bersabar. Aku pun menjauhinya dan pergi ke kelas seperti biasa. Saat aku masuk kelas, aku terkejut karena kelas kosong, hanya ada dosen yg sedang ceramah soal metode sejarah, seolah-olah dihadapannya sedang ada mahasiswa yg memperhatikannya.
Aku duduk di belakang dan seperti biasa aku tertidur sambil bersandar di tembok. Tak lama kemudian si wanita tadi masuk dan duduk di depan. Ia seolah tak menganggap bahwa aku dan dosen ada di kelas.
------------

Bel berdering tanda kelas usai. Di luar langit sangat gelap, matahari ditelan oleh sekumpulan awan yg biasa disebut awan cumulus. Aku pun pergi menuju kantin dan disana sama sekali tak ada orang. Hari ini kampus sepi, padahal tadi ku lihat banyak mahasiswa yg berdatangan ke kampus.
Tiba-tiba sekumpulan domba datang berjalan dengan dua kaki sambil tertawa riang. Domba-domba itu tidak mengembik, tetapi berbicara layaknya mahasiswa. Di luar kantin, si wanita tadi asik mengobrol dengan para domba. Si wanita membagikan daun jelatang kepada para domba dan para domba pun memakannya.
aku sempat bertanya pada penjaja makanan.
"ada apa ini? kemana para mahasiswa? siapa wanita yg memberikan daun jelatang itu?"
"oh, mahasiswa sedang diadili rektorat karena kasus demonstrasi melawan para domba. Para domba ini adalah gembala pak rektor, cepat kau sembunyi atau kau akan mati ditembak pak dosen"
aku heran, ada apa ini sebenarnya?
--------------
Di luar kantin, datanglah salah satu dosen yg berpakaian ala Indiana Jones menenteng senapan seperti sedang mencari buruan. Aku semakin heran, disamping pak dosen, si wanita yg tadi sedang berbisik sambil menunjuk ke arahku. Sang dosen pun kaget dan sepertinya ingin mengejarku. Aku pun lari menuju pintu gerbang kampus. Sang dosen mengejarku sambil menembak. Para domba tak peduli, seolah tak tahu bahwa pak dosen sedang menembak dan aku sedang di kejar.
--------
Sesampainya di pos satpam, aku pun bertanya lagi kepada satpam.
"pak, sebenarnya di kampus sedang ada apa?"
"ah rupanya aku baru sadar, kaulah orang yg bermulut lebar itu", si satpam menjawab pertanyaanku dengan mata melotot seolah seperti singa ingin menangkap kijang di rerumputan Afrika. Aku pun kaget dan spontan berlari keluar kampus.
---------
seorang wanita sosialita mendapat tepuk tangan meriah setelah ia dipilih menjadi menteri peternakan. Presiden - yg kebetulan seorang pimpinan korporat peternakan - berjabat tangan dengan wanita itu.
"selamat! setelah kau membunuh dia, kau pantas mendapatkan jabatan tinggi sebagai menteri peternakan"
setelah acara itu, diluar istana merdeka, si wanita pun mengembik dan ditangkap untuk dicukur bulunya oleh srigala. Di dalam istana, sang presiden tertawa bersama para srigala.
Rupanya dunia telah dikuasai para peternak domba dan para srigala. Manusia telah berevolusi menjadi setengah sapi yg diperas susunya oleh para peternak domba.

1 comments:

blog kita said...

Rupanya dunia telah dikuasai para peternak domba dan para srigala.

Post a Comment

 
;