Filsafat adalah suatu bentuk pengetahuan
yang berdiri sejajar bersama agama dan ilmu. Bisa dikatakan, filsafat sebagai
suatu alat untuk mencari kebenaran yang sedalam-dalamnya. Filsafat berdiri di
antara mitos dan ilmu, mengapa demikian ? Karena jika kita membicarakan
filsafat, maka kita akan berpikir memakai nalar dan meninggalkan mitos.
Filsafat juga sebagai dasar dari segala ilmu pengetahuan yang ada. Beberapa
ahli Materialis dan Positivis bahkan berkata bahwa filsafat harus beriringan
dengan ilmu pengetahuan. Beberapa hal tersebut menjadikan filsafat sebagai
bentuk pengetahuan yang istimewa. Terlebih lagi, bahwa filsafat mempunyai
metode-metode yang sangat menarik.
Jika kita membicarakan filsafat, maka kita
akan bergulat dengan pertanyaan-pertanyaan serta keraguan yang tidak bisa di
jawab oleh agama maupun ilmu pengetahuan. Kita akan di hadapkan pada bentuk
klaim-klaim non empiris serta pemikiran radikal. Tidak jarang juga bahwa filsafat
mempunyai klaim apriori dan klaim normatif, walaupun kadang filsafat selalu
menggunakan klaim empiris juga untuk mendukung teori-teorinya. Tak jarang,
bahwa filsafat adalah suatu bentuk pengetahuan yang sangat kritis sehingga
tidak heran bahwa para filsuf banyak di tentang oleh khalayak ramai. Para
filsuf mulai mendapatkan tempat yang paling mulia ketika terjadi pergolakan
sosial dan ilmu pengetahuan di masa Rennaissance dan seterusnya.
Filsafat
Sejarah
Ada sekitar 103 ide filsafat yang dibahas oleh para
filsuf (cinta, kebebasan, keadilan, Tuhan, dan lain-lain). Ide-ide tersebut di
reduksi hingga menjadi berbagai bentuk kajian filsafat seperti Theologi,
Epistemologi, Estetika, Etika, dan yang paling menarik perhatian para filsuf
yaitu Filsafat Sejarah, mengapa demikian ? Karena persoalan sejarah
selalu menjadi inti dari setiap filsuf besar, terutama sejarah yang berbicara
soal perjalanan manusia itu sendiri. Bahkan, beberapa teori filsafat sejarah
menjadi suatu inti dari sebuah ilmu pengetahuan, misalnya Historical
Materialism yang di populerkan Karl Marx menjadi dasar dan pijakan dari
Sosialisme Ilmiah.
Selain itu, filsafat sejarah tidak hanya selalu
mempertanyakan soal kronologis kehidupan manusia itu sendiri, tetapi juga
mempertanyakan metode untuk menjelaskan kronologis tersebut. Seperti yang di
jelaskan oleh Hegel dalam filsafat sejarahnya bahwa untuk menjelaskan daripada
kronologis sejarah manusia, metode yang di pakai adalah sebuah metode
Dialektika. Juga dengan Mazhab Historisme yang menyatakan bahwa metode sejarah
kritis menjadi suatu metode yang mutakhir tuk menggambarkan kronologis
kehidupan manusia.
Kedudukan Filsafat
Sejarah
Membicarakan soal kedudukan, maka tidak lepas dari
sebuah bentuk perbandingan suatu ilmu dengan ilmu lainnya, maka jika ditanya
tentang bagaimana bentuk kedudukan filsafat sejarah itu sendiri, maka kitaa
memerlukan ilmu lain untuk memperbandingkannya. Kita memulainya dari kedudukan
filsafat atas sejarah itu sendiri. Filsafat sebagai pondasi dasar ilmu
pengetahuan bisa dikatakan mempunyai kedudukan yang bahkan lebih tinggi dari
seluruh ilmu dan agama yang ada. ilmu pengetahuan dan pengetahuan agama sendiri
tidak akan muncul jika tidak melalui tahap filsafat. Bisa di bayangkan bahwa
sebuah kedudukan filsafat menjadi begitu sangat penting.
Untuk menjelaskan sebuah ilmu pengetahuan, maka di
butuhkan suatu filsafat. Karena jika kita sudah membicarakan suatu ilmu,
beberapa persoalan yang berkaitan dengan ilmu itu sendiri tidak akan bisa di
jawab secara ilmiah, melainkan harus melalui filsafat, begitu pun halnya dengan
sejarah sebagai ilmu yang di sandingkan dengan filsafat. Kedudukan filsafat
sejarah itu sendiri menjadi begitu penting untuk menjelaskan hakikat dari
metode dan kronologis kehidupan sejarah itu sendiri. Tidak heran, jika kita
bergulat dengan sejarah, maka kita tidak akan lepas juga dari pergulatan
filsafat yang mengiringinya.
Manfaat Filsafat
Sejarah
Jika kita mencermati tulisan di atas, maka kita akan
mendapati bahwa manfaat filsafat itu sendiri sangat banyak, juga dengan manfaat
filsafat sejarah itu sendiri, terutama untuk perkembangan ilmu sejarah. Jika
kita membicarakan soal filsafat, maka pengaruhnya akan terasa dalam metode
keilmuan serta jalannya suatu teori keilmuan itu sendiri. Terkadang teori
keilmuan itu sendiri runtuh karena adanya persoalan yang tidak bisa di jawab
lalu di ambil alih oleh para filsuf.
Filsafat sejarah sendiri mempunyai manfaat yang begitu
besar ketika kita berhadapan dengan persoalan-persoalan yang masih abstrak
dalam kesejarahan itu sendiri. Terkadang filsafat sejarah itu sendiri akhirnya
membawa pengaruh terhadap perkembangan metode sejarah. Tidak heran jika kita
perhatikan bahwa metode sejarah akan berubah-ubah sesuai dengan relevansi
zamannya.
0 comments:
Post a Comment