Wednesday, May 17, 2017

Pernyataan Singkat Mengenai Filsafat dan Filsafat Sejarah


Filsafat adalah suatu bentuk pengetahuan yang berdiri sejajar bersama agama dan ilmu. Bisa dikatakan, filsafat sebagai suatu alat untuk mencari kebenaran yang sedalam-dalamnya. Filsafat berdiri di antara mitos dan ilmu, mengapa demikian ? Karena jika kita membicarakan filsafat, maka kita akan berpikir memakai nalar dan meninggalkan mitos. Filsafat juga sebagai dasar dari segala ilmu pengetahuan yang ada. Beberapa ahli Materialis dan Positivis bahkan berkata bahwa filsafat harus beriringan dengan ilmu pengetahuan. Beberapa hal tersebut menjadikan filsafat sebagai bentuk pengetahuan yang istimewa. Terlebih lagi, bahwa filsafat mempunyai metode-metode yang sangat menarik.

Jika kita membicarakan filsafat, maka kita akan bergulat dengan pertanyaan-pertanyaan serta keraguan yang tidak bisa di jawab oleh agama maupun ilmu pengetahuan. Kita akan di hadapkan pada bentuk klaim-klaim non empiris serta pemikiran radikal. Tidak jarang juga bahwa filsafat mempunyai klaim apriori dan klaim normatif, walaupun kadang filsafat selalu menggunakan klaim empiris juga untuk mendukung teori-teorinya. Tak jarang, bahwa filsafat adalah suatu bentuk pengetahuan yang sangat kritis sehingga tidak heran bahwa para filsuf banyak di tentang oleh khalayak ramai. Para filsuf mulai mendapatkan tempat yang paling mulia ketika terjadi pergolakan sosial dan ilmu pengetahuan di masa Rennaissance dan seterusnya.

 Filsafat Sejarah
Ada sekitar 103 ide filsafat yang dibahas oleh para filsuf (cinta, kebebasan, keadilan, Tuhan, dan lain-lain). Ide-ide tersebut di reduksi hingga menjadi berbagai bentuk kajian filsafat seperti Theologi, Epistemologi, Estetika, Etika, dan yang paling menarik perhatian para filsuf yaitu Filsafat Sejarah, mengapa demikian ?  Karena persoalan sejarah selalu menjadi inti dari setiap filsuf besar, terutama sejarah yang berbicara soal perjalanan manusia itu sendiri. Bahkan, beberapa teori filsafat sejarah menjadi suatu inti dari sebuah ilmu pengetahuan, misalnya Historical Materialism yang di populerkan Karl Marx menjadi dasar dan pijakan dari Sosialisme Ilmiah.
Selain itu, filsafat sejarah tidak hanya selalu mempertanyakan soal kronologis kehidupan manusia itu sendiri, tetapi juga mempertanyakan metode untuk menjelaskan kronologis tersebut. Seperti yang di jelaskan oleh Hegel dalam filsafat sejarahnya bahwa untuk menjelaskan daripada kronologis sejarah manusia, metode yang di pakai adalah sebuah metode Dialektika. Juga dengan Mazhab Historisme yang menyatakan bahwa metode sejarah kritis menjadi suatu metode yang mutakhir tuk menggambarkan kronologis kehidupan manusia.

Kedudukan Filsafat Sejarah
Membicarakan soal kedudukan, maka tidak lepas dari sebuah bentuk perbandingan suatu ilmu dengan ilmu lainnya, maka jika ditanya tentang bagaimana bentuk kedudukan filsafat sejarah itu sendiri, maka kitaa memerlukan ilmu lain untuk memperbandingkannya. Kita memulainya dari kedudukan filsafat atas sejarah itu sendiri. Filsafat sebagai pondasi dasar ilmu pengetahuan bisa dikatakan mempunyai kedudukan yang bahkan lebih tinggi dari seluruh ilmu dan agama yang ada. ilmu pengetahuan dan pengetahuan agama sendiri tidak akan muncul jika tidak melalui tahap filsafat. Bisa di bayangkan bahwa sebuah kedudukan filsafat menjadi begitu sangat penting.
Untuk menjelaskan sebuah ilmu pengetahuan, maka di butuhkan suatu filsafat. Karena jika kita sudah membicarakan suatu ilmu, beberapa persoalan yang berkaitan dengan ilmu itu sendiri tidak akan bisa di jawab secara ilmiah, melainkan harus melalui filsafat, begitu pun halnya dengan sejarah sebagai ilmu yang di sandingkan dengan filsafat. Kedudukan filsafat sejarah itu sendiri menjadi begitu penting untuk menjelaskan hakikat dari metode dan kronologis kehidupan sejarah itu sendiri. Tidak heran, jika kita bergulat dengan sejarah, maka kita tidak akan lepas juga dari pergulatan filsafat yang mengiringinya.

Manfaat Filsafat Sejarah
Jika kita mencermati tulisan di atas, maka kita akan mendapati bahwa manfaat filsafat itu sendiri sangat banyak, juga dengan manfaat filsafat sejarah itu sendiri, terutama untuk perkembangan ilmu sejarah. Jika kita membicarakan soal filsafat, maka pengaruhnya akan terasa dalam metode keilmuan serta jalannya suatu teori keilmuan itu sendiri. Terkadang teori keilmuan itu sendiri runtuh karena adanya persoalan yang tidak bisa di jawab lalu di ambil alih oleh para filsuf.
Filsafat sejarah sendiri mempunyai manfaat yang begitu besar ketika kita berhadapan dengan persoalan-persoalan yang masih abstrak dalam kesejarahan itu sendiri. Terkadang filsafat sejarah itu sendiri akhirnya membawa pengaruh terhadap perkembangan metode sejarah. Tidak heran jika kita perhatikan bahwa metode sejarah akan berubah-ubah sesuai dengan relevansi zamannya.

0 comments:

Post a Comment

 
;