Pendahuluan
JIKA Anda diminta untuk membedakan antara Harimau Sumatera dan Harimau Siberia, saya yakin Anda akan dengan mudah melakukannya. Cukup melihatnya di ensiklopedi hewan atau wikipedia. Selain berbeda subspecies, sifat dan ciri fisik mereka pun dapat diklasifikasi perbedaannya. Namun bagaimana bila Anda bertemu dengan harimau di tengah hutan? Dapatkah Anda langsung mengenalnya? Bisa, tapi bagi orang awam dan bukan pawang atau ahli harimau tentu saja sulit. Sehingga kita cenderung menyamakan harimau tersebut menjadi harimau saja. Hal ini menjadi sama ketika kita membicarakan persoalan kelas menengah. Lalu mengenai kelas yang lain seperti borjuis kecil kita cenderung memasukkan mereka ke dalam dua kelas dominan kapitalis-proletar atau bahkan sering melupakannya.