Monday, August 15, 2016 0 comments

[Impian] Badan Eksekutif Mahasiswa yang Hendak Kita Wujudkan (Bagian 2)


HIDUP MAHASISWA..!!!
“sudah habis waktu tuk mengabdi kepada Almamater ini, keadaan tak mendukung untuk berbuat lebih. Semoga tulisan(pemikiran/gagasan) ini dapat menjadi peta(gambaran) serta bekal untuk membantu adik-adik berjuang dimasa yang akan datang…MERDEKA!!!”
Pada tulisan sebelumnya saya menuangkan gagasan tentang program jangka panjang (Disini) yang dapat digunakan untuk membangun pergerakan, pengkoordinasian dan cipta kondisi alur kerja(Birokrasi) organisasi Lembaga eksekutif tingkat Universitas (BEM Kema Tel-U) dalam jangka empat tahun. Jika dianalogikan kita ingin membangun sebuah rumah, maka kita harus memulai membangun pondasi rumah terlebih dahulu. Maka selama empat tahun ini kita membangun pondasi yang kuat, agar dikemudian hari rumah yang kita bangun ini kokoh dalam menghadapi badai dan guncangan.
 Setelah pondasi yang kita bangun ini sudah kuat, maka tahap berikutnya kita serahkan kepada generasi- penerus untuk meneruskan membangun rumah(Tel-U) agar dapat menjadi sebuah rumah perjuangan yang nyaman serta kondusif untuk memajukan Almamater, Kesejahteraan rakyat dan Bangsa Indonesia.
Sunday, August 14, 2016 0 comments

​MALAM MINGGU


krik krik
Malam minggu suara jangkrik
Walau ramai terdengar pula
Krik krik
Sepi jadi hantu jadi-jadian
Muncul ketika bulan menyambut longlongan serigala
Serial seri setiap malam minggu
Begitulah
Guk guk guk auuuuuuu serigala menangis
Srek srek dikanan suara semak mesra kekanak-kanakan
Manja
Yeaaah, rock must go on, disco merambat di kiri jalan
Lalu .....
Krik krik krik
Jangkrik memanggil cahaya malam kota
Namun tak ada yg peduli
Krik krik
Gerayangi harapan akan hadirnya seorang pasangan
Mimpi s e m u, dibaca semu
Sangat semu
O iya, kabari angin, gunung, dan pepohonan
Ku butuh tempat untuk teriak
Friday, August 5, 2016 0 comments

​MALAM KOSONG


Malam lagi temani sepiku
Seperti infrasonik dalam makam kisah-kisah
Kelam
        Meniti jalan diantara pohon cemara
Lupakan
        Kuasar yg memanggil tuk kembali
Kisah klasik
Bersama suara akordian perang dunia II
Dalam kisah Anne Frank dan syair Goethe
Romantisasi masa lalu
Masa depan
Waktu
Sekarang hanyalah persepsi
Dan mimpi-mimpi yg tak terbeli
Biarlah terasing dalam konflik antara nyata dengan ghaib
Bual bualan buaian buas masa lalu
Walau tercermin ku biarkan
K o s o n g tak bercerita
Ku bosaaaaaan!!
Sekarang hanyalah kesendirian
Kesepian
Kesunyian
Hening
Diam
Detak
Hilang
Tak terasa
Dan akhirnya harapan
Hanyalah menunggu kenyataan
                  Menunggu kepastian yg abadi
                                      Kelak
Kelakar masa lalu
Kan jadi kenyataan
Matiiiiiiii
Biarlah
Friday, July 29, 2016 0 comments

​MAWAR PUTIH KU

Bagaimana aku bisa memahami kesucian
Diantara kotornya rerumputan
Tanganku bau, tak pantas menyentuhnya
Nanti ia bisa layu
Tetapi aku mencintainya
Suatu hal yg tak terjelaskan pola pikir
Aku mencintainya
Seperti aku mencintai kalam
Yg habis di cerna oleh perasaan pujangga
Lalu aku harus apa
Cinta hadir begitu lembut membelariku
Ranah logika habis terbabat cinta
Sebegitu lembutnya
Hingga tangan kasarku hanya bisa berisyarat
Tak mampu kah ku jangkau putihnya
Nanti ia berubah menjadi rerumputan
Aku tidak mau
Tenggelam lah dialektika dalam samudra perasaan
Thursday, July 21, 2016 0 comments

​ WARNA

Warna itu banyak
Tapi engkau hanya mau menyukai salah satunya
Engkau tak peduli hias lainnya
Statis
Warna itu bergerak
Gelombang Quanta
Tapi engkau berhenti pada satu kenikmatan
Tak lagi cipta karsamu menjelajah
Warna itu dinamis
Komplementer
Jangan lah engkau merasa sendiri
Manusia picis berhenti
Di spektrum hitam putih
Lihat kanan kiri
Belakang
Maka arahmu lurus
Warna itu sangat cantik
Seandainya engkau mau mengerti


Wednesday, July 13, 2016 0 comments

​Tuhan Berkata, "Telanjanglah kalian!"


ku tinggalkan polemik
ku tanggalkan raga
ku tanggulkan hasrat
ku sepi dalam telanjang
aku kotor, malu
saat mataMu melihatku
dan bulan di malam ini
siratkan kecerobohan
Diam!
hey, diam saja kita dahulu!
dalam batas waktu yg terus berputar
jangan pakai baju!
kita mandi dalam tirta banyubiru
jangan membantah! cukup senyum!
pola itu rumit, rumitkan selebrum
tutup dulu mata itu, coba lihat!
tutup dulu telinga itu, coba dengar!
khas dalam satu warna, bau, dan rasa
hanya saja jangan terjebak keadaan
coba dengar penjelasan dalam syair qiyas
senandung-senandung tak terurai
ikuti dulu, baru kita paham!
telanjang! jangan tidak!
sebab Dia mengacuhkan kita
:(


Friday, July 8, 2016 0 comments

​Kepada...


kepada siapa aku berkata
kepada siapa terima cerita
kepada sawah yg dirundung kesepian
kepada sungai kecil berombak air mata
di kala mega telah reda menunjukkan senja
maka mengalirlah angin merenda-renda
terlihat sangka menyangka sangkakala
meniup tanda hari telah menguap ke semesta
sedangkan aku masih disini menunggu peraba
yg simak sketsa tanpa keras kepala
tak mengangguk tanda formalitas belaka
kepada mereka yg mengaku jernih hidupnya
dan saksi-saksi yg mencintai sakitnya siksa
aku menunggu untuk menuturkan kisah
namun malam membisu tak tertarik bahasa
aku masih diam mendengarkan suara serangga
bernyanyi tanda selesai hujan menyiram kita
tanda alam masih sayang kepada manusia
namun tidak untukku yg dihakimi oleh mereka
alam masih derita hilang kesuciannya
bersamanya, aku menangis ditengah merebaknya jelaga
sedang cerita tak lagi ada makna
sekitarku tertawa, menuntutku ceria
kepada siapa lagi aku mengungkap kata
mengapa?
merasa bingungkah engkau dengan semua
mengapa? aku bahkan belum bersenandung
layaknya katak memanggil hujan
layak kah aku memanggil kebahagiaan?
cerita telah habis maknanya
dan mereka pun bahagia di alam persaksian
aku bahkan harus menyaksikan alam mereka
dengan diam dan ratapan
apa ada yg salah?
atau memang terciptanya diri harus merasa
diam dan terus mengutuk diri bersalah


 
;