Ku lihat sekumpulan anak muda sedang duduk menikmati hidangan
di atas meja nya, di sebuah kafe yang tidak pernah membuat ku bergairah untuk
menyinggahi nya. Ku dengar pembicaraan mereka yang sesekali tertawa sesekali
terlihat serius dalam sebuah pembicaraan, dari pinggir jalan di halaman kafe
itu aku penasaran untuk menguping lebih dekat. Ku kira, aku akan mendengar
pembicaraan soal bagaimana melakukan insurreksi atau menciptakan revolusi, atau
setidak nya membicarakan bagaimana tentang kemanusiaan hari ini.
Yang kudengar hanyalah tentang seks, tentang bagaimana
mendapatkan kemewahan-kemewahaan, bagaimana mengelola gaya hidup yang hedon. Ah...aku
merasa payah, merasa seperti hidup di planet asing... tak pernah ku dengar lagi
di antara anak muda bagaimana melakukan pergerakan, melakukan sabotase terhadap
aset-aset kapital yang di lindungi negara, bagaimana membela kaum tertindas. Ah...aku
benar-benar iri terhadap mereka yang tidak di hantui oleh kenyataan bahwa hari
ini kita sedang tidak baik-baik saja, tak perlu merasa takut akan
ketimpangan-ketimpangan sosial yang melanda negri ini.