Hidup
Mahasiswa!!!
Melihat
dari kinerja sejauh ini, BEM kema Tel-U(kabinet 2014, Kabinet 2015 maupun kabinet
2016) menurut opini saya belum mampu membentuk lingkungan kampus yang ideal
untuk membuat perubahan yang sangat signifikan terhadap permasalahan diinternal(atau
mungkin angan-angan saya yang kentinggian, hehehhe). Bahkan banyak terdengar
suara sumbang dari mahasiswa bahkan dari beberapa lembaga internal kampus pun
ikut-ikutan berbisik atas ketidak puasan mereka terhadap kinerja BEM kema
Telkom yang sudah berusia hampir tiga tahun ini.
Jika
dilihat dari usia yang hampir menginjak angka tiga tahun, maka seharusnya BEM
kema Telkom sudah mampu membuat dasar pondasi yang kuat untuk memulai
menjalankan program-program kerja jangka panjang yang selaras dengan visi/misi
institusi. Dari pandangan saya, kongres mahasiswa yang dilaksanaka pada awal
tahun mampu menghasilkan kesepakatan sebuah blueprint program kerja kontinu
(program kerja jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang).
Program
kerja yang dibuat untuk pembangunan yang maksimal, jadi saat pergantian
presiden tidak selalu dimulai dari awal, melainkan meneruskan program kerja
jangka panjang yang sesuai kebutuhan dan tujuan dibentuknya KEMA tel-u.
Presiden mahasiswa yang baru dilantik dapat melaksanakan program-program
kerjanya selama jabatan, namun harus ikut serta pula mensukseskan program kerja
jangka panjang yang telah menjadi hasil kesepakatan didalam kongres mahasiswa
diawal tahun.
Mungkin
saya akan sedikit bercerita tentang angan-angan saya untuk gambaran jangka
panjang untuk BEM Kema Tel-U yang saya cintai ini:
Tahun pertama,
pada awal pembentukan badan eksekutif ini seharusnya mengambil langkah untuk
membangun dan mengenalkan struktur birokrasi antar lembaga mahasiswa internal
sesuai hirarki(Struktur) KEMA tel-u yang telah ditetapkan pada kongres
mahasiswa dan sesaui dengan AD/ART Kema telu. Dari yang saya lihat pada tahun
pertama ini belum berjalan secara efektif dikarenakan masih beradaptasi dengan
keadaan pasca meleburnya empat institusi menjadi satu Universitas, peleburan
beberapa lembaga mahasiswa yang tidak sedikit menuai konflik internal lembaga
yang mengharuskan BEM yang baru terbentuk ini membatu proses pemersatuan itu.
Dan masih banyak lagi permasalahan yang dihadapi di internal maupun eksternal
lembaga.
Tahun kedua,
memperkokoh dan membuat wadah sarana komunikasi diIntenal kampus maupun di
eksternal kampus. Dengan cara membuat forum-forum diberbagai sector untuk
mempermudahkan bersinerginya lembaga internal kampus dalam bekerja untuk
mahasiswa, maupun membentuk alliansi-aliansi pergerakan diluar kampus agar
mempunyai bergain power dalam membentuk pergerakan kedepannya. Dan telah mampu
dilaksanakan dengan baik oleh pres Aidil, walaupun masih banyak kekurangan
diberbagai sisi.
Tahun ketiga, mengevaluasi
dua tahun kinerja lembaga eksekutif untuk mahasiswa, memaksimalkan hubungan
internal dengan cara mempertegas ranah kerja antar lembaga internal(pencerdasan
tentang hirarki/struktur kema). Pada tahun ketiga ini lembaga eksekutif
setingkat universitas harus memberi pengertian(sosialisasi) kepada lembaga
mahasiswa internal lain bahwa lembaga eksekutif tingkat universitas sudah tidak
lagi terfokus kepada permasalahan internal kampus. Namun harus mencoba lebih
bergerak ke keluar yaitu untuk membantu membangun negeri menjadi mitra kritis
pemerintah.
Lalu
bagai mana dengan permasalah internal? Lembaga Eksekutif setingkat
Universitas(BEM Kema Tel-U) harus ihklas membagi ranah kerjanya itu kepada BEM Fakultas
lebih tepatnya berkoordinasi bekerja bersama menyelesaikan permasalahan
internal. Agar eksistensi lembaga eksekutif tingkat fakultas tidak tenggelam
dalam ranah internal karena berada ditengah-tengah ranah lembaga ekseutif univ
dan himpunan prodi. Lalu proker yang bersifat event organizer dipercayakan
kepada kepanitian tersendiri(open recruitment) atau diserahkan kepada BEM
Fakultas, jadi jiwa anggota lembaga eksekutif adalah pergerakan bukan event
organizer.
Disaat
lembaga eksekutif univ berkoordinasi dengan BEM fakultas, maka harus
dipersiapkan pula Himpunan Prodi yang dapat mandiri menyelesaikan permasalahan
ditingkat prodinya, dan pula dipersiapkan untuk membantu menghadapi
permasalahan internal kampus dengan sudut pandang keilmuan masing-masing prodi.
Tahun ke empat, setelah
lembaga eksekutif univ kuat dalam pergerakan diluar kampus, serta kuat
diinternal kampus maka itu adalah waktu yang tepat untuk mengajak BEM fakultas
ikut dalam menyikapi permasalah bangsa berdasarkan sudut pandang keilmuanya
masing-masing, Jadi Telkom university dapat memberikan solusi yang efektif
terhadap permasalah bangsa ini, karena permasalah diselesaikan dari sudut
pandang berbagai macam bidang keilmuan maka semakin baik solusi tersebut.
Mungkin
ini sedikit penjabaran dari angan-angan saya yang masih perlu didiskusikan lagi
sebab masih jauh dari kata sempurna, semoga ini dapat menjadi bahan
pertimbangan bagi adik-adik ku yang masih memiliki waktu untuk membangun kampus
ini melalui lembaga eksekutif entah itu tingkat universitas, tingkat
fakultas(BEM fakultas), maupun tingkat himpunan(HIMA). Ini adalah gambaran
langkah pada garis besarnya, yang harus perlu di perinci lagi menjadi rancangan
program kerja(angan-angan saya) yang harus diejawantahkan dalam tindakan supaya
bisa dilihat apakah sangat relevan untuk menghadapi permasalahan kampus saat
ini.
Mungkin
gambaran yang lebih terperinci akan saya jabarkan dalam tulisan saya
selanjutnya, yang akan membahas rancangan program kerja angan-angan saya.
Semoga bermanfaat…
Salam
perjuangan!!! Merdeka!!!
1 comments:
Artikel yang bagus, terimakasih sharingnya, silahkan kunjungi
website kami
Post a Comment