Mungkin tidak ada pahlawan Arab yang paling berani
selain Nabi Muhammad SAW, Umar Ibn Khattab, Khalid Ibn Walid, Gamal Abdul
Nasser, dan Saddam Husein. Salah satu dari mereka merupakan presiden Mesir yang
berhasil menggulingkan dua kekuasaan sekaligus yaitu Raja Farouk I dan presiden
Mesir pertama, Jenderal Muhammad Naguib. Gamal Abdul Nasser, mungkin pantas
disebut pahlawan Arab ketika cita-citanya yaitu mempersatukan seluruh tanah
Arab di gulirkan. Beliau berani menasionalisasi Terusan Suez di tahun 1956.
Prestasi terbesarnya ialah ia berhasil membentuk Republik Persatuan Arab
bersama Presiden Syria, Syukri Al Quwatli. Sikap Nasser dan kemenangannya di
dalam Perang Suez tersebut membuatnya menjadi panutan banyak pemerintahan oposisi
di negara-negara Arab termasuk Irak.
Sentimen pro Nasser juga banyak diserukan di Syria
sehingga Partai Baath yang berkuasa pada masa itu di bawah kepemimpinan Syukri
mendekati Nasser untuk mencoba persatuan kedua negaranya. Persatuan tersebut
juga dimaksudkan untuk mengurangi pengaruh Partai Komunis di Syria serta
menaikkan popularitas Partai Baath di kalangan rakyat. Sedangkan para pebisnis
Syria berharap agar persatuan ini dapat mereka manfaatkan untuk menggarap pasar
Mesir yang potensial. Beberapa keuntungan yang telah di prediksi oleh Syria
akhirnya membuat Partai Baath menggebu-gebu ingin bersatu dengan Mesir di bawah
kepemimpinan Nasser nantinya.