Wednesday, May 17, 2017 0 comments

Pernyataan Singkat Mengenai Filsafat dan Filsafat Sejarah


Filsafat adalah suatu bentuk pengetahuan yang berdiri sejajar bersama agama dan ilmu. Bisa dikatakan, filsafat sebagai suatu alat untuk mencari kebenaran yang sedalam-dalamnya. Filsafat berdiri di antara mitos dan ilmu, mengapa demikian ? Karena jika kita membicarakan filsafat, maka kita akan berpikir memakai nalar dan meninggalkan mitos. Filsafat juga sebagai dasar dari segala ilmu pengetahuan yang ada. Beberapa ahli Materialis dan Positivis bahkan berkata bahwa filsafat harus beriringan dengan ilmu pengetahuan. Beberapa hal tersebut menjadikan filsafat sebagai bentuk pengetahuan yang istimewa. Terlebih lagi, bahwa filsafat mempunyai metode-metode yang sangat menarik.
0 comments

Tinjauan Atas Sejarah Pertentangan Kelas Dan Prospek Sejarah Ke Depannya


“Relevansi Dan Prospeknya Di Era Mendatang”
Sekilas Tentang Sejarah Pertentangan Antar Kelas
Sejarah adalah sebuah ilmu yang mempelajari masa lampau, setidaknya itu merupakan esensi etimologi yang sederhana tentang sejarah. Dalam artian yang lebih besarnya, sejarah merupakan sistem kronologis waktu yang membahas tentang kemanusiaan sejak ditemukannya tulisan. Sejarah merupakan sebuah sistem teratur yang berjalan sesuai dengan perjalanan waktu yang bersifat lurus ke depan.
Sejarah dimulai ketika manusia telah mengenal sistem penulisan, setidaknya menurut catatan yang ada, sistem penulisan pertama telah ada sejak 5000 tahun yang lalu di Mesir walaupun ada beberapa yang mengatakan sistem penulisan pertama muncul di Mesopotamia ataupun Lembah Sungai Indus berbentuk piktograf. Sistem penulisan yang demikian di anggap sesuai dengan perkembangan pemikiran manusia yang pada saat itu lebih mengenal visualisasi dengan bentuk yang mudah di terjemahkan dan di ingat daripada suatu semiotik yang mengandung sistem kerumitan dalam setiap penerjemahannya.
Tuesday, May 9, 2017 0 comments

PKI: Perjuangan Ekonomi Politik Dalam Melawan Imperialisme Paska Proklamasi Hingga Tahun 1949

Pki: Perjuangan Ekonomi Politik Dalam Melawan Imperialisme Paska Proklamasi Hingga Tahun 1949[1][1]
PKI adalah sebuah partai revolusioner yang menjadi salah satu tonggak dari perjuangan rakyat di Indonesia dalam melawan Imperialisme. PKI menjadi musuh utama dari pergerakan-pergerakan kaum kanan seperti Masyumi, PSI, bahkan Amerika Serikat karena PKI berhasil menanamkan kesadaran kelas ke tubuh rakyat Indonesia bahwa kaum kanan yang mendukung perkembangan Imperialisme adalah kaum yang menghisap darah rakyat. Bagaimana PKI dengan pesatnya memperjuangkan ekonomi politik kerakyatakan paska proklamasi hingga tahun 1949 dalam melawan Imperialisme?

Lahirnya PKI Sebagai Anak Zaman
Lahirnya suatu partai revolusioner tidak pernah lepas dari lahirnya satu kelas yang dibelanya, yaitu kelas buruh. Begitupun juga dengan PKI, lahir di awal abad 20 sebagai pembela terdepan dari kelas buruh Indonesia yang pada saat itu masih berumur sangat muda. Walaupun masih berumur muda, namun kelas buruh Indonesia telah mampu bergerak secara militan dan disiplin dalam pertempurannya melawan kelas-kelas borjuasi yang pada saat itu juga masih berumur muda.
Tuesday, May 2, 2017 0 comments

​Marxisme: Teori Usang yang Perlu Dibangkitkan Kembali


Sejak runtuhnya Uni Soviet dan beralihnya Cina ke sistem ekonomi pasar, para marxis semakin tidak percaya diri. Apalagi Fukuyama sempat menerbitkan thesis tentang kejayaan Kapitalisme sebagai sistem akhir yang di dunia ini. Belum cukup sampai disitu, Korea Utara pun akhirnya menjadi suatu negara feodal yang sangat diktatoris dan Kuba hanyalah sepenggal cerita sejarah revolusi partisipan yang dikhianati oleh anaknya Castro. Tetapi apa benar Marxisme sudah tidak relevan lagi?
Banyak yang berkata bahwa Marxisme hanyalah mimpi para pemuda yang ingin memperjuangkan hak buruh dan menghapus kelas. Tidak sedikit yang bilang, Marxisme hanyalah sebuah filsafat Idealisme yang menyembunyikan dirinya sendiri dalam doktrin Materialisme Dialektika. Artinya, Marxisme sama dengan filsafat Hegel, dialektika yang berujung pada keniscayaan utopis. Tetapi apakah benar demikian?
Wednesday, April 26, 2017 0 comments

Marxisme dan Islam


Pengaitan antara Komunisme dengan Atheis menjadi suatu polemik yang umum di Indonesia. Stigma ini di ciptakan bahkan secara radikal sehingga rakyat Indonesia yang pada dasarnya berprinsip “gotong royong” akhirnya tidak lagi demikian. Pancasila yang merupakan Sosialisme ala Indonesia pun akhirnya di selewengkan menjadi suatu ideologi yang dekat dengan Liberalisme. Masyarakat Pancasila yang di bentuk orde baru akhirnya menjadi masyarakat totaliter dan dogmatis terhadap Pancasila yang bahkan tidak murni lagi maknanya. Tap MPR No. 25/1966 sengaja di bentuk agar pengaruh Amerika yang justru menjauhkan kita dari agama masuk ke Indonesia.
Lalu paham kita yang Sosialisme akhirnya di jauhkan, kita menjadi suatu masyarakat yang individualis, teralienasi akibat materi, dan akhirnya tidak lagi bersifat manusia. Masyarakat kita tak ubahnya seperti mesin pencetak uang bagi negara-negara Liberalisme yang maju. Hal ini tidak pernah di sadari oleh masyarakat kita sendiri karena masyarakat kita di biarkan awam dan buta akan politik. Kembali ke topik awal. Islam adalah sebuah agama yang mayoritas pemeluknya ada di Indonesia. Ketika negara ini masih dalam proses menuju tahap negara, Islam adalah penggerak mayoritas serta basis perjuangan yang paling potensial. Salah satu organisasi massa Islam yang paling besar dan juga menjadi tonggak awal pergerakan adalah Sarekat Islam.
Tuesday, April 18, 2017 0 comments

Islam Politik: Bolehkah Agama Berpolitik?


Sejak runtuhnya kekhilafahan Utsmaniyah, kaum sekuler mengumandangkan kejayaannya. Tetapi beberapa pemikir Islam modern kembali mengumandangkan Islam politik, seperti Jamaluddin El Afghani dan Muhammad Abduh. Keduanya membuat konsep Pan Islamisme yg belakangan menjadi kiblat bagi pergerakan Sarekat Islam. Tak ketinggalan, Hasan Al Banna dan Sayyid Qutbh pun mendirikan Ikhwanul Muslimin di Mesir dan mulai bersaing dengan partai sekuler Mesir. Tetapi rupanya Lenin dan kawan-kawannya di Komintern meyakinkan kita bahwa Pan Islamisme sesungguhnya bentuk Imperialisme agama. Apakah benar demikian? Kebijakan Komintern tersebut - pada akhirnya - membuat pergerakan Sarekat Islam pecah. Hasan Sho'ub, Muhammad Thaha, dan beberapa pemikir Islam lainnya sependapat dengan tesis Komintern tersebut. Menurut mereka sudah seharusnya Islam jauh dari politik.
Tuesday, April 11, 2017 0 comments

Propaganda Anti Mistisme Dan Takhayul

Indonesia, negara yang mempunyai penduduk terbesar di dunia ke – 4 mempunyai heterogenitas yang sangat tinggi. Di negara kepulauan itu, kita dapat menemukan kurang lebih 600 suku dengan bahasa dan kebudayaannya masing-masing. Apa yang paling membuat unik adalah Indonesia bahkan mempunyai kurang lebih 600 kepercayaan tradisional yang bersandarkan pada Animisme dan Dinamisme. Masyarakat Indonesia yang dogmatis akhirnya membuat kepercayaan tradisional tersebut menjadi budaya yang sangat melekat di setiap individu anggota masyarakatnya.
Rupanya, kepercayaan tradisional yang melekat dalam-dalam itu menjadi sebuah alasan utama mengapa terjadi sinkretisme agama di Indonesia. Kita mengetahui bahwa Hindu di Indonesia, baik Kaharingan, Dharma, Tengger, dan yang lainnya berbeda dengan Hindu di tempat asalnya, India. Begitu juga Kristen di Jawa bahkan berbeda dengan Katholik di Vatikan, belum lagi HKBP yang juga berbeda dengan Protestan di Eropa. Yang paling parah adalah Islam, karena Islam memiliki bentuk sinkretis yang paling banyak. Di setiap daerah di Indonesia yang mempunyai beragam kepercayaan tradisional akhirnya mempunyai bentuk ajaran Islam sinkretis yang berbeda-beda pula. Setidaknya hal inilah yang menjelaskan mengapa Islam di Indonesia dinilai sangat bernilai mistisme.
 
;