Friday, December 30, 2016 0 comments

​Kritik Fundamentalisme Agama Dalam Menanggapi Tahun Baru Masehi



Bukanlah persoalan baru ketika para fundamentalis agama menebar sentimen sektarian terhadap agama lainnya. Maksudnya ialah ketika agama lain merayakan hari besarnya, maka agama kita misalnya malah melarang tuk bersama-sama merayakannya dengan alasan menggoyang tauhid kita.  Hal tersebut terjadi saat natal dan maulid Nabi SAW hanya beda sehari. Lalu kini ada pula sentimen lainnya yg menyatakan umat muslim haram merayakan tahun baru masehi? Apa maksud mereka? Apa pantas bagi mereka untuk mengkafirkan orang yg merayakan tahun baru masehi?
Tahun masehi pertama kali di tetapkan oleh Paus Gregorius V (kalau salah mohon koreksi) pada abad kegelapan Eropa sebagai reformasi atas Kalender Julian yg sebelumnya tidak terdapat tahun kabisat. Jika kita sekarang memakai Kalender Julian, maka tahun baru akan terjadi 18 hari lagi. Kalender tersebut ditetapkan berdasarkan perhitungan perputaran bumi atas matahari. Berbeda dengan kalender hijriyah yg mendasarkan perhitungan atas perputaran bulan terhadap bumi. Jadi, perbedaan kalender bukanlah sebuah perbedaan syari'ah, namun lagi-lagi hanyalah persoalan kultur pengetahuan.
Saturday, December 24, 2016 0 comments

​Memaknai Natal Dan Maulid Nabi Saw


Apa salahnya muslim memakai topi santa? Toh, gak ada bedanya sama kristiani yang memakai peci kan? Ini hanyalah masalah kultur, bukan syari'at bung! Banyak orang yang tidak bisa memaknai toleransi karena mereka hidup dalam alam fundamentalisme Agama. Seandainya mereka mengerti bahwa persoalan kultur bukanlah persoalan syari'at, maka tidak akan ada fundamentalisme semacam ini.
Di beberapa mesjid banyak yang bilang-dalam khutbah Jum'at kemarin-kalau mengucapkan selamat hari natal itu haram. Loh, kita hanya mengucapkan, bukan merayakannya, pak Ustadz! Seperti kata Gusdur, kalau perlu kita ikut duduk bersama mereka yang kristiani untuk sekedar menghormati mereka. Lalu apa salahnya? Apa karena ada ayat Alqur'an yang menyebutkan bahwa jika kita mengikuti mereka, maka kita termasuk bagian dari mereka? Kita tidak mengikuti, tetapi kita menghormati. Inilah asas dari toleransi, bung! Jangan rusak ukhuwal al insaniyah hanya karena saling mengkafirkan. Legitimasi kafir hanyalah milik Allah SWT, bukan milik aku, engkau, atau kalian.
Thursday, December 15, 2016 1 comments

​KIRI MELAWAN



Ah iya, lupa liku
Salam perjuangan tak membisu
Sudah seharusnya pembela kaum buruh
Mati karena letusan peluru
Maaf ku kepada para serdadu
Kiri tanganku terkepal kaku
Tuk menancapkan kepala mereka paku
Karena birokrat itu batu
Maaf cintaku
Lindungi aku dengan doamu
Wednesday, December 7, 2016 0 comments

​Berpikir Bebas!! Membebaskan Pikiran Dalam Konteks Sebagai Pribadi Muslim yg Kritis


"Sebagian orang meminta agar saya berpikir dalam batas-batas Tauhid, sebagai konklusi globalitas ajaran Islam. Aneh, mengapa berpikir hendak dibatasi. Apakah Tuhan itu takut terhadap rasio yg diciptakan oleh Tuhan itu sendiri? Saya percaya pada Tuhan, tapi Tuhan bukalah daerah terlarang bagi pemikiran. Tuhan ada bukan untuk tidak dipikirkan 'adaNya'. Tuhan bersifat wujud bukan untuk kebal dari sorotan kritik. Sesungguhnya orang yg mengakui berTuhan, tapi menolak untuk berpikir bebas, berarti menilak rasionalitas eksistensinya Tuhan. Jadi dia menghina Tuhan karena kepercayaannya hanya sekedar kepura-puraan yg tersembunyi." (Ahmad Wahib dalam Catatan Hariannya)
Kutipan panjang tersebut memberikan kita senjata untuk melawan ketakutan akan berpikir bebas. Sebelumnya, dogma agama dan mistisme membuat kita terkurung sehingga untuk mempertanyakan hal yg sangat fundamental dianggap tabu. Padahal pertanyaan itu sangat penting dilontarkan agar pemahaman kita terhadap agama bukanlah pemahaman karena genealogi. Padahal Alqur'an menyatakan bahwa:
"Dan tidak ada seorangpun akan beriman, kecuali dengan izinNya. Dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yg tidak mempergunakan akalnya" (QS Yunus: 100)
Saturday, November 26, 2016 0 comments

​KISAH TENTANG DENDAM


Banyak orang yg sok mengerti
Ia tidak menyadari
Bahwa setiap kata punya arti
Yg dilihat hanya fakta diri
Tanpa mau selami makna hati
Banyak yg berkata soal kehebatan
Tetapi sedikit yg hebatnya kelihatan
Karena mereka sibuk dengan kesombongan
Tentang menilai orang dan dinilai keadaan
Juga cerita-cerita soal kehidupan
Banyak yg menantang dengan kata-kata
Masalah, ancaman kisah dan ceritera
Bermain hegemoni tuk pertahankan asa
Tanpa mau hancur karena dialektika
Mereka terjebak para setan logika
Coba maknai aku
Lalu engkau akan tahu
Bahwa aku adalah hantu
Dengan tertawa mu itu
Maka aku diam berlalu
Thursday, November 17, 2016 0 comments

​ Akulah Tuhan dan akulah manusia!


"I'm so happy, cause today i've found my friend, there in my head" (Kurt Cobain)
Pernyataan diatas tepat menggambarkan keadaan dimana aku bisa belajar banyak dengan berdiskusi bersama diri sendiri. Jika kita bisa memahami dan mengenali diri sendiri, maka kita akan tahu bahwa benar dan salah adalah apa yg bisa bermanfaat untukmu dan apa yg bisa mencelakai kamu.
Jika kamu mengenali dan memahami diri sendiri, kamu akan mengetahui bahwa pengetahuan sejati adalah kolaborasi atas kesimpulan diri dan realita yg sedang dihadapi. Walaupun kita tahu, kebenaran sejati adalah akumulasi dari diri, masyarakat, alam, dan Tuhan. Tetapi percayalah, diri sendiri harus dikompromi agar bisa di percaya. Bagaimana caranya orang bisa percaya kita, sedangkan kita tidak percaya terhadap diri kita sendiri?
Akulah Tuhan dan akulah manusia! Maka perhatikan bahwa aku telah bersaksi bahwa tiada yg lain selain yg Wujud, yaitu Tuhan - yaitu aku jua!
Thank's to my friend who lived in my head :)
Who learned about everything to me :)
Wednesday, November 9, 2016 0 comments

​Sebuah Catatan Kecil Mengenai Grunge


Grunge sejatinya memang berbicara soal depresi, melankolis, dan kecenderungan akan nihilis yg tinggi. Namun Grunge tidak akan hadir kalau tidak ada penyebab materiilnya. Dalam sejarahnya, Grunge lahir sebagai antithese dari perang dingin yg berkepanjangan, krisis moneter dunia, dan kesenjangan sosial yg menggila. Keadaan-keadaan yg demikian membentuk karakter-karakter pemuda di Seattle yg ekspresif. Mereka merespons semua hal tersebut dengan menciptakan karya-karya rock n' roll yg minus atribut. Para Grungies seringkali melakukan pemberontakan terhadap keadaan melalui karya-karyanya tersebut.
Wajar saja jika Grunge pada akhirnya sangat ditakuti oleh para orang tua. Sejatinya para pemuda di masa itu sangat membenci orang tua mereka yg hanya peduli pada kehidupan kapitalistik yg mereka jalani. Pada dasarnya, para pemuda Grungies menjalani kehidupan mereka dengan melawab arus struktural kehidupan yg ada. Itu sebabnya muncul istilah bahwa para Grungies adalah para pelopor praktik Postmodernisme. Walaupun gagasan Postmodernisme sebenarnya lebih tua lagi ditemukan dari karya-karya Nietzche hingga Mazhab Frankfurt.
Friday, November 4, 2016 0 comments

​Kegelisahanku Tentang Agama



"dari 73 golongan yg ada, mungkin golongan yg masuk surga itu golongan punk, siapa tau aja kan?" ucap temanku.
Kami bersenda gurau soal Tuhan dan agama Islam. Aku rasa tidak ada yg perlu dipersoalkan dengan pernyataan nyeleneh mereka, toh aku pernah mendengar yg lebih parah dari mereka. Persoalannya adalah aku menemukan yg lain saat bersama mereka. Racun-racun kami minum bersama dan aku yg paling banyak minum. Mulai dari makan mie, minum coca-cola dan fanta, dan menyirup kopi asli dari Sumatera. Semua membuatku sakit perut.
Hingga pagi menjelang, aku berpikir bahwa ususku sudah bolong, namun hanya dengan seteguk air, hilang sudah sakit perutku. Aneh? Menurutku tidak, itu suatu konsekuensi alami dari reaksi kimia yg terjadi dalam perut. Tetapi bagaimana dengan seteguk air yg dibaca dengan kalimat basmalah? Hilang sudah laparku selama sehari.
Saturday, October 29, 2016 0 comments

​99 Tahun Revolusi Oktober: Wacana Sosialisme dan Perspektif Gerakan


Mengenang masa lalu memang bukanlah solusi untuk menjawab tantangan hari ini. Namun dengan melihat masa lalu, kita bisa mengambil pelajaran untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan kita di masa kini. Mengenai hal ini, kita bisa menjawab pertanyaan mengapa orang masih menggunakan Leninisme sebagai ilmu pergerakan melawan Kapitalisme masa kini. Jawaban lainnya ialah bahwa Lenin telah membuktikan bahwa Marxisme bisa menunjukkan kenyataannya.
Revolusi Oktober 1917 di Rusia adalah salah satu keberhasilan kelas proletar dalam merebut kekuasaan dari kaum kapitalis dan tuan tanah. Sejarah telah mencatat bahwa Leninisme adalah suatu kenyataan yg terus bergerak mengikuti arus zaman. Mengapa demikian?
Leninisme bukanlah suatu ilmu dogmatis yg stagnan seperti suatu kitab suci yg tak bisa kita otak-atik lagi. Leninisme memberikan petunjuk metode bahwa kapital industri bisa berkembang menjadi kapital finans dan permasalahan perluasan konsumerisme telah clear dalam suatu negeri. Leninisme memberikan kita prospek cerah bahwa Imperialisme telah mewujud dalam bentuk globalisasi. Jauh sebelum Baudrillard dan Mazhab Frankfurt, Leninisme telah membuktikan bahwa perluasan kapital dapat melibatkan semua bentuk suprastruktur masyarakat, termasuk agama dan teknologi.
Saturday, October 22, 2016 0 comments

​PERGUMULAN MALAM


Biarkan ku sendiri memahami seluruh manusia
Walau rasanya sepi
Sunyi
Berharap adalah obat yg terbaik
Jangan lagi memanggilku Sosialis
Ketika aku menikmati egoku
Sepi
Namun ramai dalam kerumunan pemikiran
Lalu otakku bimbang
Akan segala putusan yg ambigu
Penat
Ketika mondar-mandir mencipta gelisah
Dan kontra memantapkan tembok pemisah
Aku dan keramaian seakan musuh
Dan penengahnya ialah setan-setan
Mereka tertawa bersama malaikat
Di perjamuan malam
Hari raya Qurban
Atau segala kisah suci keagamaan
Mampus
Biarkan diriku membusuk dalam kesepi


Saturday, October 15, 2016 1 comments

DUNIA PETERNAKAN


"wanita itu siapa, pagi-pagi dia sudah menyapu membersihkan daun jelatang di pelataran kampus", tanyaku kepada satpam kampus yg daritadi matanya hanya mengawasi tiap orang yg masuk area kampus. Matanya tanda bahwa ia sedang waspada, mungkin ia sedang mencari orang yg mulutnya lebar. Kabarnya kemarin, orang yg bermulut lebar itu meludahi seseorang yg menjual buku Islam dan Sosialisme saat bazaar di kampus.
"dia adalah orang yg diludahi oleh orang yg bermulut lebar kemarin nak", jawab si satpam kepadaku.
"siapa orang yg bermulut lebar itu?"
satpam tidak menjawab, matanya terus waspada memperhatikan para mahasiswa yg masuk ke kampus satu per satu. Aku pun jadi tak menghiraukan lagi pertanyaan tadi. Aku berjalan menghampiri si wanita yg memunguti daun jelatang satu per satu itu. Aku bertanya:
"siapa yg meludahimu kemarin, kawan?", bukannya menjawab, wanita itu malah meludahiku dan pergi dari hadapanku. Aku pun kesal, tetapi aku bersabar. Aku pun menjauhinya dan pergi ke kelas seperti biasa. Saat aku masuk kelas, aku terkejut karena kelas kosong, hanya ada dosen yg sedang ceramah soal metode sejarah, seolah-olah dihadapannya sedang ada mahasiswa yg memperhatikannya.
Aku duduk di belakang dan seperti biasa aku tertidur sambil bersandar di tembok. Tak lama kemudian si wanita tadi masuk dan duduk di depan. Ia seolah tak menganggap bahwa aku dan dosen ada di kelas.
------------
Friday, October 7, 2016 0 comments

​Pemerintahan Rakyat: Opini Tentang Topeng Suci Birokrasi, Borjuasi dan Kaum Agamawan


Hari ini, kita sebagai masyarakat Indonesia dan Asia Tenggara dipaksa siap menghadapi MEA. MEA dengan dalih kesejahteraan masyarakat Asia Tenggara dengan slogan, "bangga dengan produk lokal" - kata kaum birokrat - dipastikan mampu mengatasi kesenjangan yg terjadi secara ekonomi. Tetapi bagaimana caranya? Kesejahteraan kan tercipta dari semangat kompetisi antar produk dan tenaga kerja yg ada. Ini jelas merupakan penipuan yg fatal.
Rakyat kita dibuat bersiap menghadapi eksploitasi dan persaingan besar-besaran dengan mengadu domba kelas pekerja kita dan negara lainnya. Seperti kata Ted Sprague, kelas pekerja kan menjual kemampuan kerjanya seharga es cendol. Murahnya harga kemampuan kerja disebabkan para pekerja takut akan pengangguran. Indonesia secara tidak sadar menuju pada masa dimana pengangguran kan tercipta dimana-mana.
Kita tinggalkan sejenak masalah MEA. fokus utama dari tulisan ini adalah bagaimana kelas borjuasi, birokrat, dan kaum agamawan menggunakan topeng "pemerintahan rakyat" untuk mengeruk keuntungannya. Kita melihat - terutama kaum birokrat dan borjuasi - sebuah pergerakan menuju pada penghisapan halus terhadap negara-negara sosialis dengan dalih melawan Amerika.
Saturday, October 1, 2016 0 comments

​G 30 S 50th : Renungan Proletariat dan Peran Agama


50 tahun yg lalu, kita-kaum revolusioner kelas pekerja-diguncang oleh suatu peristiwa reaksioner terbesar sepanjang sejarah dunia (bagaimana tidak besar, korbannya bahkan lebih banyak dari korban Perang Vietnam) yaitu pemusnahan kelas pekerja revolusioner oleh kekuatan Kapitalis yg dibonceng oleh rezim militer. Kita patut merenungi kejadian yg telah melemahkan kekuatan kita sehingga kita tidak lebih dari kerikil kecil yg mudah ditumpas, bahkan hingga kini hegemoni yg tercipta telah memainkan peranan yg besar dalam meninabobokan kekuatan revolusioner kita. Sebuah peristiwa sekali pukul akibat kudeta G30S-begitulah para intelektual borjuis menyebutnya-akhirnya melahirkan lompatan dialektis.
Bukanlah lompatan kuantitas menuju lompatan kualitas, malahan sebaliknya. Ini akibat tidak terlaksananya penuntasan revolusi oleh vanguard party kita akibat terlalu puas dibawah panji Nasakom. Bagaimana bisa kaum revolusioner menikmati berlindung dibawah kekuatan revisionis dari borjuasi nasional?
Sunday, September 25, 2016 0 comments

Percakapan yang Tidak Bermakna


seorang marxis yg terkenal mumpuni MDHnya mendatangiku seraya berkata,
"lu marxis apaan? kagak sejati lu ah! masa lu masih megang paham Ketuhanan yg jelas-jelas idealis itu! Lu sama aja ngasih contoh ke buruh kalo lu kena nina bobo agama juga!"
aku yg sedang duduk-duduk sendiri nikmati alam Sekitar di atap kosan lalu menjawab,
"iyadeh yg tulen mah Maha Benar! Gua mah cuma Marxis abal-abal yg ke kamus-kamusan lagi! Ekletisis banget kan?"
"Iye lu mah harus perlu belajar lagi lebih mendalam soal ajaran Marxisme tuh!"
di suasana senja yg indah, aku dan rokok ku mencoba berduel menciptakan atraksi asap yg mengepul ke langit. Marxis yg tulen itu pun kusuguhkan rokok. Setelah itu, aku coba menyanggah perkataannya,
"Emang Tuhan juga lawannya para marxis ya?"
sambil menghisap rokok, si marxis menjawab,
"ya bukanlah, kan lu tau sendiri lawan marxis itu ya kaum borjuis"
"oooh, sekarang coba lu pulang, cari-cari dah literatur soal persahabatan manusia dengan Tuhan sama kolaborasi mereka dalam membela kaum yg lemah! Sorry, gua bukan dogmatis kayak lu yg jadiin MDH itu agama, gua aja bukan orang beragama! Yakali gua jadiin MDH itu agama. Sarana transendental gua ya Tuhan dan segala aktivitasNya. Gua mau pergi dulu ya, gua mau ngobrol sama buruh PRP dulu soal diskusi mereka yg kemaren"
Aku pun pergi meninggalkan dia dan berangkat ke Bandung. Sedangkan dirinya seperti menahan malu. Belakangan aku mengetahui bahwa dia hanyalah penikmat tulisan Marx, rupanya dia belum paham soal praktek. Sama sepertiku yg belum paham teori.

Sunday, September 18, 2016 0 comments

​IDUL ADHA & REFORMA AGRARIA


Ada yg terlupa dari hari ini, yaitu momentum ketika para petani menuntut kesejahteraan sosial melalui reforma agraria. Rupanya, Idul Adha tahun ini membawa spesialnya tersendiri bagi kaum tani yg tertindas sistem Kapitalisme. Karena Idul Adha tahun ini saya ucapkan spesial pada mereka karena hari ini adalah hari mereka yg hidup dari persawahan dan perkebunan. Para petani yg bekerja dan tidak pernah berharap pada negara. Mereka adalah pahlawan pangan sejati karena mereka lah yg akhirnya mencukupi salah satu kebutuhan pokok kita setiap hari. Tetapi mereka masih saja tertindas.
Para petani ditindas bukan oleh kelas kapitalis secara langsung, melainkan oleh para tuan tanah yg memperkerjakan mereka secara tidak sadar. Secara tidak sadar? Ya, karena mereka bekerja setiap hari demi menumbuhkan padi selama 4 bulan lalu hasilnya tidak seberapa karena upah mereka bahkan tidak cukup untuk membeli beras, apalagi untuk menyekolahkan anak mereka. Selain itu, permainan harga di pihak tengkulak membuat mereka semakin terpuruk. Alhasil, tidak ada yg namanya perbaikan nasib bagi mereka. Jalan satu-satunya ialah mereka harus menuntut reforma agraria. Inilah program yg sempat tertunda akibat rezim militer mengambil peran politik sejak 1965. Bahkan, mereka yg menuntut demikian dibantai habis dengan dalih keamanan negara. Mereka dibantai rezim demi melindungi aset-aset kapitalis yg terpelihara dari tahun ke tahun. Sedangkan siklus 'boom' dan 'bust' yg mereka ciptakan membuat sengsara kaum buruh, terlebih lagi bagi kaum tani.
Saturday, September 10, 2016 0 comments

​BERITA PAGI HARI


Dengar saksama
Komunis meradang, agamis melarang
Fanatisme menikam, ketenangan jadi kelam
Terkadang hanya bendera kita mati
Hanya tulisan kita hilang
Hanya grafiti kita di siksa
Sedangkan agamis bawa klewang dipuja
Teriakan "Allahu Akbar" serasa suci mereka kumandangkan
Teriakan "bantu rakyat miskin" wacana kosong bagi mereka
Bengis beringis
Itu si Pak Kyai Mahmud bawa AK47 naik mercy
Teriak "Anti Amerika, ganyang komunis"
Goblok!!
Sunday, August 21, 2016 0 comments

Mahasiswa kok kalah sama OSIS :p



Video yang direkam tahun 2008 ini, baru diunggah kepublik pada 19 Agustus lalu oleh akun youtube yus uda sedikit dari kita yang tahu, video ini sempat membuat saya bahagia sekaligus haru. Bangga karena ada generasi muda yang berani menjebol system yang dzolim(merusak), haru harena tidak terjadi dikampusku. Walau pun status meraka siswa SMA(pada tahun 2008) mereka berani membongkar praktek korupsi di lingkungan sekolah mereka, dengan diawali dengan keingin tahuan transparasi dana kegiatan organisasi.
Namun, kita? Setingkat Mahasiswa dengan sederet julukan yang membusungkan dada(Agent of change, iron stock, moral force dan entah apalagi sebutannya yang disebutkan dari Bahasa asing), yang dianggap manusia-manusia yang terdidik/berintelektual tak mampu mempertanyakan “Berapa dana yang diterima yayasan? Berapa dana yang dialokasikan kepada kegiatan mahasiswa?”  intinya mempertanyakan transparasi dana yang telah setiap semester kita bayarkan. Masa BEM kalah dengan siswa SMA yang mempertanyakan anggaran mereka dipotong semaunya. Tidak usah banyak ketikan langsung saja liat videonya dibawah ini:
Monday, August 15, 2016 0 comments

[Impian] Badan Eksekutif Mahasiswa yang Hendak Kita Wujudkan (Bagian 2)


HIDUP MAHASISWA..!!!
“sudah habis waktu tuk mengabdi kepada Almamater ini, keadaan tak mendukung untuk berbuat lebih. Semoga tulisan(pemikiran/gagasan) ini dapat menjadi peta(gambaran) serta bekal untuk membantu adik-adik berjuang dimasa yang akan datang…MERDEKA!!!”
Pada tulisan sebelumnya saya menuangkan gagasan tentang program jangka panjang (Disini) yang dapat digunakan untuk membangun pergerakan, pengkoordinasian dan cipta kondisi alur kerja(Birokrasi) organisasi Lembaga eksekutif tingkat Universitas (BEM Kema Tel-U) dalam jangka empat tahun. Jika dianalogikan kita ingin membangun sebuah rumah, maka kita harus memulai membangun pondasi rumah terlebih dahulu. Maka selama empat tahun ini kita membangun pondasi yang kuat, agar dikemudian hari rumah yang kita bangun ini kokoh dalam menghadapi badai dan guncangan.
 Setelah pondasi yang kita bangun ini sudah kuat, maka tahap berikutnya kita serahkan kepada generasi- penerus untuk meneruskan membangun rumah(Tel-U) agar dapat menjadi sebuah rumah perjuangan yang nyaman serta kondusif untuk memajukan Almamater, Kesejahteraan rakyat dan Bangsa Indonesia.
Sunday, August 14, 2016 0 comments

​MALAM MINGGU


krik krik
Malam minggu suara jangkrik
Walau ramai terdengar pula
Krik krik
Sepi jadi hantu jadi-jadian
Muncul ketika bulan menyambut longlongan serigala
Serial seri setiap malam minggu
Begitulah
Guk guk guk auuuuuuu serigala menangis
Srek srek dikanan suara semak mesra kekanak-kanakan
Manja
Yeaaah, rock must go on, disco merambat di kiri jalan
Lalu .....
Krik krik krik
Jangkrik memanggil cahaya malam kota
Namun tak ada yg peduli
Krik krik
Gerayangi harapan akan hadirnya seorang pasangan
Mimpi s e m u, dibaca semu
Sangat semu
O iya, kabari angin, gunung, dan pepohonan
Ku butuh tempat untuk teriak
Friday, August 5, 2016 0 comments

​MALAM KOSONG


Malam lagi temani sepiku
Seperti infrasonik dalam makam kisah-kisah
Kelam
        Meniti jalan diantara pohon cemara
Lupakan
        Kuasar yg memanggil tuk kembali
Kisah klasik
Bersama suara akordian perang dunia II
Dalam kisah Anne Frank dan syair Goethe
Romantisasi masa lalu
Masa depan
Waktu
Sekarang hanyalah persepsi
Dan mimpi-mimpi yg tak terbeli
Biarlah terasing dalam konflik antara nyata dengan ghaib
Bual bualan buaian buas masa lalu
Walau tercermin ku biarkan
K o s o n g tak bercerita
Ku bosaaaaaan!!
Sekarang hanyalah kesendirian
Kesepian
Kesunyian
Hening
Diam
Detak
Hilang
Tak terasa
Dan akhirnya harapan
Hanyalah menunggu kenyataan
                  Menunggu kepastian yg abadi
                                      Kelak
Kelakar masa lalu
Kan jadi kenyataan
Matiiiiiiii
Biarlah
Friday, July 29, 2016 0 comments

​MAWAR PUTIH KU

Bagaimana aku bisa memahami kesucian
Diantara kotornya rerumputan
Tanganku bau, tak pantas menyentuhnya
Nanti ia bisa layu
Tetapi aku mencintainya
Suatu hal yg tak terjelaskan pola pikir
Aku mencintainya
Seperti aku mencintai kalam
Yg habis di cerna oleh perasaan pujangga
Lalu aku harus apa
Cinta hadir begitu lembut membelariku
Ranah logika habis terbabat cinta
Sebegitu lembutnya
Hingga tangan kasarku hanya bisa berisyarat
Tak mampu kah ku jangkau putihnya
Nanti ia berubah menjadi rerumputan
Aku tidak mau
Tenggelam lah dialektika dalam samudra perasaan
Thursday, July 21, 2016 0 comments

​ WARNA

Warna itu banyak
Tapi engkau hanya mau menyukai salah satunya
Engkau tak peduli hias lainnya
Statis
Warna itu bergerak
Gelombang Quanta
Tapi engkau berhenti pada satu kenikmatan
Tak lagi cipta karsamu menjelajah
Warna itu dinamis
Komplementer
Jangan lah engkau merasa sendiri
Manusia picis berhenti
Di spektrum hitam putih
Lihat kanan kiri
Belakang
Maka arahmu lurus
Warna itu sangat cantik
Seandainya engkau mau mengerti


Wednesday, July 13, 2016 0 comments

​Tuhan Berkata, "Telanjanglah kalian!"


ku tinggalkan polemik
ku tanggalkan raga
ku tanggulkan hasrat
ku sepi dalam telanjang
aku kotor, malu
saat mataMu melihatku
dan bulan di malam ini
siratkan kecerobohan
Diam!
hey, diam saja kita dahulu!
dalam batas waktu yg terus berputar
jangan pakai baju!
kita mandi dalam tirta banyubiru
jangan membantah! cukup senyum!
pola itu rumit, rumitkan selebrum
tutup dulu mata itu, coba lihat!
tutup dulu telinga itu, coba dengar!
khas dalam satu warna, bau, dan rasa
hanya saja jangan terjebak keadaan
coba dengar penjelasan dalam syair qiyas
senandung-senandung tak terurai
ikuti dulu, baru kita paham!
telanjang! jangan tidak!
sebab Dia mengacuhkan kita
:(


Friday, July 8, 2016 0 comments

​Kepada...


kepada siapa aku berkata
kepada siapa terima cerita
kepada sawah yg dirundung kesepian
kepada sungai kecil berombak air mata
di kala mega telah reda menunjukkan senja
maka mengalirlah angin merenda-renda
terlihat sangka menyangka sangkakala
meniup tanda hari telah menguap ke semesta
sedangkan aku masih disini menunggu peraba
yg simak sketsa tanpa keras kepala
tak mengangguk tanda formalitas belaka
kepada mereka yg mengaku jernih hidupnya
dan saksi-saksi yg mencintai sakitnya siksa
aku menunggu untuk menuturkan kisah
namun malam membisu tak tertarik bahasa
aku masih diam mendengarkan suara serangga
bernyanyi tanda selesai hujan menyiram kita
tanda alam masih sayang kepada manusia
namun tidak untukku yg dihakimi oleh mereka
alam masih derita hilang kesuciannya
bersamanya, aku menangis ditengah merebaknya jelaga
sedang cerita tak lagi ada makna
sekitarku tertawa, menuntutku ceria
kepada siapa lagi aku mengungkap kata
mengapa?
merasa bingungkah engkau dengan semua
mengapa? aku bahkan belum bersenandung
layaknya katak memanggil hujan
layak kah aku memanggil kebahagiaan?
cerita telah habis maknanya
dan mereka pun bahagia di alam persaksian
aku bahkan harus menyaksikan alam mereka
dengan diam dan ratapan
apa ada yg salah?
atau memang terciptanya diri harus merasa
diam dan terus mengutuk diri bersalah


Monday, June 27, 2016 1 comments

[Impian] Membangun Kampus Melalui Lembaga Eksekutif (Bagian 1)



Hidup Mahasiswa!!!
Melihat dari kinerja sejauh ini, BEM kema Tel-U(kabinet 2014, Kabinet 2015 maupun kabinet 2016) menurut opini saya belum mampu membentuk lingkungan kampus yang ideal untuk membuat perubahan yang sangat signifikan terhadap permasalahan diinternal(atau mungkin angan-angan saya yang kentinggian, hehehhe). Bahkan banyak terdengar suara sumbang dari mahasiswa bahkan dari beberapa lembaga internal kampus pun ikut-ikutan berbisik atas ketidak puasan mereka terhadap kinerja BEM kema Telkom yang sudah berusia hampir tiga tahun ini.
Jika dilihat dari usia yang hampir menginjak angka tiga tahun, maka seharusnya BEM kema Telkom sudah mampu membuat dasar pondasi yang kuat untuk memulai menjalankan program-program kerja jangka panjang yang selaras dengan visi/misi institusi. Dari pandangan saya, kongres mahasiswa yang dilaksanaka pada awal tahun mampu menghasilkan kesepakatan sebuah blueprint program kerja kontinu (program kerja jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang).
Program kerja yang dibuat untuk pembangunan yang maksimal, jadi saat pergantian presiden tidak selalu dimulai dari awal, melainkan meneruskan program kerja jangka panjang yang sesuai kebutuhan dan tujuan dibentuknya KEMA tel-u. Presiden mahasiswa yang baru dilantik dapat melaksanakan program-program kerjanya selama jabatan, namun harus ikut serta pula mensukseskan program kerja jangka panjang yang telah menjadi hasil kesepakatan didalam kongres mahasiswa diawal tahun.
Mungkin saya akan sedikit bercerita tentang angan-angan saya untuk gambaran jangka panjang untuk BEM Kema Tel-U yang saya cintai ini:
Monday, June 20, 2016 0 comments

[Resensi] Resensi Novel Matahari - Tere Liye

Judul : Matahari
Penulis : Tere Liye
Penerbit : Gramedia
Tebal Buku : 500 halaman; 13.5 x 20 cm
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2016
Harga : Rp. 79.000 (http://tbodelisa.blogspot.com/)

Sinopsis Buku:
Namanya Ali, 15 tahun, kelas X. Jika saja orangtuanya mengizinkan, seharusnya dia sudah duduk di tingkat akhir ilmu fisika program doktor di universitas ternama. Ali tidak menyukai sekolahnya, guru-gurunya, teman-teman sekelasnya. Semua membosankan baginya.
Tapi sejak dia mengetahui ada yang aneh pada diriku dan Seli, teman sekelasnya, hidupnya yang membosankan berubah seru. Aku bisa menghilang, dan Seli bisa mengeluarkan petir.
Ali sendiri punya rahasia kecil. Dia bisa berubah menjadi beruang raksasa. Kami bertiga kemudian bertualang ke tempat-tempat menakjubkan.
Namanya Ali. Dia tahu sejak dulu dunia ini tidak sesederhana yang dilihat orang. Dan di atas segalanya, dia akhirnya tahu persahabatan adalah hal yang paling utama.

 
;