Wednesday, December 27, 2017 0 comments

Resah Karena ​Terasing dari Hegemoni Kapital


Ku lihat sekumpulan anak muda sedang duduk menikmati hidangan di atas meja nya, di sebuah kafe yang tidak pernah membuat ku bergairah untuk menyinggahi nya. Ku dengar pembicaraan mereka yang sesekali tertawa sesekali terlihat serius dalam sebuah pembicaraan, dari pinggir jalan di halaman kafe itu aku penasaran untuk menguping lebih dekat. Ku kira, aku akan mendengar pembicaraan soal bagaimana melakukan insurreksi atau menciptakan revolusi, atau setidak nya membicarakan bagaimana tentang kemanusiaan hari ini.
Yang kudengar hanyalah tentang seks, tentang bagaimana mendapatkan kemewahan-kemewahaan, bagaimana mengelola gaya hidup yang hedon. Ah...aku merasa payah, merasa seperti hidup di planet asing... tak pernah ku dengar lagi di antara anak muda bagaimana melakukan pergerakan, melakukan sabotase terhadap aset-aset kapital yang di lindungi negara, bagaimana membela kaum tertindas. Ah...aku benar-benar iri terhadap mereka yang tidak di hantui oleh kenyataan bahwa hari ini kita sedang tidak baik-baik saja, tak perlu merasa takut akan ketimpangan-ketimpangan sosial yang melanda negri ini.
Tuesday, December 19, 2017 0 comments

Menelaah Kembali Arti Demokrasi Terpimpin

Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan dimana semua warga negara memiliki hak yang setara dalam pengambilan keputusan bernegara dan kehidupan sehari-hari, namun demokrasi di Indonesia ini mengalamin degradasi makna yang sangat jauh dari arti sebenarnya. Kata demokrasi berasal dari dua suku kata dari Bahasa Yunani yaitu demos dan kratos. Demos yang berarti rakyat dan kratos berarti pemerintahan. Jika, disambungkan kedua suku kata itu menjadi democracy, yang berarti pemerintahan rakyat, rakyat berdaulat didalam pengambilan keputusan untuk dirinya dalam kehidupan social bermasyarakat.
Demokrasi itu pada hakikatnya adalah ‘pemerintahan rakyat’, namun dalam praktiknya di Indonesia saat ini, bukanlah demokrasi bagi rakyat, melainkan rakyat diperuntukkan bagi demokrasi. Jelas terlihat bahwa rakyat tidak diberi hak dalam proses pencalonan yang akan menduduki kursi legislatif(DPR) maupun eksekutif(Presiden), semuanya hak absolut dari permainan partai politik(parpol) yang artinya rakyat tak mempunyai pilihan lain selain memilih calon-calon yang ditentukan oleh para elit politik(Parpol).
Marilah kita ingat akan bagaimana kadang-kadang palsunya semboyan demokrasi, yang tidak menolong rakyat-jelata malah sebaliknya mengorbankan rakyat-jelata, membinasakan (menindas) rakyat-jelata sebagaimana telah terjadi pada fenomena di Indonesia selama ini penggusuran dimana-mana atas nama pembangunan, perampasan hak-hak rakyat atas penentuan nasibnya sendiri, dsb. Marilah kita awas, jangan sampai rakyat-jelata Indonesia tertipu oleh semboyan ‘demokrasi’ yang digembor-gemborkan oleh partai-partai borjuis, yang akhirnya ternyata hanya diperkuda belaka oleh segolongan orang yang memiki modal besar(lihat saja ketua-ketua parpol sekarang siapa yang tak memiliki kekayaan berlimpah?) yang hanya mencari kekuasaan sendiri, keenakan sendiri, keuntungan sendiri!.
Monday, December 11, 2017 0 comments

Memandang Disintegrasi Bangsa Secara Sederhana dari Kacamata Sang Marxis


Persoalan Indonesia sepanjang masa selalu terkait dengan disintegrasi bangsa, pemberontakan terjadi disana-sini, ingin melepaskan diri dari bumi pertiwi, dan adanya keinginan untuk mengelola kekayaan daerah sendiri merupakan faktor terjadinya disintegrasi bangsa tersebut. Lalu apa faktor yang membuat sebagian daerah ingin melakukan disintegrasi? Ada yang salah dengan negeri ini tentunya, dan kesalahan tersebut tidak pernah di tangani dengan serius sehingga disintegrasi bangsa terus terjadi hingga kini. Pernahkan para elite birokrasi berpikir tentang bobroknya desentralisasi daerah yang terus menerus terjadi karena suatu faktor tertentu? Beberapa dari peristiwa disintegrasi tersebut secara nyata dan besar-besaran ingin mewujudkan suatu perpecahan karena beberapa faktor.
Hal ini sangat disayangkan karena Indonesia, sebuah Negara kesatuan yang menginginkan akar Nasionalisme menancap kuat di setiap jiwa individunya, setiap komponen dari bangsanya tidak pernah merasa puas dengan beberapa kebijakan pemerintah atau mungkin lebih parahnya lagi karena mereka selalu tidak di perhatikan.
Monday, December 4, 2017 0 comments

Analisa Materialisme Dialektika Dan Historis Versi Tan Malaka


Alan Woods dan Ted Grants, seorang revolusioner yg berasal dari International Marxism Tendency (yg merupakan kelanjutan dari Internationale IV) telah mengarang buku yg menjelaskan bagaimana MDH berlaku dalam alam semesta dan kehidupannya - Reason on Revolt. Kedua orang tersebut telah berhasil merangkum seluruh ilmu pengetahuan dan menganalisanya teori-teori tersebut dengan analisa MDH. Alhasil, banyak kesimpulan-kesimpulan yg briliant yg bisa kita ambil dari buku tersebut, yaitu kebenaran Darwinisme, Dialektika tanpa akhir yg berlaku terhadap alam semesta, Dialektika dalam geologi, dan hancurnya nilai mistisme dalam kehidupan. Tak segan-segan, kedua orang tersebut bahkan menuduh Stephen Hawking sebagai seorang idealis tanggungan. Tetapi sebelum mereka berdua membuat buku tersebut, Tan Malaka pada awal kemerdekaan Indonesia telah membuktikan kebenaran MDH melalui analisanya yg berjudul MADILOG.
MADILOG, banyak orang yg menyatakan bahwa risalah tersebut merupakan pemikiran Tan Malaka yg orisinil. Bahkan, tidak sedikit yg menyatakan bahwa risalah tersebut adalah MDH ala Indonesia atau lebih kejamnya lagi menyebut risalah tersebut sebagai kumpulan pemikiran yg revisionis. Agaknya terlalu berlebihan jika kita menyebut Tan Malaka sebagai seorang revisionis. Pasalnya, Tan Malaka adalah seorang yg amat mengagumi analisa Lenin dan Revolusi Oktober, terlebih lagi, ia amat membenci Stalin namun tidak mau disebut Trotskyis. Alhasil, ia dibenci partai komunis serta blok imperialis.
Tuesday, November 28, 2017 0 comments

Essay Tentang Konflik di Asia Barat Dari Perspektif Marxisme


Kita sama-sama telah memahami bahwa pada dasarnya seluruh peristiwa sejarah terjadi karena adanya dialektika yang berjalan terus menerus. Dialektika yang dimaksud adalah suatu bentuk pertentangan, perubahan, dan perkembangan dengan penyebab utama Dialektika tersebut adalah tentunya basis material. Pada dasarnya pula, Dialektika terjadi untuk menciptakan kehidupan yang tidak statis, bergerak dinamis, menciptakan kondisi yang berkualitas, dan menciptakan negasi yang baru. Salah satu bentuk Dialektika yang menjadi dasar dari terjadinya berbagai peristiwa sejarah di dunia adalahKonflik. Konflik merupakan suatu bentuk pertentangan atau ketegangan yang terjadi akibat adanya api yang di ciptakan oleh salah satu pihak yang mengalami konflik.
Tuesday, November 21, 2017 0 comments

Kritik Hubungan Material Dalam Perdagangan Mikro


Keramaian macam apa lagi yang engkau tawarkan, keramaian hati, cinta, kegelapan, atau bahkan keramaian suasana aksi? Tidak, ini adalah keramaian hubungan komunikasi yang dilakukan antar sesama manusia yang saling memerlukan. Ya, keramaian perdagangan ala Kapitalisme, mereka menukar barang dengan uang dan kita menerima uang dengan memberi barang. Disini hukum pertukaran terjadi sangat marak. Mulai dari pukul 8 pagi hingga sekarang, pukul 11 siang.
Mereka rela mengantri demi membeli buku, pernak-pernik Jepang, poster anime dan stiker-stiker bergambar tokoh manga. Mereka rela menukarkan berbagai lembar uang mereka dengan barang-barang tersebut. O iya, hampir lupa, disini hukum penawaran dan permintaan terjadi sangat jelas. Jika kita membuat akumulasinya, maka permintaan sekarang lebih tinggi dari penawaran. Aneh memang, mereka meminta barang yang mereka butuhkan dan akhirnya mungkin tidak mempunyai nilai guna yang besar, bahkan komoditi yang mereka beli tidak mengandung nilai tukar pula!
Wednesday, November 15, 2017 0 comments

ESSAY TENTANG TAHUN-TAHUN DEPRESI EKONOMI


“Krisis Malaise & Pengaruhnya Pada Hindia Belanda”
Depresi ekonomi adalah suatu sebutan untuk masa dimana pada saat itu terjadi kelesuan finansial yang membuat perekonomian suatu wilayah menjadi hancur. Depresi ekonomi bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti turunnya indeks harga saham hingga melemahnya suatu mata uang sebagai akibat dari kelesuan bisnis dan melemahnya faktor ekonomi lainnya.
Akibat dari depresi ekonomi tersebut bisa beragam, secara garis besarnya, melemahnya ekonomi suatu wilayah akan mengakibatkan terganggunya aktivitas ekonomi di wilayah tersebut, bahkan bisa menghancurkan kehidupan sosial di wilayah tersebut. Maka tidak heran, seperti kata Marx, bahwa sejarah tersebut dikendalikan oleh faktor ekonomi. Terhambatnya produksi dan menurunnya daya konsumsi masyarakat bisa membuat sosialitas masyarakat bisa hancur sama sekali. Akhirnya, seperti yang pernah kita lihat pada depresi ekonomi sebelumnya, PHK besar-besaran, pengangguran, dan hancurnya stabilitas nasional suatu wilayah.
Thursday, November 9, 2017 0 comments

Reaksi Atas Maraknya Elite Populis Dalam Gerakan Kiri


Wacana yang saya tulis ini berasal dari hasil diskusi saya bersama kawan saya yang bernama Josman Simarmata terkait dengan munculnya gerakan populis di Bandung. Dalam diskusi tersebut, Saya sependapat dengan kawan Josman terkait dengan gerakan populis yang menempatkan tujuan sebagai subjek sebagai gerakan yang sejati. Tetapi menurut saya, pernyataan tersebut tidak menyentuh akar permasalahan, mengapa populisme bisa menjadi pisau bermata dua? Jika dipakai untuk kebaikan akan menghasilkan hal baik dan jika dipakai untuk keburukan akan menghasilkan hal yang buruk pula.
Gerakan populis yang selama ini kita kenal mempunyai makna yang dangkal, yaitu gerakan yang mempunyai tujuan untuk bagaimana caranya meraih simpati rakyat untuk tujuan tertentu. Tentunya gerakan populis tidak selalu berarti gerakan yang memanfaatkan simpati masyarakat untuk menjadi popular. Pada kenyataannya, kata ‘populis’ sendiri sudah tereduksi maknanya sejak lama. Muhammad Al Fayyadl pada akhirnya membagi arti dari populisme itu sendiri menjadi dua, yaitu populisme yang selama ini kita kenal sebagai pola berpolitik berdasarkan popularitas dan populisme yang berarti gerakan kerakyatan[1][1]. Dalam kata lain, Populisme dalam arti sesungguhnya ialah gerakan yang menjadikan rakyat sebagai subjeknya. Tapi apakah benar Populisme itu gerakan yang menempatkan rakyat menjadi subjek utama? Ernesto Laclau menyebutkan bahwa ‘rakyat’ dalam populisme belum benar-benar spesifik dan mempunyai arti khusus yang membuat kita berpendapat bahwa populisme sebagai bentuk gerakan progresif. Tetapi, baik kaum liberal maupun progresif sangat mencurigai populisme karena tidak jelasnya arti dari gerakan tersebut.
Thursday, November 2, 2017 0 comments

November: Refleksi Atas Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan


November-anggapan kita bersama-adalah bulan perjuangan, mengapa demikian? Mungkin karena kita memperingati satu hari dimana Bung Tomo dan para pejuang lainnya berusaha mempertahankan Surabaya dari serangan tentara NICA. Kita mengingat hal tersebut sebagai satu peristiwa sejarah yang sangat penting karena banyak hal menarik yang terjadi saat itu, misalnya adalah peristiwa pembunuhan Birgjen Mallaby dan peristiwa perobekan bendera di Hotel Yamamato. Tetapi pernyataan yang menyebutkan November sebagai bulan perjuangan tidaklah sedangkal itu. Setidaknya kita menyadari bahwa simbolisasi tersebut menjadi perwakilan dari berbagai peristiwa perjuangan yang terjadi selama masa revolusi nasional mempertahankan kemerdekaan.

Mengenang Revolusi Nasional Indonesia
Mengapa harus revolusi nasional? Banyak orang beranggapan bahwa nama tersebut agak berbau “kekiri-kiran”, tetapi revolusi nasional bukanlah revolusi kaum kiri, melainkan revolusi yang melahirkan suatu republik baru yang bebas dari penindasan yang diakibatkan oleh Imperialisme. William Ogburn memberikan makna yang bagus dari kata “revolusi” yaitu, ruang lingkup perubahan sosial meliputi unsur-unsur budaya baik material maupun non-material untuk menekankan pengaruh besar dari unsur-unsur budaya material dari elemen non-material. Merujuk pada pernyataan tersebut, maka kita bisa simpulkan bahwa revolusi nasional adalah merubah tatanan kebudayaan material lama yang masih dikuasai pengaruh lama-dalam arti nasional-menuju kebudayaan baru yang bersifat bebas dari penindasan Imperialisme.
Tuesday, October 24, 2017 0 comments

DARWINISME & MARXISME


Dunia terperanjat ketika seorang ahli Biologi asal Inggris menerbitkan The Origin of Species sebagai hasil dari studi bandingnya ke Galapagos. Para ahli ilmu pengetahuan menyebutkan bahwa inilah adalah suatu kemenangan telak dari ilmu pengetahuan dan para agamawan mengatakan bahwa ini adalah kiamat bagi agama. Mengapa? Karena Darwin si pembuat buku menyatakan bahwa makhluk hidup berkembang dari sifatnya yang kuantitatif menjadi kualitatif. Dia berasumsi bahwa asal makhluk hidup itu dari satu sel lalu menjadi banyak makhluk hidup dan akhirnya manusia lah sebagai perkembangan paling mutakhir dari proses tersebut. Teori tersebut dinamakan teori evolusi dan oleh para ahli menyebutkan bahwa teori itu benar-benar terjadi. Darwin jelas menyatakan bahwa perkembangan kehidupan makhluk hidup atau munculnya kehidupan itu tanpa campur tangan bentuk ghaib apapun.
Teori tersebut menjadi sebuah kebenaran ketika ditemukan banyak fosil-fosil makhluk hidup zaman dahulu yang menjadi bukti adanya suatu lompatan kuantitatif ke lompatan kualitatif. Bukti-bukti tersebut di perkuat dengan ditemukannya hominid di Afrika dan beberapa spesies kera berjalan tegak lainnya. Beberapa spesies ini mempunyai perkembangan volume otak hingga menuju kesempurnaan otak Homo Sapiens. Bukti-bukti tersebut akhirnya menyatakan bahwa teori evolusi Darwin adalah bentuk Materialisme Historis dalam ilmu alam. Bahkan Engels menyatakan bahwa teori evolusi Darwin harusnya mendapatkan apresiasi dan patut menjadi loncatan ilmu pengetahuan dunia, sama halnya seperti Newton yang telah menyatakan hukum mekanika.
Saturday, October 21, 2017 0 comments

Tentang Bagaimana Materialisme Dialektika Menjadi Filsafat Penggerak Sejarah Saat Revolusi Oktober


“Kaum Bolshevik tidak boleh menunggu Kongres Soviet... Mereka harus merebut kekuasaan segera... Kemenangan sudah dijamin dan ada peluang sembilan dari sepuluh bahwa tidak akan ada pertumpahan darah... Menunggu adalah kejahatan terhadap revolusi” [1]
Begitulah suara pidato Lenin pada saat persiapan sebelum revolusi sehingga bisa membawa sepuluh ribu kaum buruh Petograd dan kaum Bolshevik ke dalam nuansa revolusi dan tidak gentar untuk merebut kantor-kantor pemerintahan Tsar dan menasionalisasi semua aset milik asing. Semua aset produksi milik para Kapitalis direbut secara serentak di berbagai daerah di Rusia sehingga kemenangan revolusi membawa mereka ke puncak otoritas untuk menghapus kelas di Uni Soviet.
Revolusi Rusia di awali dengan pemogokan besar-besaran kaum buruh pada 1905. Gelombang pemogokan besar yang dilakukan pada masa itu dianggap sebagai gladiresik bagi revolusi Oktober di kemudian hari. Soviet atau dewan kelas pekerja pertama terbentuk di Petograd pada 1905 dengan Leon Trotsky sebagai pimpinannya. Tetapi Tsar Nicholas bertindak kejam dengan menembaki para pemogok kerja, tragedi berdarah akhirnya menjadi awal dari pergolakan selanjutnya. Trotsky ditangkap pada tahun 1907 dan Lenin pergi ke Jerman. Buruh dalam keadaan tekanan yang sangat luar biasa pada saat itu sehingga perlunya revolusi di rasa sebagai jalan satu-satunya untuk membebaskan kaum kelas pekerja dari penindasannya.
Thursday, October 12, 2017 0 comments

SOAL SEJARAH REVOLUSI OKTOBER SECARA SINGKAT


BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang Masalah
Mungkin dunia ini tidak akan menarik jika Karl Marx tidak lahir, karena dirinya lah, sepertiga dunia di lingkupi merah revolusi dan dua pertiga lagi membicarakannya. Hingga kini, Karl Marx dan ajarannya menjadi momok yang paling di pertanyakan di bumi. Ajarannya mengenai Materialisme Dialektika, teori nilai kerja, ataupun Sosialisme Ilmiah menjadi dasar pijakan bagi berdirinya negara-negara Sosialis di seluruh dunia. Ajarannya bahkan banyak di sintesa dengan pemikiran-pemikiran baru, seperti Sartre dengan Eksistensialisme nya dan Soekarno dengan Marhaenisme nya. Namun, itu semua tidak akan terjadi ketika Revolusi Oktober tidak ada.
Lenin merupakan sang Teoritikus Marxis yang mempraktekkan isi ajaran dari The Communist Manifesto serta teori Karl Marx lainnya sehingga di tangan dia, Marxisme bukan lagi teori usang yang hanya ada di dalam teks-teks ekonomi politik saja. Karena Lenin lah, Marxisme menjadi dikenal luas oleh berbagai negara di dunia. Marx sendiri berkata bahwa teorinya tidak akan berhasil jika tidak ada prakteknya. Maka Lenin lah yang pertama kali memberi contoh tentang bagaimana teori Karl Marx itu berhasil.
Wednesday, October 4, 2017 0 comments

Menjawab Pemahaman Vulgar Atas Konsep Pelenyapan Negara


Anarkhisme, suatu paham yang menyatakan bahwa segala bentuk penindasan harus di musnahkan. Negara sebagai suatu sistem penindasan juga merupakan salah satu hal yang harus di lenyapkan. Dalam sistem Anarkhisme, tidak ada kejelasan struktur atas pelenyapan negara tersebut. Apa yang menjadi dasar Anarkhisme adalah bahwa sebuah sistem adalah bentuk penindasan individu, tetapi apakah pernah terlintas dalam pemikiran bahwa ketika sebuah sistem tersebut, termasuk negara tidak ada, maka apakah disiplin itu akan hilang? Bagaimana dengan konsep peraturan dan apa akibatnya ketika itu terwujud? Yang terjadi adalah sebuah kehancuran nyata umat manusia. Konsep Marxisme tentang pelenyapan sebuah negara di utarakan secara revisionisme oleh Bakunin. Tetapi pada perkembangannya, teori tersebut (Anarkhisme) tidak jelas struktur dan arahnya, ketika digabungkan dengan teori revolusi Marx, maka Anarkhisme pantas semakin brutal. Munculnya istilah Anarkhis sebagai bentuk kebrutalan seseorang adalah karena sistem Anarkhisme mengajarkan demikian. Untuk melenyapkan sebuah negara, maka di perlukan jalan terror dan kekerasan. Apa itu benar?
Marxisme sebagai sebuah sistem ideologi yang menyeluruh juga terstruktur juga menyatakan konsep pelenyapan negara. Tetapi konsep tersebut tidaklah sekacau Anarkhisme. Masyarakat sering salah paham ketika mereka terjebak pemikiran bahwa Marxisme dan Anarkhisme itu satu tujuan, yaitu menciptakan masyarakat tanpa negara. Mereka tidak memperhatikan bahwa Marxisme menyatakan bahwa tahap masyarakat komunisme yang paling tinggi adalah menciptakan Kesadaran Masyarakat Tanpa Kelas. Untuk mengerti sebuah konsep pelenyapan sebuah negara dalam ranah Marxisme, maka kita perlu mengetahui tahap-tahap perkembangan sebuah negara. Dalam Marxisme di sebutkan bahwa tahap masyarakat pertama adalah tahap masyarakat komunal purba, lalu transformasi menjadi masyarakat feodalistik, lalu masyarakat kapitalistik, terakhir adalah tahap masyarakat sosialisme. Tahap tertinggi dari Sosialisme tersebut adalah Komunisme, maka apa yang di cita-citakan Marx-Engels adalah menciptakan masyarakat Komunisme. Bagaimana sistem masyarakat Komunisme tersebut?
Wednesday, September 27, 2017 0 comments

Mengenal Materialisme dan Dialektika dalam Konteks Marxisme


Dewasa ini, banyak kaum Marxis vulgar yang memahami Marxisme sebagai ideologi yang mengajarkan revolusi ataupun dalam konteks politiknya saja. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang asal mengerti Marxisme sehingga karena mereka, akhirnya Marxisme jatuh ke lembah sasaran kritik vulgar yang sebenarnya mudah untuk di jawab, namun mereka akhirnya kalah pendapat. Mereka tidak memahami Marxisme secara keseluruhan, seseorang pernah berkata kepada saya bahwa untuk mempelajari keseluruhan dari sendi-sendi Marxisme di butuhkan waktu selama 20 tahun.
Sekilas pernyataan tersebut terlihat hiperbola, namun mungkin saja iya, karena untuk memahami Marxisme maka kita harus memadukan antara teori dengan praxis. Karena Marxisme adalah teori yang berdiri atas praxis, keberhasilan dari Marxisme di tentukan oleh praxis-praxis yang ada. Praxis dari Marxisme bukan sekedar revolusi atau mendirikan kediktatoran proletariat saja, namun lebih dari itu adalah menanamkan keseluruhan dari ajaran Marxisme ke dalam seluruh sendi kehidupan proletariat.
Untuk memahami hal demikian, maka kita harus menjadi seorang proletar terlebih dahulu, karena bagi seorang Borjuis, tidak mungkin bisa memahami Marxisme secara mendalam, hal yang demikian bisa menjerumuskan borjuis tersebut ke dalam pemikiran yang revisionis seperti halnya yang terjadi pada kebanyakan Marxis vulgar pada umumnya. Karena pada sesungguhnya Marxisme hanya di tujukan kepada kaum proletar saja sebagai pemegang amanat untuk menciptakan perdamaian tanpa kelas di seluruh dunia.
Tuesday, September 19, 2017 0 comments

Kritik Atas Penalaran Ide Para Kaum Idealisme

Kebanyakan orang hanya menulis filsafat berdasarkan teori filsuf lainnya atau sejarah dari teori tersebut. Di sini saya akan menjelaskan fenomena dan gejala menurut pendapat saya yang merupakan gabungan dari beberapa pendapat dari filsuf Materialis lainnya.
Secara singkat, fenomena adalah gejala-gejala yang tampak oleh hal ihwal keindraan, sedangkan gejala adalah kejadian atau peristiwa yang menjadi tanda akan timbulnya fenomena. Keduanya saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan. Selama beberapa abad para filsuf Materialis memakai kedua hal tersebut untuk menjelaskan bagaimana keadaan yang tidak pernah ditapaki manusia seperti luar angkasa dan mikrokosmik atom.
Mereka tidak berbicara seperti layaknya filsuf yang hanya memakai data-data untuk menjelaskan keadaan yang samar, mereka menjelaskan perubahan yang ada pada ketampakan samar tersebut. Tidak dalam keadaan yang mekanistik, melainkan dalam keadaan yang berdialektika. Fenomena dan gejala menjadi suatu bentuk penjelasan nonempiris yang paling menarik, karena kedua konsep itulah para filsuf Materialis menciptakan pendapat soal Tuhan, alam, atom, dan berbagai hal lainnya yang ketampakannya samar.
Sunday, September 17, 2017 0 comments

​ROSA LUXEMBURG DAN ANALISA MENGENAI KERUNTUHAN KAPITALISME

Rosa Luxemburg, nama ini sungguh masyhur seantero dunia. Jika seorang Marxis belum mengetahui sosok Rosa, maka ia perlu berpikir ulang untuk menyatakan dirinya sebagai marxis. Pemikirannya dianggap sangat radikal, bahkan ia tidak segan mengkritik Marx soal reproduksi kapitalisme dan juga menjadi pembela umum revolusioner dari serangan para reformis Eropa yang menelanjangi Marxisme secara dangkal. Teorinya yang paling berpengaruh namun luput dari perhatian kita ialah persoalan mengenai keruntuhan Kapitalisme.
Dalam bukunya, reformation or revolution, Rosa banyak mengkritik pandangan para reformis mengenai laju perkembangan Kapitalisme yang menggila. Bernstein sebagai seorang yang menjadi pionir dalam gerakan reformis bahkan menyatakan bahwa kapitalisme memperlambat keruntuhan dirinya dengan proses adaptasi. Adaptasi tersebut termanifestasikan dengan sirnanya krisis-krisis ekonomi global dengan berkembangnya sistem kredit, kerjasama organisasi-organisasi perusahaan (biasanya disebut kartel dan trust), komunikasi dan informasi yang disempurnakan, dan kesejahteraan yang diberikan kaum modal kepada para pekerja. Karena alasan itulah, Bernstein mengajukan realisasi Sosialisme dengan reformasi sosial. 
Namun, Rosa yang berpandangan revolusioner dengan jelas membantah semua analisa Bernstein itu dengan menyatakan teori Marxis itu benar dan revolusioner bukan reformis seperti para intelektual pengecut. Menurut Rosa, adaptasi Kapitalisme tersebut justru menuntun Kapitalisme ke titik kehancurannya. Ia memulai analisa kritiknya dengan menjabarkan bagaimana sistem kredit dapat memperlambat namun juga mempercepat keruntuhan Kapitalisme.
Monday, September 4, 2017 0 comments

AGAMA SASTRA


Sastra-ungkapan hati soal hakikat keadaan yang dituangkan dalam kata-kata ataupun tindakan yang penuh romantisme-memang mampu mengguncang kehidupan. Karena berawal dari sastra lah kita kan menemukan filsafat dan ilmu pengetahuan. Coba perhatikan bagaimana Homer menceritakan kisah Troya yang akhirnya menjadi sejarah tak terbantahkan ketika kota tersebut ditemukan reruntuhannya di pesisir Turki. Lalu seberapa pentingkah sastra kita ini? bagi para sastrawan, sastra adalah suatu agama yang mampu mengubah cara pandang kita terhadap dunia. Dalam dunia kata-kata yang bermakna dalam, kita bukanlah Islam, Kristen, Yahudi, ataupun Hindu dan Buddha karena agama-agama tersebut mempunyai klaim kebenaran absolut yang tak terinterpretasikan secara vulgar karena ada hukum Tuhan yang melarangnya. Agama-agama itu membatasi kita dalam mengungkapkan segala hal yang perlu diungkapkan karena kita takut akan neraka dan menginginkan surga.
Bukan surga itu yang kita inginkan, surga yang masih berbentuk khayalan para agamawan. Namun, surga kata-kata yang kita ciptakan sehingga membuat orang bisa merasakan apa yang kita rasakan. Bukan neraka itu yang kita takutkan, tetapi sebuah neraka yang membunuh kata-kata para sastrawan sehingga ia mampu tuk berkata “ketahuilah bahwa di alam kubur suaraku akan lebih lantang”. Agama itu cukuplah disimpan sebagai bentuk hubungan intim kita dengan Tuhan. Bagi kita, kebenaran yang absolut hanyalah milik para pengarang. Namun, kebenaran itu bisa berupa kebenaran parsial ketika ia diinterpretasikan oleh para penikmat karena sastra adalah hal yang paling universal yang pernah kita kenal.
Wednesday, August 30, 2017 0 comments

​AGAMA DAN SELUBUNG KAUM MODAL

Agama itu alat paling efektif yang digunakan kaum modal untuk mempertentangkan antar sesama masyarakat yang tertindas. Mereka - kaum modal menciptakan kefanatikan yang berlebih dengan dalil naqli dan dalil aqli yang mereka plesetkan. Rasanya lucu melihat kaum suci mengkafirkan orang karena ia mempunyai kuasa melebihi Tuhan. Atau bahkan kefanatikan melarang mereka yang beragama lain untuk beribadah di daerahnya. Faktanya ini sering terjadi!
Pandangan kolot terhadap agama dalam selubung cantik tradisionalis feodal membuat mereka percaya bahwa jika mereka berlaku jihad atau membetulkan akhlak domba-domba Tuhan yang tersesat akan menuntun mereka ke surga. Faktanya kaum agamawan adalah orang2 menjual agamanya demi UANG. ia memasang tarif dakwah, membuka bank syari'ah, bahkan kalau perlu PSK berbasis syari'ah seperti nikah mut'ah. Surga hanyalah wacana untuk membuat masyarakat tertindas pasrah menerima nasibnya!
Saturday, August 26, 2017 0 comments

​SEKILAS TENTANG "THE GRUNGE MOVEMENT"

Masih ingat dengan teriakan serak dari sang maestro "Kurt Donald Cobain" ? "With the lights out ..."
"Smells like Teen Spirit" mungkin jadi pembuka jalan mainstream dari aliran musik Grunge. Namun, Nirvana bukanlah awal dari sejarah Grunge. Sejarah Grunge sebenarnya bisa ditarik hingga dekade 60an dengan munculnya Crosby, Stills, Nash, & Young yg memainkan distorsi kasar dalam festival musik Woodstock tahun 1969. Neil Young sendiri di nobatkan sebagai "The Godfather of Grunge".
Sebenarnya musik Grunge seperti apa ?
Grunge mempunyai ciri-ciri turunan dari Heavy Metal, Alternative Rock, dan Punk Rock. Distorsi gitar yg kotor, penuh fuzz & feedback, bass yg mempunyai distorsi kotor, suara vokal yg serak parau, dan lirik yg melankolis. Beberapa lagu Grunge yg lebih slow memiliki suara alunan gitar yg lembut dengan lirik yg penuh dengan rasa kekecewaan, melankolis, dan aspiratif. Kita mengenal 4 band Grunge yg mempunyai ciri-ciri musik yg sangat berbeda.
Wednesday, August 16, 2017 0 comments

Lumpen Proletariat Dan Borjuis Kecil

Pada masa Kapitalisme, maka pertentangan yang terjadi adalah diantara 2 kelas yaitu borjuis (kaum pemilik modal) dan proletar (kaum buruh). Kedua kelas ini bertentangan dikarenakan adanya kepemilikan pribadi atas alat produksi. Selain itu, karena beredarnya uang yang mengandung nilai tukar barang yang tidak sesuai membuat sifat kerja menjadi terasing. Adanya nilai lebih yang menumpuk akibat kontrak kerja yang harus dipenuhi buruh secara terpaksa juga menjadi alasan adanya pertentangan antara 2 kelas tersebut. Selain dari 2 kelas tersebut, dimasa Kapitalisme juga terdapat 2 kelas lagi yang kemudian sifatnya sangat fleksibel yaitu lumpenproletariat dan borjuis kecil. Kedua kelas ini tidak termasuk diantara 2 kelas yang bertentangan tersebut.
Lumpenproletar merupakan kelas orang yang tidak berpunya modal namun tidak bekerja kepada kaum pemilik modal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seringkali, mereka menjadi tanggungan negara akibat habisnya lapangan pekerjaan yang tersedia atau terbatasnya modal untuk mengembangkan usaha. Kalau kita analisis sedemikian rupa, tahun 2010, Indonesia memiliki 8,59 juta jiwa yang terkategorikan kelas lumpenproletar[1][1]. Mereka terdiri dari pengangguran, pengemis, pengamen, gelandangan, orang gila, dan juga preman. Jumlah yang lumayan banyak tersebut seharusnya menjadi beban tanggungan negara sesuai dengan pasal 34 UUD 1945, namun yang terjadi bukanlah demikian.
Tuesday, August 8, 2017 0 comments

Siapa Kawan Kita, Orang Islam Atau Komunisme?


Islam di masa sekarang dimanifestasikan ke dalam sikap para penganutnya yang ternyata terlalu dogmatis dan fanatis. Terkadang saking fanatisnya mereka, mereka berani membuat konsep kekhalifahan baru yang bernama Islamic State of Iraq and Syria atau yang lebih dikenal ISIS. Orang bilang, ISIS adalah boneka imperialis Amerika untuk menghancurkan umat. Lalu ada pula Hizbut Tahrir yang juga ingin mendirikan kekhalifahan secara radikal di dunia, termasuk di Indonesia. Sebagian umat Islam pun menyangka bahwa Hizbut Tahrir merupakan boneka Syi’ah. Lalu di masa lampau hingga kini kita telah dihadapkan dengan Taliban yang merupakan organisasi Mujahidin asal Afghanistan yang mendapat dana pula dari imperialis Amerika untuk merebut kekuasaan Afghanistan dari Soviet! Lalu teroris-teroris yang kita kenal bahkan mengaku beragama Islam, lalu dimanakah letak aqidah mereka yang sehat itu?
Wednesday, August 2, 2017 0 comments

Menjawab Kritik Atas Nasionalisasi Aset yang Sedang Kita Galakkan


APAKAH KITA PERLU NASIONALISASI ASET NEGARA?
Mengutip dari perkataan Marx dalam Manifestonya :
Ciri istimewa Komunisme - bukanlah penghapusan milik pada umumnya, tetapi penghapusan milik borjuis. Tetapi milik perseorangan borjuis modern adalah pernyataan terakhir dan paling sempurna dari sistim menghasilkan dan memiliki hasil-hasil yang didasarkan pada antagonisme-antagonisme kelas, pada penghisapan terhadap yang banyak oleh yang sedikit.
Tugas kaum Komunisme adalah menghapus kepemilikan pribadi atas alat produksi yang dipegang oleh borjuis, jelas terpampang dalam Manifesto bahwa yang di hapus adalah milik perseorangan bojuis modern. Hal ini bisa dimengerti dengan satu kalimat sederhana yaitu “Penghapusan milik perseorangan”. Penghapusan yang demikian dapat menghilangkan antagonisme-antagonisme kelas yang telah memperlebar jurang kesenjangan sosial.
Wednesday, July 26, 2017 0 comments

Pemimpi Revolusioner


Setelah menyaksikan Bolshevik memenangkan pertarungan kelas di Rusia pada 1917, lalu Kunchantang di China pada 1949 dan terakhir ialah partisan Fidel Castro serta Che Guevara di Kuba pada 1950an akhir, kita saksikan kaum reaksioner berhasil memenangkan pertarungan kelas di Indonesia pada 1965. Namun, bukannya kelas proletar yang menang, kaum militer dan birokrat berhasil menindas sekali lagi hingga kini. Kini-50 tahun setelah peristiwa kemenangan itu-kita terpaksa patut gembira atas darah yang tertumpah. Darah yang berjuang untuk kebebasan dan keadilan sosial.
Kaum Libertarian boleh bersorak gembira karena Sosialisme hangus di Indonesia, namun mereka tak sadar bahwa apa yang mereka lakukan ialah tidak lebih seperrti penari sundal yang menari karena merasa suci dan terbebas dari dosa. Lebih lagi kaum agamawan yang mendewakan surga akhirat, ia lupa tugasnya sebagai khalifah di bumi. Mereka berhasil meninakbobokan kesadaran kelas pekerja buruh, tani, dan nelayan. Kini-setelah para pelopor mati dibredel peluru panas aparat-kita hanya bisa bernyanyi ‘darah juang’ untuk menghormati mereka yang telah berjuang menuntut kebebasan. Selebihnya kita hanyut dalam hegemoni Kapitalisme. Sayangnya, kita tidak pernah sadar bahwa Gramsci pernah berkata seperti ini saat rezim Fasisme Italia berdiri sebagai pembela teori evolusi yang paling gigih. 
Wednesday, July 19, 2017 0 comments

Kritik Kritis Frontal


Persoalan kritik menjadi biang dari beberapa peristiwa besar. Misalnya ialah kritik Marx terhadap Kapitalisme, kritik Reagen terhadap Stalin, atau bahkan kritik mahasiswa terhadap pemerintah. Beberapa dari kritik yg kritis bahkan mampu menjadi arah penentu masa depan dari pertentangan manusia. Inilah mengapa kritik Marx menjadi pegangan bagi kaum Komunis sedunia, kritik Syafi'i terhadap Syi'ah Rafidah juga menjadi sumber fiqh yg absah. Lain lagi dengan persoalan kritik Ibn Rusyd terhadap Al Ghazali. Tetapi inti dari semuanya bermuara pada satu kesimpulan yg cukup Darwinis, yaitu "siapa yg kuat bertahan, ia yg memegang kendali". Inilah mengapa kebenaran yg pada mulanya terasing juga akan bermuara pada kemenangan.
Tetapi persoalan dari catatan ini bukanlah kausalitas kritik, namun sifat dari kritik itu sendiri. Jika boleh mengambil dari perspektif yg empiris, kritik yg frontal selalu menang pada akhirnya jika ia di dukung dengan analisa yg baik, namun nasib buruk dapat menimpa kepada yg empunya kritik ketika ia masih saja terasing dalam hal mempertahankan pendapatnya. Tan Malaka adalah seorang pengkritik sejati dan ia tetap terasing hingga mati, tetapi ajarannya hidup hingga kini. Persoalannya, kritik Tan Malaka adalah salah satu contoh bagaimana penyampaian kritik frontal itu.
Saturday, July 15, 2017 0 comments

​Gerakan Kiri Tidak Berakhir, Kawan! Hanya Butuh Rehabilitasi Teori dan Praksis

Agaknya saya harus mengulang lagi soal bagaimana gerakan kiri terpelihara dengan dinamika yang begitu unik. Bagaimana tidak? Banyak orang percaya bahwa gerakan kiri hanyalah sekedar utopia para buruh, tani, dan rakyat miskin kota. Meminjam istilah Gramsci, kaum intelektualnya pun menyuntikkan kesadaran ideologis secara psikologis kepada mereka bahwa gerakan kiri bersifat Determinisme Ekonomi.
Padahal tidak demikian, kesalahan pemahaman terhadap filsafat 'leftish' menjadikan gerakan kiri jatuh ke jurang Ekonomisme. Inilah yang kemudian dikritik para pemikir Liberal, bahwa gerakan kiri terkesan penikmat dunia kesejahteraan utopis saja. Tapi mari kita analisis, apakah Fukuyama berkata benar? Atau justru Karl Marx dan George Lukacks lah yang berkata benar.
'The End of History' karangan Fukuyama hanya mengambil analisa dari konteks perpolitikan perang dingin yang memenangkan kaum Liberal. Padahal kalau kita mau mengambil analisis yang tepat, bukan politik yang menjadi titik acuan kemenangan atau kekalahan gerakan kiri, melainkan corak produksi dan watak sosial dari masyarakat itu sendiri. Apakah perpolitikan berskala besar seperti runtuhnya Uni Soviet dapat menghancurkan Komunisme? Ini hanyalah pertanyaan bodoh yang sangat vulgar, karena pada dasarnya, Komunisme dikatakan kalah jika analisa Das Kapital tidak tepat menggambarkan kondisi masyarakat Kapitalisme dan perkembangannya sejak masa purba.
Tuesday, July 4, 2017 0 comments

Sarekat Islam Semarang Dibawah Kepemimpinan Semaun


Semaun Dan Sedikit Mengenai Sarekat Islam
Semaun, nama tersebut dikenal oleh masyarakat sebagai salah satu pendiri aliran Komunisme pribumi di Indonesia. Karena dari tangannya lah, Komunisme di Indonesia berkembang begitu pesat hingga keruntuhannya di tahun 1965. Semaun bersama Darsono, pertama kali memimpin Sarekat Islam seksi Semarang tahun 1917. Berkat kepiawaiannya, Sarekat Islam Semarang menjadi organisasi revolusioner pertama yang beranggotakan pribumi di Indonesia disamping ISDV.
Tetapi Semaun tidaklah sendiri, Sneevliet adalah orang yang pertama kali menyebarkan paham Komunisme di Indonesia bersama para bekas anggota SDAP dari Belanda. Selain, itu terdapat Adolf Baars yang merupakan seorang jurnalis yang pandai bahasa Jawa dan Indonesia. Pada 1917, Baars menjadi pionir dalam terbitnya koran sosialis pertama berbahasa Indonesia yang bertajuk Soeara Merdika. Maret 1918, Baars juga menerbitkan Soeara Ra’jat yang kelak menjadi jurnal teori PKI[1].
Wednesday, June 28, 2017 0 comments

Mengenai Distorsi Sejarah


Menapaki jejak suatu peristiwa sejarah lokal sangat menantang bagi para sejarawan. Karena pada dasarnya, peristiwa sejarah lokal mempunyai lokalitas sumber yang cukup terbatas sehingga para sejarawan harus kuat merangkai interpretasi untuk mencapai kesimpulan penulisan yang tepat. Tantangan para sejarawan lainnya terletak pada kebenaran hasil penulisan tersebut. Pantas saja jika pernyataan sejarawan mempunyai kuasa lebih Tuhan karena bisa merubah peristiwa masa lampau di rasa sangat tepat untuk diungkapkan mengingat berbagai peristiwa sejarah disampaikan hanya dari sudut para sejarawan saja.
Louis Gottschalk berpendapat bahwa fakta-fakta sejarah bahkan tidak mempunyai kenyataan yang objektif karena hanya terdapat dalam pikiran para sejarawan saja. Untuk memiliki kenyataan objektif, ia harus mempunyai eksistensi yang merdeka di luar pikiran manusia. Namun, rasanya tidak mungkin karena pada dasarnya fakta sejarah yang diteliti kemudian mendapat interpretasi dari para sejarawan itu sendiri[1]. Dengan perkataan lain, hampir semua peristiwa sejarah yang diteliti tidak mempunyai kenyataan objektif sama sekali.
Thursday, June 22, 2017 0 comments

Masyarakat Ekonomi Asean dan Kapitalisme Di Desa


Masyarakat Ekonomi ASEAN (selanjutnya disingkat MEA) merupakan wacana pembentukan pasar tunggal di Asia Tenggara yang akan diberlakukan pada akhir 2015 mendatang[1][1]. Pasar tunggal yang dimaksud ialah terbukanya batas-batasnegara dalam sektor ekonomi di seluruh Asia Tenggara. Pembentukan MEA berawal dari kesepakatan para pemimpin ASEAN dalam KTT ASEAN pada Desember 1997 di Kuala Lumpur, Malaysia. Kesepakatan ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing ASEAN agar bisa menyaingi Tiongkok dan India dalam menarik investasi asing[2][2].
Sebelumnya di wilayah ASEAN sendiri telah disepakati terbentuknya ASEAN Free Trade Area (AFTA) sejak pertemuan tingkat ke-5 KTT ASEAN di Singapura pada 1992 dalam jangka waktu 15 tahun[3][3]. MEA sendiri sudah merupakan kelanjutan dari AFTA tersebut. Sedangkan, Indonesia sendiri merupakan salah satu inisiator pembentukan MEA yaitu dalam Deklarasi ASEAN Concord II di Bali pada 7 Oktober 2003 dimana para petinggi ASEAN mendeklarasikan bahwa pembentukan MEA pada 2015 sebagai upaya untuk mempererat integrasi ASEAN[4][4].
Saturday, June 17, 2017 0 comments

​Seni Realisme Sosialis dan Perjuangan Umat Muslim Dalam Melawan Kaum Borjuis

Realisme Sosialis sebenarnya adalah salah satu dari sekian mazhab sastra yang ada. Istilah Realisme Sosialis muncul pertama kali di Uni Soviet pada 1905 ketika Gorki - sang pioner Realisme Sosialis - menulis artikel anonim yang bertajuk 'Notes on Philistinisme' yang berisi tentang kecaman terhadap pemerintah atas kejadian Peristiwa 'Bloody Sunday' yang terjadi pada 22 Januari 1905. Namun, sebelumnya pada abad 19, gerakan Chartist di Inggris telah banyak membuat puisi soal perlawanan dan Eugene Pottier pun telah mempopulerkan Realisme Sosialis melalui penciptaan lagu "L' Internationale".
Namun, konsep Realisme Sosialis baru disahkan tahun 1934 saat Kongres I Sastrawan Rusia dilaksanakan. Andrey Zidanov menyebutkan dalam kongres tersebut bahwa:
“Dalam pada itu kenyatan dan watak historik yang konkret dari lukisan artistik mesti dihubungkan dengan tugas pembentukan ideologis dan pendidikan pekerja-pekerja dalam semangat sosialisme. Metode kerja sastra dan kritik sastra ini kita namakan metode realisme sosialis”
Konsep yang disebutkan bersesuaian dengan konsep Materialisme Dialektika Marx. Dalam Thesis pertama Kritik terhadap Feuerbach, Marx menyebutkan bahwa bukanlah ide yang membentuk kesadaran sosial, tetapi kesadaran sosial lah yang membentuk ide. Dengan bertolak pada thesis tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa Realisme Sosialis sebagai aliran sastra muncul sebagai pembawa aspirasi kelas tertindas.
Friday, June 9, 2017 0 comments

​Bakar Indonesia



Di sudut ruang yg berikan kesegaran
Kini tercipta neraka yg beri penghakiman
Terhadap orang-orang yg dicap tertindas
Kepada keluarga mereka yg tak punya apa-apa
Lalu di sudut ruang lainnya yg ciptakan api
Tuan-tuan berperut besar tertawa puas hingga lemas
Menonton para penari telanjang yg menangis
Karena keluarganya tewas sesak napas
Paru-paru dunia kini berwarna merah
Dapat kiriman api dari tangan kartel dan penguasa
Yg dengan santainya menghitung laba di jakarta
Saudara kami malah hitung korban di palangkaraya
Bahkan belum lah habis riau dan jambi bercerita
Sudah banyak yg melapor anaknya terkena ISPA
Sudut ruang mati perlahan karena rintih derita
Sudut lainnya malah merokok sambil bercanda
Apa lagi
Neraka jahannam tak lagi utopis
Surga saqar jakarta malah menepis
"itu bukan ulahku, Tuhan lah yg kirim azab"
Apa kau percaya Tuhan itu
Ia tertawa tipu rakyat yg menderita
Setelah jumpa pers usai beri kebohongan
Sampai kapan kita akan terus diam?
BUNUH BUNUH BUNUH BUNUH BUNUH BUNUH
ITU YG MELANGGAR SEHATNYA PARU-PARU WARGA
JANGAN DIAMKAN MEREKA BAKAR INDONESIA!
Wednesday, May 31, 2017 0 comments

Pancasila Adalah Salah Satu Ideologi Kiri


Beberapa waktu lalu, banyak pengkritik Marxisme yang vulgar menyatakan bahwa kebangkitan Marxisme – Leninisme di Indonesia dianggap sebagai awal dari kehancuran Pancasila itu sendiri. Banyak yang menyatakan bahwa apa yang dilakukan para Marxis di Indonesia adalah ingin mengganti ideologi Pancasila menjadi Marxisme – Leninisme. Banyak pula yang serampangan mengatakan bahwa para Marxis di Indonesia sedang mempersiapkan diri tuk mengulang sejarah masa lalu yaitu untuk menghancurkan sendi-sendi Pancasila dengan revolusi.
Menurut anggapan mereka, apa yang dilakukan oleh PKI, SR, FDR, dan beberapa serikat yang tergabung ke dalam aliansi organisasi Marxis di Indonesia adalah untuk meruntuhkan Pancasila. Padahal tidak demikian, Pancasila adalah suatu ideologi yang sempurna. Menurut para pakar, Pancasila bukan berdiri diantara Liberalisme-Kapitalisme dengan Sosialisme, melainkan bahwa Pancasila merupakan bagian cabang dari ideologi kiri yang berkembang sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia. Seperti halnya Juche, Pancasila hanya cocok di terapkan dalam negara Indonesia sebagai ideologi transisi menuju pelenyapan negaranya.
Wednesday, May 24, 2017 0 comments

Iman Kaum Materialisme


Agama dan Materialisme, apa kalian percaya dua hal ini sebenarnya bertentangan satu dengan yang lainnya? Sebagian besar kaum Materialisme memang benar-benar menolak agama karena berbagai alasan, tetapi alasan utama penolakan agama ini adalah bahwa kaum Materialisme tidak percaya hal-hal yang ghaib, hal yang ada di luar nalar dan akal manusia. Tetapi sebagian besar Marxis di Indonesia adalah umat yang beragama. Kita menemukan fenomena bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki kaum Materialisme Dialektika yang beragama terbesar di dunia.
Mengapa bisa begitu? Indonesia adalah negara yang memiliki orang-orang yang beragama Islam terbesar di dunia dan pada masa pra kemerdekaan serta orde lama bahkan hingga kini, orang-orang Islam itu sebagian adalah kaum Marxis yang bermaterialisme Dialektika. Kontradiksi ini mereka satukan dan mereka ramu menjadi suatu ajaran agama yang modern dan non konservatif. Mereka percaya bahwa agama Islam adalah agama yang paling rasional di antara agama lainnya (walaupun kita melihat bahwa Monisme ala Einstein di rasa paling rasional di antara yang lainnya).
Wednesday, May 17, 2017 0 comments

Pernyataan Singkat Mengenai Filsafat dan Filsafat Sejarah


Filsafat adalah suatu bentuk pengetahuan yang berdiri sejajar bersama agama dan ilmu. Bisa dikatakan, filsafat sebagai suatu alat untuk mencari kebenaran yang sedalam-dalamnya. Filsafat berdiri di antara mitos dan ilmu, mengapa demikian ? Karena jika kita membicarakan filsafat, maka kita akan berpikir memakai nalar dan meninggalkan mitos. Filsafat juga sebagai dasar dari segala ilmu pengetahuan yang ada. Beberapa ahli Materialis dan Positivis bahkan berkata bahwa filsafat harus beriringan dengan ilmu pengetahuan. Beberapa hal tersebut menjadikan filsafat sebagai bentuk pengetahuan yang istimewa. Terlebih lagi, bahwa filsafat mempunyai metode-metode yang sangat menarik.
0 comments

Tinjauan Atas Sejarah Pertentangan Kelas Dan Prospek Sejarah Ke Depannya


“Relevansi Dan Prospeknya Di Era Mendatang”
Sekilas Tentang Sejarah Pertentangan Antar Kelas
Sejarah adalah sebuah ilmu yang mempelajari masa lampau, setidaknya itu merupakan esensi etimologi yang sederhana tentang sejarah. Dalam artian yang lebih besarnya, sejarah merupakan sistem kronologis waktu yang membahas tentang kemanusiaan sejak ditemukannya tulisan. Sejarah merupakan sebuah sistem teratur yang berjalan sesuai dengan perjalanan waktu yang bersifat lurus ke depan.
Sejarah dimulai ketika manusia telah mengenal sistem penulisan, setidaknya menurut catatan yang ada, sistem penulisan pertama telah ada sejak 5000 tahun yang lalu di Mesir walaupun ada beberapa yang mengatakan sistem penulisan pertama muncul di Mesopotamia ataupun Lembah Sungai Indus berbentuk piktograf. Sistem penulisan yang demikian di anggap sesuai dengan perkembangan pemikiran manusia yang pada saat itu lebih mengenal visualisasi dengan bentuk yang mudah di terjemahkan dan di ingat daripada suatu semiotik yang mengandung sistem kerumitan dalam setiap penerjemahannya.
 
;